Senin, 18 April 2011

mianhae, saranghae . . . Part 6 (End)

Hyukjae pov

“aish .. hya Hyerin-a, mau kemana kau?aku belum selesai berbicara.“ aku berteriak dan bersiap menyusulnya.
“Hya! Lee Hyukjae!“ Sungmin tiba-tiba berteriak dan langsung menahan tanganku.
“sudahlah Hyukjae, kau tidak perlu seperti itu kepadanya. Dia kemarin memang kelihatannya lelah sekali. Kau tau sendiri, baru saja sembuh dia sudah berpanas-panasan dilapangan kemarin. Kemarin aku mengantarnya pulang, dan kau tau? Aku membiarkannya tidur di mobilku selama hampir setengah jam ketika sampai. Dan itu artinya kemarin dia benar-benar lelah.“
Sungmin menurunkan suaranya dan Aku hanya duduk terdiam mendengar penjelasan Sungmin. Ah kenapa aku ini?
“sudahlah, aku duluan. Aku akan menyusulnya. Annyeong.“ Sungmin pergi mengejar Hye rin.
“Hya Hyukjae! Kau tau? Tadi itu kau sedikit keterlaluan tau.“ Kritik Donghae oppa.
“ia chagi.. aku juga merasa begitu“ Hyo ri menambahkan.
“hya oppa, tega sekali kau membentak Hye rin seperti itu.“ Sung young juga berkata sama. Yah.. semua menyalahkanku. Aku rasa tadi aku juga sedikit keterlaluan padanya.
“oppa, nanti kau harus minta maaf padanya. Arraseo?”
“mmm…” aku hanya mengangguk.
“hya, Donghae oppa! Awas kalau kau berani membentakku seperti Hyukjae oppa tadi.“
“mm.. tidak akan chagi. Apa aku punya tampang seperti itu?
Sung young menggeleng. Aish apa mereka sedang menyindirku.

^^^^^^^^^^^

Hye rin pov

“Hye rin, kau tidak apa-apa?“ Sungmin oppa datang menemuiku di ruang seni lukis.
“ne oppa, gwaenchana. Bagaimana kau tau aku disini?
“ya, hari ini kan tidak ada kegiatan belajar mengajar jadi mungkin saja kau kesini. Aku pikir jika kau kesini mereka tidak akan curiga. Ternyata benar kau memang ada disini.“
“ne oppa. Melihat lukisan-lukisan yang ada disini membuatku sedikit lebih tenang.“
“soal perkataan Hyukjae, tidak usah kau masukkan dalam hati. Aku tau dia berkata seperti itu karena dia khawatir padamu. Tapi tetap saja menuruutku dia masih harus minta maaf padamu.“
“ne oppa, tidak usah bahas itu lagi. Lebih baik sekarang kau lukislah sesuatu, pemanasan buat besok lusa.“
“hey, apa kau meragukan kemampuanku?“ ledek sungmin oppa.

^^^^^^^^^^^^^^
Dance room – Hyukjae pov

“ommo... Kalian membuat jantungku berdebar kencang selama melihat tarian kalian barusan.“ Ujar Sung young ketika kami baru saja menarikan 1 lagu I Wanna Love You yang akan kami lombakan nanti.
“untung kau baru melihat seluruh tarian kami hari ini, coba kalau dari kemarin2, pasti kau tidak mengizinkan Donghae trio dengan kami. Iya kan ?“ ledekku kepada Sung young.
“ah mungkin saja, tapi untungnya Hyo ri eonni hanya meraba abs Hyukjae oppa.“
“lagi pula Donghae mana punya abs sepertiku?“ ledekku kepada Donghae.
“hya Hyukjae! Siapa bilang aku tidak punya, aku hanya tidak ingin memamerkannya pada orang lain. Tidak seperti kamu.”
“memang oppa punya?” Tanya Sung young pada Donghae.
“mm.. kau akan melihatnya suatu hari nanti.”
“lihatkan Hyukjae oppa, Donghae oppa tidak sepertimu. Kau saja yang suka pamer.“
“ah  .. terserah kalian saja. Sudah sore, ayo kita pu... “ kalimatku terputus, setelah aku melihat raut wajah Hyo ri berubah ketika selesai membaca pesan singkat di handphonenya. Apa aku Tanya saja padanya ada apa? Ah sebaiknya aku tunggu dia saja yang menceritakannya. Lalu dia menghampiriku.
“ hyukjae, hari ini aku pulang sendiri saja. Kau pulanglah bersama Hye rin. Kau harus meminta maaf padanya kan?“ Hyo ri mempersilahkanku.
“kau tidak apa-apa pulang sendiri?“
“mmm...“ Hyo ri hanya mengangguk. Tumben sekali dia seperti ini.
Lalu aku pergi mencari Hye rin. Ya, aku harus meminta maaf padanya atas perlakuanku tadi pagi. Ah itu dia, kebetulan sekali dia mau pulang juga.
“Hye..“ aku terputus mengucapkankan namanya karena kulihat mobil Sungmin berhenti di depannya. Dan Hye rin pun memasuki mobil itu. Ah, aku terlambat. Mungkin lain kali.

^^^^^^^^^^^^^^^^
Next day - Hye rin pov

“ pagi eomma, oppa..” sapaku.
“ hey, kau tidak ganti bajumu? Kau tidak sekolah?”
“ tidak oppa, perlombaan tinggal besok, jadi guru-guru memperbolehkan kami untuk istirahat di rumah. Tapi jika ingin ke sekolahpun tidak apa-apa. Berhubung aku tidak ikut, jadi aku memilih untuk dirumah saja.”
“ ah, dasar malas kau.”
“ oppa sendiri kenapa tidak kuliah?.“
“ aku memang tidak ada kuliah hari ini.“
“ ah, baguslah kalau begitu. Hari ini aku bisa menghabiskan waktu bersama oppa.“
“ sebentar lagi eomma ada acara diluar. Biasa, kumpul bareng dengan teman-teman lama eomma. Kalian akur-akurlah dirumah.“ Sambung eomma.
“ ne eomma. Eomma mau aku antar?“ tawar Heechul oppa.
“ah tidak usah, kau temani saja adikmu.“

Dari tadi pagi yang aku dan Heechul oppa lakukan hanyalah nonton dvd dan ngemil. Dengan kemampuannya, oppa membuatkanku banyak makanan hari ini. tak tersasa hari sudah mau menjelang sore, tapi Heechul oppa masih tertidur di sofa sejak tadi. Tampaknya oppa lelah sekali. Beruntung sekali hari ini aku libur ketika oppa sedang tidak ada kuliah juga. Kupandangi wajahnya yang sedang tertidur pulas. Wajahnya tampak seperti malaikat. Ya, dia memamng malaikat untukku dan eomma. Disaat pria lain yang seusia dengannya sedang bersenang-senang menjalani masa mudanya, dia malah senantiasa menjaga kami berdua dan mengabaikan kesenangannya sendiri. Tapi aku tau, menjaga kami juga merupakan kesenangan baginya. Aku berjanji, kelak tidak akan menyusahkanmu oppa. ah, aku hampir mengeluarkan air mata. Aku betulkan posisi bantalnya agar oppa dapat tidur dengan nyenyak. Sore ini aku juga menggantikannya membereskan rumah agar ketika dia bangun nanti dia tidak perlu melakukan apa-apa lagi.

Haripun hampir menjelang malam dan eomma juga baru saja pulang.
“eomma pulang...“
“ssssttt.. eomma, jangan keras-keras. Nanti oppa bangun.“ bisikku pelan karena takut membangunkan oppa.
“eomma, aku sudah buatkan makan malam, semoga kalian tidak apa-apa setelah makan makanan buatanku. Aku keatas dulu. Nanti eomma makanlah bersama oppa. aku sudah makan duluan tadi. Mianhae.. habis aku lapar. Daa eomma ..“


Next day – Di Sekolah

Huah ramai sekali... ternyata peserta dari sekolah lain sudah datang. Kelas-kelas di sekolah kami juga sudah dirubah menjadi ruang-ruang tempat lomba di laksanakan.
“annyeong Hye rin..“ Sungmin oppa menyapaku.
“annyeong oppa..“ jawabku sumringah.
“cerah sekali kau hari ini.“
“mmm.. kau tau tidak? Seharian kemarin aku menghabiskan waktu dengan Heechul oppa seharian“
“ohh.. baguslah“
“oppa, ruangan untuk lomba melukis dimana?“ tanyaku.
“disana, di dekat ruang kepala sekolah. Kalau untuk ruangan dance disana, didekat UKS. Kau melihatnya?“ oppa menawarkanku untuk melihat Hyukjae oppa lomba.
“ah aniyo.. aku ingin melihatmu saja. Ayo oppa kajja!“ aku langsung merangkul tangan Sungmin oppa.
Lomba pun serentak dimulai. Murid-murid pun berpencar untuk melihat perlombaan yang ingin mereka lihat. Haripun menjelang siang dan sudah ada beberapa lomba sudah selesai diperlombakan. Sungmin oppa pun berhasil menyelesaikan lukisannya. Tapi sayang aku tidak bisa melihat apa yang dia lukis karena tadi ia melukisnya menghadap kearahku.
“oppa, apa yang kau lukis?“ tanyakku ketika ia menghampiriku sambil mengelap tangannya.
“nanti kalau aku menang, kau juga akan mengetahuinya.“
“ah oppa, kau menyebalkan sekali.“

Akhirnya pengumuman pemenang lomba melukis segera diumumkan. Salah satu dari beberapa juri yang ada, segera memanggil nama pemenang dan menjelaskan alasan mengapa dia yang menjadi pemenang.
“dan pemenang untuk lomba lukis di ajang pekan seni 2010 ini di menangkan oleh Incheon High School atas nama Lee Sungmin.“ Murid-murid seisi ruangan ini memberikan standing applause untuk Sungmin oppa. dan Sungmin oppa pun segera menaiki podium untuk menerima hadiah.
“mengapa kami memilih lukisan ini sebagai yang terbaik? Karena menurut para juri lukisan ini unik. Bagaimana tidak, si pelukis melukis seseorang wanita yang sedang melukis di indahnya tepi Sungai Han. Yang menarik lagi yang dilukis oleh sang wanita adalah bukan indahnya Sunghai Han itu sendiri, melainkan seraut wajah pria. Jadi yang melihat lukisan ini akan terkesima dengan keindahan Sungai Han yang terlukis di lukisan ini dan juga di buat penasaran dengan wajah siapa yang wanita ini lukis. Jadi itulah alasan kami memilih lukisan ini. dan satu lagi, hya Lee Sungmin, apakah pria yang dilukis oleh wanita itu adalah kamu??“ sang juri memberi candaan dan mengundang gelak tawa seisi ruangan.

^^^^^^^^^^^^^^^^
“oppa, Chukkae...“
“ne.. terima kasih Hye rin-a“
“oppa! yang kau lukis itu aku?“
“mmm... bagaimana menurutmu?“
“ lukisannya indah sekali oppa, dan kau berhasil memenangkannya.“
“kau mau lukisan itu? Ambil saja untukmu.“
“ah tidak, kau simpan saja. Ini kan prestasimu. Tapi kau harus membayar royalti karena didalam lukisan itu ada aku.“
“oke. Ayo kita pergi!“
“pergi? Kemana?“
“ke pulau Jeju, kau sendiri kan yang minta royalti. Itulah royalti yang aku berikan untukmu.“
“apa harus sekarang oppa?“
“di tiket itu tertera kalau liburan itu dimulai dari hari ini. mungkin sore ini kita berangkat.“
“tapi oppa, aku harus izin pada eomma dan oppaku dulu.“
“mm .. aku tau. Kalau begitu, ayo kita berangkat. Tapi kita ke rumahku dulu ya, aku mau packing barang-barangku.“
“maksudmu? Ah yakin sekali oppa kalau aku bakal diizinkan.“

^^^^^^^^^^^^^^
Hyukjae pov

“oppaaaa Chukae... kita menang.“ Sung young datang menghampiri Donghae dan langsung memeluknya.
“ne.. aku juga senang sekali“
“hya.. Donghae, selamat. Kita berhasil memenangkannya.“ Lalu aku juga memeluk sahabatku ini.
“Hyo ri, kau kenapa? Kau tidak senang kita menang.?“
“ah tidak, aku senang sekali malah.“
“lalu kau kenapa pucat? Kau sakit?“
“tidak, kau priksa saja aku. Mungkin aku terlalu gugup.“
“ oh iya.. bagaimana dengan Hye rin dan Sungmin oppa ya.. apa perlombaannya sudah selesai? Lalu siapa pemenangnya?“ tanya Sung young bertubi-tubi.
“kita hampiri saja mereka, sekalian kita merayakan kemenangan ini.“ ajakku.
Tapi ketika sampai di ruang lomba tari, ruangan ini terlihat sepi sekali. Mungkin perlombaannya sudah selesai. Lalu tiba-tiba Donghae memanggil seorang yeoja yang baru saja keluar dari ruangan itu.
“hey permisi..“ sapa Donghae.
“iya, ada apa?“
“lomba lukisnya sudah selesai ya? Siapa pemenangnya?”
“iya, sudah sekitar 1 jam yang lalu selesai, Sungmin yang memenangkan lombanya.”
“lalu bagaimana dengan Hye rin?”
“ Hye rin? Dia tidak ikut lomba, malah dia tadi duduk di sampingku untuk menyaksikan lomba itu.”
“oh.. terima kasih”
“mmm…” yeoja itu meninggalkan kami.
“apa maksudnya ini?” guman Sung young.
“dia tidak jujur pada kita, dia harus menjelaskan semua ini. kita kerumahnya!” ajakku.

^^^^^^^^^^^^^
Sungmin pov

“Hye rin-a, kau mau ikut aku masuk kedalam atau tunggu aku dimobil?“
“aku dimobil saja oppa.“
“baiklah, tunggulah sebentar.“
-45 menit kemudian-
“mian Hye rin-a, kau sudah menunggu lama.“
“tidak apa-apa oppa. oppa!“
“ne ada apa?sepertinya aku mau ke toilet.“
“kenapa tadi kau tidak masuk saja?”
“aku pikir tadi aku bisa tahan, tapi ternyata tidak.mianhae.. oppa.”
“ayo aku antar. Aishh kenapa kau tidak bilang dari tadi, tidak baikkan kalau di tahan-tahan seperti itu.”
Selagi Hye rin di toilet, aku teringat lukisan yang dia buat untuk Hyukjae. Lebih baik aku membawanya untuk kuberikan kepada Heechul oppa. lalu diam-diam ku masukan lukisan itu kedalam mobil.

^^^^^^^^^^^^^^^
@Home - Hye rin pov

“ oppa kau duduklah dulu, aku panggilkan eomma dan Heechul oppa.“
Tidak lama eomma dan Heechul oppa pun datang.
“annyeong ajhuma, Hyung.“ Heechul oppa dan Sungmin oppa berpelukan. Mereka memang sudah akrab.
“ada apa Sungmin-a? Kau mau melamar adikku?.“ Apa sih Heechul oppa, bercanda seperti itu.
“ah tidak. Ada-ada saja kau hyung.“
“oh bukan. Lalu ada apa?“ lanjut Heechul oppa sambil tertawa kecil.
“begini, hari ini aku memenangkan lomba lukis di Pekan Seni, dan hadiahnya itu perjalan untuk 2 orang berlibur ke Pulau Jeju. Aku berencana akan mengajak Hye rin kesana. Maka dari itu aku meminta izin kepada ajhuma dan hyung. Bagaimana?“
“bagaimana eomma?“ tanya Heechul oppa kepada eomma.
“eomma sih terserah kau saja.”
“bagaimana ya… ya sudah, lagi pula aku tega melihat wajah adikku itu. Lihat wajahnya, tampak memohon sekali kan.“
“arrghh oppa, kau menyebalkan sekali.“ Kataku kesal.
“itu artinya hyung?“
“mm... bawalah dia. Lagi pula aku percaya kau tidak akan macam-macam.“
“ah.. gomawo Hyung.“
“oppaa.. gomawo.“aku langsung memeluk Heechul oppa sebagai tanda terima kasih.
“eomma.. ayo bantu aku packing“
“ne…”
“oppa.. aku tinggal dulu ya” aku bersama eomma langsung kekamarku untuk packing. Tidak lupa juga aku untuk mandi kilat.


^^^^^^^^^^
Sungmin pov

“hyung! Tunggu sebentar, ada yang ingin aku serahkan.“
Berhubung Hye rin sedang packing, aku memutuskan untuk memberikan lukisan itu pada Heechul hyung.
“hyung! Ini..“
“ini kan?“
“mm... lukisan yang Hye rin yang dibuat untuk Hyukjae. Tadinya Hye rin menyerahkannya padaku, tapi untuk apa juga aku menyimpannya. Jadi kuputuskan untuk memberikannya padamu. Mungkin saja suatu hari ini dibutuhkan.“
“oh.. baiklah“
“cepat hyung amankan. Nanti Hye rin melihatnya.“
“baiklah, aku taruh kamar dulu.“

“oppa... aku sudah selesai. Ayo kita berangkat!“ aku senang wajah Hye rin terlihat riang sekali.
“mm.. ajhuma, hyung, kami berangkat dulu.“
“eomma aku berangkat ya.“ Hye rin memeluk eommanya.
“oppa aku berangkat.“ Hye rin juga memeluk Heechul hyung.
“ne.. kau baik-baiklah disana. Jangan merepotkan sungmin.“
“ne oppa.. oh ia, aku belum sempat memberitahu yang lain kalau aku akan pergi hari ini. kalau mereka mencariku, titipkan salamku pada mereka ya oppa.“
“ia aku tau.. sudah sana cepat pergi, nanti hari keburu gelap.“ Heechul hyung mengacak-acak rambut Hye rin. Heechul hyung sayang sekali kepada Hye rin.

^^^^^^^^^

Hyukjae pov

Akhirnya kita sampai di rumah Hye rin. Kulihat Heechul hyung baru saja mau masuk ke dalam rumah.
“Hyung !!“ teriakku. Lalu kami menghampiri Heechul hyung.
“ah.. kalian. Mari masuk.“
“tunggu hyung.“ Aku menghentikan langkah Heechul hyung yang baru saja membalikan badannya.
“waeyo?“
“Hye rin, Hye rin ada?“ tanyaku berusah ingin tau.
“oh, dia baru saja pergi. Bersama Sungmin. Dia menitipkan salam kepada kalian, maaf dia tidak sempat memberi tau kalian kalau dia akan pergi.“
“mwo? Pergi kemana?” Tanya Sung young.
“ke Pulau Jeju, untuk 5 hari.“
“ke Pulau Jeju? Tapi untuk apa?” Sung young terus mencari tau.
“untuk liburan, Sungmin mendapat tiket liburan untuk 2 orang kesana, lalu dia mengajak Hye rin.” Cerita Heechul hyung.
“lalu kau mengizinkannya hyung.?” Tanyaku agak kaget.
“mm.. tidak ada alasan bagiku untuk tidak mengizinkannya kan?. Lagi pula Aku percaya Sungmin tidak akan macam-macam.”
“ah Hyung tapi..”
“sudahlah Hyukjae, Lagi pula aku rasa Hye rin memang butuh liburan seprti itu.” Donghae tiba-tiba memutus kalimatku.
“Hyung, apa kau tau Hye rin tidak ikut lomba itu?” aku bertubi-tubi memberikan pertanyaan kepada Heechul hyung.
“iya, aku tau. Dia sudah bilang padaku beberapa hari yang lalu”
“apa? Beberapa hari yang lalu? Berarti dia sudah berencana untuk tidak ikut lomba itu hyung? Tapi kenapa?”
“hya Hyukjae, kau begitu banyak bertanya. Kau tanyakan saja sendiri padanya.”
“aiishh... mengapa semuanya begitu tiba-tiba.” Gerutuku sambil menendang kerikil-kerikil kecil.
“tapi keadaan Hye rin baik-baik saja kan oppa?“
“ya.. keadaanya begitu baik hari ini. wajahnya ceria dan begitu cerah. Mungkin karna...“
“ah sudah hyung,cukup. Jangan diteruskan.“ Aku memutus kalimat Heechul hyung, aku tak tahan dengan ucapannya. Sepertinya aku tau apa yang mau Heechul hyung katakan.
“HYA!! Hyukjae!! Kau ini kenapa?“ bentak Donghae.
“kau tidak seharusnya bersikap begitu pada Heechul hyung.“ Jelas Donghae.
“ah, mianhae Hyung. Aku hanya tidak habis pikir mengapa dia begitu.“
“ne, gwaenchana. Tapi yang aku tau adikku berbuat seperti itu pasti ada alasannya.“
“sudahlah, sebaiknya kita pamit. Sepetinya Hyukjae harus menjernihkan pikirannya.“ Hyo ri buka suara.
“mm.. Hyung kita pamit dulu, salam untuk ahjuma.“ Sambung Donghae.
“ne.. hati-hati kalian.“
Kami meninggalkan rumah Hye rin masih dengan perasaanku yang kacau. Entah kenapa aku ini. yang jelas aku tidak suka mendengar kalau Hye rin pergi beberapa hari bersama Sungmin. Bayangkan, 5 hari bersama dan di tempat yang sama.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Hye rin pov

Akhirnya kita sampai di atas kapal laut yang mewah ini. ya, perjalanan ini memang tidak menggunakan jalur udara. Kurang lebih 1,5 jam kita akan sampai di Pulau Jeju. Saat ini aku berada di tepi kapal bersama Sungmin oppa. sudah kuputuskan, di bawah langit Senja dan di hadapan hamparan laut yang luas ini, aku akan mengatakannya pada Sungmin oppa.
“Hye rin-a, kau senang?“
“sangat oppa..“ kataku sambil tersenyum dan mengirup segarnya angin laut.
“oh,syukurlah.“
“oppa!“ panggilku pelan.“
“mm.. ada apa?“
“biarkan aku mencobanya.“
“apa maksudmu?aku tidak mengerti.“ Sungmin oppa menoleh keheranan.
“dulu kau pernah mengutarakan perasaanmu padaku. Maka dari itu izinkanlah aku mencobanya sekarang.“
“maksudmu kau ingin jadi pacarku?“ tanya Sungmin oppa terkejut.
“ne oppa, apa kesempatan itu masih ada?“
“lihatlah laut ini Hye ri-a. Tidak ada ujungnya dan tidak ada batasnya. Begitu juga
dengan kesempatan itu. Tidak akan ada batasnya untukku.”
“jadi maksud oppa, oppa menerimaku?“
“mm.. tidak.“ Oppa menggeleng sambil menatapku serius.
“lalu?“
“bukan aku yang menerima kamu tapi setelah sekian lama, akhirnya kau memerimaku juga. Gomawo Hye rin-a.“
“oppa kau mengapa berkata seperti itu? Kau membuatku merasa bersalah.“ Kataku sambil sedikit mengeluarkan air mata.
“ah .. sudahlah. Ini bukan waktunya untuk bersedih.“
Oppa menghapus air mataku dan memakaikan jaketnya padaku. ya, semakin gelap angin laut bertiup makin kencang. Lalu kami menikmati indahnya saat-saat matahari terbenam dari atas kapal yang mewah ini. ooh.. begitu sempurna.

^^^^^^^^^^^^

Next day – Jeju Island

Huuahh.... setelah perjalanan semalam, rasanya segar sekali bangun tidur sudah menghirup udara pantai. Penginapan kami memang dekat sekali dengan pantai. Tok, tok, tok. Tiba-tiba terdengar ada yang mengetuk pintu kamarku. Lalu aku buru-buru membukanya.
“oh oppa, wae?“ tanyaku dengan nyawa yang belum kumpul sepenuhnya.
“Hye rin-a kau baru bangun.? Tanya Sungmin oppa sambil senyum-senyum.
“ne.. oppa. Hya oppa!! Kenapa kau menertawaiku?
“ah.. tidak, wajahmu lucu sekali setelah bangun tidur. Ini pertam kali aku melihatnya.“
“apa?lucu? aish pasti wajahku terlihat kacau sekali kan?“ kataku cemberut.
“ah.. tidak. Kau lucu dan cantik.“ Sungmin oppa memuji.
“ah, pasti kau berbicara seperti itu karena aku ini pacarmu kan?”
“oh, kita sudah pacaran ya? Astaga, aku lupa.”
“HYA!! Oppa !!” teriakku.
“ah, maaf-maaf, aku bercanda. Sudah cepat kau mandi, hari ini kita jalan-jalan di sekitar pantai saja. Aku menunggumu di bawah.“
“ne oppa.“
Hari ini kegiatanku dan Sungmin oppa hanya berjalan-jalan saja disekitar pantai. Sungguh menyenangkan.

^^^^^^^^^^^^^^^^

Hyukjae pov

Ah suntuk sekali hari ini rasanya. Tiba Hyo ri sms aku untuk bertemu di WG Café.
Akupun langsung pergi menemuinya.

@WG Café.

“Hyo ri, tumben sekali kau minta kita bertemu disini. Ada apa?“
“aku harap kau tidak marah dengan apa yang mau aku katakan Hyukjae.“
“sudahlah katakan saja, aku akan mendengarkannya.“ Kataku sambil mengambil segelas jus yang tadi sudah di pesan.
“Kyuhyun, dia sudah kembali.“ Gelasku tertahan untu sampai di mulutku.
“maksudmu?“
“ya, dia menepati janjinya. Dia sudah kembali dari Macau.“
“sejak kapan kau tahu?“ tanyaku.
“2 hari sebelum lomba itu. Dia sms aku.“
“pantas setelah kulihat kau membaca sms itu, wajahmu berubah. Ternyata dari Kyuhyun.“
“ne.. Hyukjae, mianhae..“
“maaf? Untuk apa? Dia memintamu kembali padanya?“
“mm.. “ dia hanya mengangguk.
“lalu kau menyetujuinya? Apa dia tidak tau kalau kita...“
“ya, dia sudah tau. Aku sudah menceritakkan semuanya.”
“lalu kau ingin meninggalkan aku?”
“mianhae Hyukjae, kau tidak menyukaiku. Yang kau sukai adalah Hye rin.”
“apa maksudmu?“
“dari mulai Hye rin sakit, lalu kejadian dimana kau membentaknya dan terakhir kau begitu marah setelah tau Hye rin pergi bersama Sungmin, aku tau yang kau sukai adalah Hye rin, bukan aku.“
“apa?“ kataku tidak percaya.
“ya Hyukjae.. kejarlah cintamu. Biarkan aku mendaptkan kebahagiaanku sendiri. Kita akhiri hubungan kita sampai disini. Jagalah dirimu baik-baik Hyujae. Aku pergi.“
Hyo ri meninggalkan ku sendiri. Dimataku hanyalah ada Tatapan kosong. Apakah benar yang Hyo ri katakan. Ah aku sungguh bersalah padanya.
“Hyo ri!!“ teriakku dan Hyo ri berhenti di depan pintu.
“Mianhae...“ Hyo ri hanya mengangguk dan tersenyum.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^

2 Hari kemudian

Donghae pov - @Donghae home

“kau sudah mencoba menghubunginya oppa.?“ tanya Sung young padaku.
“mm.. sudah. Tapi telponnya tidak aktif.”
Aissh.. sebenarnya apa yang terjadi pada Hyukjae. Sudah 2 hari tidak ada kabar. Teleponnya pun dimatikan. Tidak biasanya dia begini.
“apa kau sudah mencoba menghubungi Hyo ri eonnie, oppa?“
“sudah, tapi sama saja dengan Hyukjae, sama-sama tidak bisa dihubungi.“
“dua-duanya tidak bisa dihubungi, apa mereka sedang bersama ya.?“
“ah, aku tidak tau.“
Tok, tok, tok. Ah.. sepertinya ada tamu di luar. Ketika aku membuka pintu, ternyata Hyukjae.
“Hya Hyukjae! Kemana saja kau?” Hyukjae hanya melewatiku saja lalu berbaring di sofa sambil menutupi wajahnya dengan satu tangannya. Lesu sekali dia dan wajahnya terlihat sedih.
“hey Hyukjae! Kau kenapa?“ tanyaku pelan.
“oppa! kau tidak apa-apa?“ Sung young juga bertanya.
“Hyo ri meninggalkanku.“ jawabnya pelan.
“mwo?” kataku kaget.
“kekasihnya yang dari Macau itu telah kembali. Dan meminta dia kembali lagi padanya.”
“lalu kau mengikhlaskannya?”
“mm..” jawabnya hampir tidak terdengar.
“lalu kenapa kau begini?” tanyaku lagi.
“Hyo ri bilang, selama ini yang aku sukai itu Hye rin bukan dia. Selama beberapa hari ini aku telah memikirkannya. Ternyata yang Hyo ri bilang itu benar, aku menyukai Hye rin Donghae-a.“
“ah bagus!“
 “Bagus apanya?“
Sung young-a, ceritalah pada Hyukjae.“ pintaku.
“oppa, sebenarnya Hye rin juga menyukaimu. Semenjak kau dekat dengan Hyo ri eonnie, Hye rin jadi merasa cemburu. Sebenarnya waktu hari ulang tahunmu, ia mau mengutarakkannya padamu, tapi semuanya terlambat karna kau datang bersama Hyo ri eonnie. Kalau kau mau tau, lihat saja lukisan yang akan dia berikan untukmu sebagai hadiah ulang tahunmu.“
“Hadiah? Lukisan? Hye rin bilang ia tidak ada hadiah untukku.“
“yah mana mungkin dia memberikannya, karna di lukisan itu ada tulisannya yang menyatakkan rasa sukanya padamu. Sedangkan pada saat itu posisimu sudah milik orang lain.“
“benarkah? Ah.. ingin sekali aku melihat lukisan itu.“
“bagaimana kalu kita ke rumah Hye rin sekarang, kita tanyakan pada Heechul hyung.“
Usulku.
“baiklah, ayo kita pergi!“
“Hya Hyukjae!. Kau bersihkan dulu badanmu. Mandilah dulu dan pakai saja bajuku.“
“ah ne.. gomawo“

^^^^^^^^^^^^^^^^^
Hyukjae pov

“Siang Hyung..“ sapaku.
“oh ..kalian silahkan masuk.“
“langsung saja, hyung apa kau menyimpan lukisan yang ingin di berikan Hye rin untukku?“ tanyaku langsung.
“ah.. iya, wae?“
“aku ingin melihatnya hyung, bolehkah?“ aku sedikit memohon.
Kulihat Heechul hyung melirik Donghae, dan Donghae pun mengangguk. Aku tidak mengerti apa maksudnya.
“ah.. iya baiklah.“ Heechul hyung lekas mengambil lukisan itu.
“ini..“ hyung menyodorkannya padaku.
“biarkan aku membukanya ya hyung.“
“mm...“
Aku bergegas membukanya dan ternyata yang ia lukis adalah wajahku. Lalu aku membalik lukisan itu.

*********

saat dia sedang sedih, aku lantas menjadi sedih.
saat dia terluka, aku juga merasakan sakitnya.
saat dia tersenyum, akupun bahagia melihat senyumnya.
dan bahkan jika langit malam ini tertutup awan hitam,
aku yakin di kejauhan sana masih ada dia,
dia bintang yang senantiasa tetap bersinar terang.
ya, itu bintangku, Lee Hyukjae.
Terima kasih telah mengijinkanku untuk menyukaimu.
Oppa Saranghae...

**********

“Hyung! Beritahu aku dimana mereka menginap.“
“mwo?“
“ne hyung aku ingin menjemputnya.“
“Hya! Hyukjae! Kau sudah gila?“ bentak Donghae.
“ya, aku tambah menjadi gila jika aku terlambat mengatakannya.“
Akhirnya aku tau dimana mereka menginap, siang ini juga aku harus berangkat. Semoga saja aku tidak terlambat untuk menagatakannya.

^^^^^^^^^^^^^^

Hye rin pov

“oppa aku pegal, apa sudah selesai melukisnya?“
“ne, sebentar lagi. Sabar ya…”
Oppa sedang melukis wajahku di pasir pantai ini. Sungmin oppa memamng selalu tau cara membuatku senang. Beberapa hari ini bersamanya telah membuatku melupakan apa yang terjadi akhir-akhir ini.
“ya sudah selesai..”
“benarkah?”
“mm.. maaf jika tidak terlalu mirip.”
“ah.. andai ini bisa dilihat dari ketinggian, pasti akan begitu jelas.“
“sudahlah, lain kali kalau aku sempat akan ku lukis wajahmu di kanvas.“
“ah gomawo oppa..“
“oppa, sampai kapan kita disini.?“
“mungkin besok lusa, siang hari kita chek out. Waeyo? Kau sudah tidak betah disini?“
“ah.. aniyo. Malah rasanya aku ingin lebih lama lagi menginap disini.“
“ya.. disini tentram sekali, udaranya juga segar sekali.“
“oppa, mari kita kesana.“ Ajakku sambil menunjuk ke arah dermaga.

Ketika kami sedang berjalan di pantai menuju dermaga, tiba-tiba aku melihat wajah yang tak asing bagiku. Langkahku terhenti.
“itu, Hyukjae oppa. ada apa dia kemari.“
Sungmin oppa pun menoleh ke arah yang aku sedang lihat.

Hyukjae pov

Itu dia Hye rin. Dia sedang bersama Sungmin. Tapi mengapa dia berhenti? Apa dia melihatku. Ah aku harus menghampirinya.
“Hye rin-a!.“ Panggilku.
“oppa, sedang apa kau disini?“ tanyanya heran.
“aku mencarimu.“
“aku?tapi kenapa?“

“ikutlah denganku sebentar.“ Pintaku sambil memegang tangannya.
“oppa..“ Hye rin memanggil Sungmin oppa, seperti meminta izin. Ah apa maksudnya.
“mm..” Sungmin hanya senyum dan mengangguk. Apapun maksud mereka, yang penting Hye rin sudah bersamaku sekarang. Kubawa Hye rin ke dermaga. Dan langsung saja kukatakan.

“Aku sudah membuka hadiahmu untukku. Terlihat mirip sekali denganku.“
“mwo? Berarti kau sudah..“
“ne.. aku sudah membacanya. Mengapa kau tidak memberitahuku sejak awal Hye rin-a? andai kau memberitahuku sejak awal, pasti tidak akan terjadi banyak hal seperti ini.”
“tapi semuanya sudah terjadi oppa. Jagalah Hyo ri eonnie dengan baik.”
“ani.. dia sudah meninggalkanku.“
“maksudmu?“ dia terlihat tidak percaya. Sementara dari kejauhan kulihat Sungmin sedang menunggu Hye rin.
“ya, Kyuhyun kekasihnya yang lama telah kembali. Dan dia memutuskan untuk kembali pada Kyuhyun. Bukan itu saja, Hyo ri juga memintaku untuk mengejarmu. Karena selama ini dia tau, yang aku sukai bukanlah dia, melainkan kau Hye rin. Dan setelah kuyakini dalam-dalam perasaanku, ternyata aku sadar kalau aku menyukaimu Hye rin. Aku cemburu melihatmu bersama Sungmin. Maka dari itu aku kesini untuk mengatakannya padamu Hye rin. Terimalah aku menjadi pacarmu. Aku belum terlambatkan?“ aku memohon padanya sambil menggenggam kedua tangannya.
“mianhae oppa, aku tidak bisa.“
“wae Hye rin-a? Apa kau marah padaku? Aku janji tidak akan membuatmu menangis lagi.“ Hye rin melepaskan tangannya dari genggamanku.
“aku tidak marah padamu, hanya saja aku sudah bersama Sungmin oppa sekarang.“
“maksudmu, kalian sudah pacaran?“
“mm..“ dia hanya mengangguk.
“tidak adakah kesempatan untukku?pulanglah bersamaku Hye rin-a”
Tapi dia hanya menggeleng.
“aku masih ada beberapa hari lagi disini. Kau pulanglah, Sungmin oppa sedang menungguku.“ Hye rin meninggalkanku perlahan-lahan. Aku hanya bisa memandangi punggungnya.
“Hye rin-a!!“ teriakku. Tapi dia tidak menoleh sedikitpun.

^^^^^^^^^^^^^^^
Hye rin pov

“mianhae oppa, aku tidak bisa.“
“wae Hye rin-a? Apa kau marah padaku?“ aku melepaskan tanganku dari genggamannya.
“aku tidak marah padamu, hanya saja aku sudah bersama Sungmin oppa sekarang.“
“maksudmu, kalian sudah pacaran?“
“mm..“ aku hanya mengangguk.
“tidak adakah kesempatan untukku?“
“biarkan aku mencoba melupakanmu oppa.“ kataku dengan berat.
“pulanglah bersamaku Hye rin-a”  Aku hanya menggeleng.
“aku masih ada beberapa hari lagi disini. Kau pulanglah, Sungmin oppa sedang menungguku.“ Aku meninggalkan Hyukjae oppa perlahan-lahan. “Hye rin-a!!“ Hyukjae oppa teriak memanggilku. Tapi aku berusaha tidak menoleh. Mianhae oppa, bohong kalau aku bisa melupakkanmu begitu saja. Tapi aku harus mencobanya. Karna Sungmin oppa telah bersamaku sekarang. aku baru saja memberinya harapan, tidak mungkin aku menghancurkan dengan sekejap harapan itu. Mianhae oppa...

“kau sudah selesai Hye rin?“
“ne oppa, mari kita kembali ke penginapan. Hari sudah mau gelap.”
Setelah sampai dipenginapan, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Ah apa Hyukjae oppa sudah naik kapal? Apa dia kehujanan. Tiba-tiba aku merasa khawatir padanya.
“apa kau mau menyusulnya?” Tanya Sungmin oppa. Sepertinya dia tau aku sedang resah.
“ah.. aniyo oppa. Kau ini bicara apa.”

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Next day

Di telepon

Aku : “mwo?? Apa kau bilang?”

Sung young : “iya Hye rin-a, keadaanya begitu buruk. Dia demam tinggi sekarang. sepertinya dia kehujanan. Bahkan dia sudah kehilangan kesadarannya.”

Aku : “kalau begitu sekarang kalian ada dimana?“

Sung young : “dirumahmu. Tadi pagi ketika aku dan Donghae oppa sedang dirumahmu, dia datang sudah dengan keaadaan yang buruk. Sepertinya dia sangat membutuhkanmu saat ini“

Aku : “baiklah aku kesana sekarang. tolong hubungi aku terus.“

“ada apa Hye rin-a, mengapa kau panik?“ tanya Sungmin oppa.
“Hyukjae oppa.“ suaraku bergetar.
“kenapa dia?“
“dia kehilangan kesadarannya, sekarang dia berada dirumahku.“
“baiklah kita pulang sekarang.“
“apa tidak apa-apa oppa?“ tanyaku.
“bicara apa kau ini, tentu saja tidak.”

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Setelah turun dari kapal, Sungmin oppa langsung mengendarai mobilnya dengan cepat.
“oppa eottokeh? Apa dia akan baik-baik saja?“ tanganku gemetar dan aku hampir menangis sekarang.
“tenanglah, dia akan baik-baik saja. Kau tidak usah khawatir. Hyukjae tidak selemah itu.“ Sungmin oppa menggenggam tanganku yang gemetar dan berusaha menenangkanku.

@Home

“Dimana dia?“ tanyaku pada Donghae oppa.
“di kamar Heechul hyung.” Jawab Donghae oppa.
“oppa..“ panggilku pada Sungmin oppa.
“mm... pergilah“ Sungmin oppa membiarkan aku menemui Hyukjae oppa.
Aku masuk kamar Heechul oppa. Sementara Sungmin dan Donghae oppa mengikutiku dari belakang. Dan kulihat di dalam kamar sudah ada Sung young dan Heechul oppa. tapi mengapa Heechul oppa tiba-tiba keluar kamar. Ah tapi aku menghiraukannya. Aku langsung duduk disamping Hyukjae oppa yang sedang terbaring lemas ditempat tidur.
hya! Oppa, kenapa kau seperti ini? apa kau membalsku dengan berhujan-hujanan seprtiku kemarin. Kau bodoh oppa, bahkan keadaanmu sekarang lebih parah dariku kemarin. Oppa, irona..!“ aku mengguncang-guncangkan tubuhnya dengan sekuat tenaga.
“oppa, irona! Bukankah kau berjanji tidak akan membuatku menangis lagi?kemarin aku berkata ingin mencoba melupakanmu oppa, tapi apa kau tau?itu sulit bagiku“
Aku menangis sejadi-jadinya di atas dada Hyukjae oppa yang bidang.

“Hya Hye rin-a, apa aku harus melakukan ide gila ini dulu agar kau mau mengakui bahwa kau masih menyukaiku?“
Aku terkejut, dan aku bangun perlahan-lahan.
“oppa, kau tidak apa-apa?“ tanyaku sambil tersedu-sedu.
“mm.. seperti yang kau lihat.“ Aku baik-baik saja kan.“

^^^^^^^^^^
Flashback – Hyukjae pov

Aku : “ Donghae kau dimana?“

Donghae : “ dirumah Hye rin bersama Sung Young.“

Aku : “ Oke, tunggu aku disana.“

“Hyung, Donghae dan kau Sung young. Bantulah aku untuk melakukan sandiwara ini.“
“hya kau gila Hyukjae! Kau mau mebohongi adikku?“
“tolong hyung, sekali ini saja.“
“idemu ini sungguh gila Hyukjae.“ Donghae mengamini Heechul hyung.
“iya oppa, bagaimana kalau Hye rin marah pada kita?“
“aku akan menanggungnya. Aku mohon bantulah.“
“terserah kalian. Aku meminjamkan kamarku bukan berarti aku mendukungmu Hyukjae, kalian saja. Aku tidak sanggup melihat adikku menangis.“
“ah.. gomawo Hyung.“

Flashback End

Hyukjae pov

“Hya Hye rin-a, apa aku harus melakukan ide gila ini dulu agar kau mau mengakui bahwa kau masih menyukaiku?“
Hye rin terkejut, dan dia bangun perlahan-lahan.
“oppa, kau tidak apa-apa?“ tanyanya sambil tersedu-sedu.
“mm.. seperti yang kau lihat.“ Aku baik-baik saja kan.“
Lalu Hye rin tiba-tiba berdiri dan menatapku tajam.
“oppa, tega sekali kau melakukan ini padaku. Kau senang melihatku menangisi kebohongan ini? ini yang kedua kalinya kau mempermalukanku di depan banyak orang.“ Hye rin berbicara dengan suaranya yang bergetar. Lalu ia menunjuk Donghae dan Sung young.
“dan kalian, kalian juga membantunya membohingku? Ah bodohnya aku.., seharusnya aku sadar setelah Heechul oppa keluar tadi. Pasti ada sesuatu yang akan terjadi. Kalian   tega sekali berbuat seperti ini padaku.“
Hye rin pergi meninggalkan kami. Aku hanya terdiam. Sekali lagi aku telah membuat kesalahan.
“Hye rin!!“
“Hye rin tunggu !!“ teriak kami berbarengan. Ketika aku ingin berlari mengejarnya, Sungmin menahanku dan BUUGGGG !!!. Satu pukulan keras mendarat diwajahku.
Aku terjatuh dan tak terasa darah segar mengalir dari sudut bibirku.

“Sungmin kau..“ aku berhenti melanjutkan kalimatku karna sungmin tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri.
“kejarlah, pasti dia di Sungai Han. Kuserahkan dia padamu. Tapi sekali lagi kau menyakitinya, aku tidak akan memaafkanmu.“
“Sungmin-a jeongmal kamsahamnida..“ aku memeluknya dengan erat.
“mm.. pergilah...“

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Hari sudah gelap, Aku berusaha mencarinya,dan akhirnya aku melihat sosoknya sedang duduk dibawah pohon itu. Pandangannya lurus menatap Sungai Han.
“Hye rin-a“ panggilku pelan. Dan dia menoleh tanpa berbicara 1 patah kata pun.
“Hye rin-a, mianhae... jeongmal mianhae..... aku membuatmu menangis lagi. Tapi ini kulakukan hanya untuk mengetahui bahwa aku masih ada di hatimu atau tidak. Maaf kalau caraku ini salah. Dan kumohon jangan salahkan Donghae dan Sung young, ini salahku, aku yang meminta mereka melakukan ini. aku tau, kau pasti marah sekali saat ini. tapi Hye rin-a, aku memang tidak sebaik Sungmin, tapi berilah aku kesempatan seperti kau ....“ Hye rin memotong pembicaraanku.
“kau tau oppa, melihatmu terbaring seperti tadi, yang ada di otakku hanya ada pertanyaan itu, pertanyaan Bagaiman kalau Lee Hyukaje mati?  bahkan aku belum pernah mengatakan aku menyukainya langsung dari bibirku. Bagaimana kalau Lee Hyukjae mati? Apakah hari-hariku akan dipenuhi dengan penyesalan?. Bagaimana kalau Lee Hyukjae mati? di Saat-saat terakhirnyapun aku telah melukai hatinya. Bagaimana kalau...“
Aku langsung memeluknya dengan erat. Dan ia menangis dipelukanku.
“sudah Hye rin, cukup. Kau lihatkan aku baik-baik saja sekarang. mianhae... aku tidak akan pernah mengulanginya lagi. Aku janji. Sekarang kita sudah bisa bersamakan ?“
Hye rin tiba-tiba melepas pelukkanku.
“tapi bagaimana dengan Sungmin oppa, aku tidak bisa menyakitinya?”
“dia sudah menyerahkanmu padaku, dengan catatan aku tidak akan menyakitimu lagi.”
“jeongmalyo??lihatkan betapa baiknya dia”
“ah sudah, kau menjadi miliku sekarang” aku memeluknya lagi dengan erat.
“Hye rin-a.. “
“mm..“ jawabnya.
“Mianhae.... Saranghae....“ kataku dengan lembut.
“nado Saranghae oppa....“ dia membalas pelukkanku.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^
“oppa antarkan aku pulang, mereka pasti cemas.”
“ne.. baiklah.” Aku menggandengnya menyusurui tepi Sungai Han.
“ah, oppa.. bibirmu kenapa?”
“oh.. ini, Sungmin menghadiahkannya padaku.”
“sakit tidak?”
“lebih sakit jika ditolak olehmu.”
“ah..kau ini. Pokoknya nanti kau harus minta maaf pada Heechul oppa. Aku tau betapa sakit hatinya melihat aku dikerjai oleh kalian seperti tadi.”
“ne… chagiaya…”

-END-

YEEE jingkrak2.. udah lunas ya utang2 partnya. semoga puas dengan endingnya.. Udah siap sama Judul baru belum ni ?? hehehe... jangan lupa KOMENNYA ya.... Jeongmal mianhae kalo endingnya ga sesuai sama harapan kalian..

_ SARANGHAE_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar