Senin, 18 April 2011

mianhae, saranghae . . . Part 5

Aku pun langsung menuju kamar Hye rin yang berada di lantai 2. jantungku berdebar kencang tapi aku berusaha tenang. Huh kenapa aku ini? Seperti baru masuk kamar hye rin saja, padahal dulu aku sering main dikamarnya. Dulu, ya dulu, kedengarannya sudah lama sekali, tapi memang benar adanya. Tanpa menegtuk pintu dulu seperti yang biasa kulakukan jika ingin masuk kekamarnya, aku langsung membuka pintu kamarnya. Kulihat Hye rin yang sedang memandangi jendela kamarnya, kaget dan langsung memalingkan wajahnya ke arahku. Cahaya matahari sore yang masuk melalui jendela kamarnya yang menyilaukan wajah hye rin membuatku dapat melihat ada bekas sungai kecil dipipinya. Lalu ia langsung menghapusnya dan membetulkan posisi duduknya.

Hye rin Pov

“oppa kau?ada apa kemari?” aku terkejut malihat Hyukjae oppa yang tiba-tiba masuk ke kamarku.
“memangnya kenapa aku kesini? Apa sekarang hanya sungmin saja yang boleh masuk ke kamarmu?”
“ah oppa, aku sedang tidak ingin bercanda. Lagi pula kenapa kau masuk tidak ketuk pintu dulu? Membuatku kaget tau!.” Tanganku seraya dengan tenang menghapus bekas air mata, agar Hyukjae oppa tidak tau bahwa aku menangis.
“ya! Apa kau lupa? Mana pernah sih aku masuk kekamarmu dengan cara sopan seperti itu?” hyukjae oppa menjitak ringan kepalaku.
“ya oppa aku lupa,tapi apa kau tau? kaulah yang membuatku lupa akan hal itu.” Aku kaget dengan apa yang aku ucapkan barusan, aku hanya diam dan Hyukjae oppa pun ikut diam mendengar ucapanku barusan.
“mianhae hye rin-a, maaf selama ini aku bersikap seperti ini terhadapmu, aku baru sadar setelah Donghae bilang kalau….”
“ah sudah oppa, kenapa kau harus minta maaf padaku? Itu hakmu” aku memotong kalimatnya, aku takut aku menangis kalau mendengar ia melanjutkan kalimatnya.
“baiklah, kalau begitu aku minta maaf karna semalam kau menungguku, sekarang kau jadi begini”
“ya! Oppa! GR sekali kau! Kau kira aku begini karnamu ?” aku berusaha ceria didepannya.
“ah baiklah, dari tadi kata2ku tidak ada yang benar, lalu kenapa kau tadi menangis? Kau harus jawab yang ini. Apa karna Sungmin?.”
Ternyata oppa sadar kalau aku tadi menangis. Bagaimana ini?aku harus mencari alasan.
“oh aku hanya sedih karna aku sakit, aku telah merepotkan dan menghawatirkan banyak orang seperti Heechul oppa,kau lihatkan betapa lelahnya dia hari ini, Lalu Sungmin oppa, dia sudah bolak-balik dari semalam, Sung young, Donghae oppa dan kau mungkin?lagi pula Sungmin oppa tidak mungkin melakukan hal yg dapat membuatku menangis. Dia begitu baik padaku.”
“hei! apa maksudmu dengan mungkin? Tentu aku khawatir padamu,bahkan sejak semalam saat kau terlihat ingin jatuh. kalau aku ada didekatmu tentu aku juga akan menolongmu.” Hyukjae oppa berbicara dengan wajah serius.
“maaf oppa, aku hanya bercanda” ah setidaknya aku tau dia menghawatirkanku.
“dasar kau sedang sakit seperti ini masih sempat-sempatnya bercanda” lalu hyukjae oppa tiba-tiba memelukku.
“hye rin-a mianhae, jangan kau Tanya untuk apa. Aku hanya ingin meminta maaf padamu atas apa yang kulakukan selama ini. Aku salah mengabaikanmu. Yang aku tau sekarang aku rindu saat-saat bercanda denganmu, aku rindu saat-saat menjahilimu, aku rindu saat-saat bersikap tidak sopan dirumahmu. Dan aku khawatir mendengar dirimu yang selama ini hampir tidak pernah sakit lalu tiba-tiba sakit seperti ini. Jadi aku harap jangan pernah lagi kau anggap aku tidak khawatir padamu. Arraso ?”

Aku terhanyut mendengar kata-katanya. Ingin sekali aku mengatakan “saranghaeyo oppa “ saat ini juga. Tapi aku harus sadar kalau dia sudah milik orang lain saat ini. Aku ingin menangis rasanya, tapi aku tidak boleh. Tidak didepannya. Lalu aku buru-buru melepas pelukkannya dan berusaha tegar.
“ya oppa! Kau membuatku sesak tau!apa kau mau membuatku tambah sakit?” aku menanggapinya dengan candaan.
“Hye rin-a! aku tadi bicara serius”
“ne oppa, aku tau. Mianhae…”
“ya sudah sekarang kau istirahatlah. Aku dan yang lain pulang dulu” oppa merebahkanku dan menyelimuti tubuhku.
“oppa tunggu!” aku menghentikan langkahnya yg ingin beranjak pergi.
“ya Hye rin-a kenapa?”
“sekali lagi aku ingin mengucapkan saengil chukkae untukmu.”
“ne.. terimakasih” oppa lalu menghampiriku lagi dan duduk di tempat tidurku.
“mana hadiah untukku?tidak adakah?” pintanya.
“mmm “ aku hanya menggeleng2.
“ah gwaenchana.. cepat sembuhlah Hye rin-a, itu sudah merupakan hadiah untukku. Arraseo?” oppa mengusap2 kepalaku lalu pergi.
“ne oppa arraseo.. gomawo”

Next Day

“oppa ayo berangkat!” kataku sambil menarik tangan Heechul oppa.
“kau benar2 yakin sudah mau masuk hari ini?” Tanya oppa khawatir.
“iya oppa, aku sudah tidak apa-apa. Eomma ! kami berangkat” teriakku.
“ne.. hati-hati” teriak eomma dari dalam.
“asishh ternyata benar kau sudah normal.” Oppa mencelaku karna aku dapat berteriak seperti biasanya. Tapi aku senang, aku rindu juga oppa mencelaku.

^^^^^^^^^
“dah Hye rin-a… kalau kau tidak enak badan izinlah pulang, telpon aku saja”
“ne oppa” lalu mobil oppa melaju dengan cepatnya.
Kulihat sekolahku masih belum ramai. Ya memang hari ini aku berangkat lebih pagi dari biasanya. Ketika aku sedang berjalan, tiba2 sungmin oppa yang baru datang mendekat menghampiriku.
“pagi oppa!” aku menyapanya sambil melemparkan senyum.
“pagi Hye rin… kau sudah tidak apa-apa?”
“ne oppa… aku sudah baikan. Lagi pula aku tidak mau bermanja-manjaan. Masa hanya karna demam saja aku harus sampai izin beberapa hari. Nanti banyak yang rindu lagi sama aku.. hehe”
“ahh kau sudah bisa bercanda rupanya” sungmin oppa terlihat senang.
“oppa .. kita ketaman belakang dulu ya, ada yang ingin aku bicarakan padamu. Lagi pula masuknya juga masih lama.”
“baiklah.. kajja!” lalu aku merangkul tangan sungmin oppa dan membawanya ke taman belakang sekolah. Setelah sampai, kami mencari tempat untuk ngobrol dan tertujulah kami pada kursi yang berada dibawah pohon itu.
“baiklah.. apa yang ingin kau katakan Hye rin-a?”
“begini oppa, tapi aku minta maaf sebelumnya.. sepertinya aku tidak akan mengikuti lomba lukis itu. Mianhae oppa.”
“benarkah?wae? Sungmin oppa terlihat terkejut.
“aku hanya tidak berminat lagi saja mengikuti lomba itu.”
“tapi bukankah kau sangat ingin memenangkan lomba itu, untuk mengetahui sejauh mana kemampuan melukismu ?”
“iya oppa, tapi apa boleh buat. Aku tidak bisa. Jeongmal mianhae..”
“lalu bagaimana dengan aku?”
“kau harus ikut lomba itu. Kau harus memenangkan lomba itu oppa..”
“baiklah, aku akan memenangkan lomba itu untukmu”
“gomawo oppa… tapi aku mohon jangan beritahu yang lain kalau aku tidak jadi ikut lomba ini. Aku hanya tidak ingin mereka kecewa”
“baiklah, tapi apa semua ini karna Hyukjae?”
Aku hanya diam. Memang benar yg dikatakan Sungmin oppa, itu semua karna Hyukjae oppa. Aku tidak semangat lagi mengikuti lomba itu. Tapi sebenarnya itu bukan salah Hyukjae oppa, salah itu sebenarnya ada  padaku. Salahku yg tidak bisa mengatasi perasaanku.
“ah sudahlah Hye rin-a.. abaikan saja kata-kataku barusan. Maaf ..”
“oppa! Sudah ku bilang, jangan lagi ka uterus-terusan meminta maaf padaku. Kau selau baik padaku, malah aku yang selalu merepotkanmu oppa. Tinggalkan saja aku jika kau sudah lelah denganku oppa. Aku hanya tidak bisa begini terus terhadapmu.”
“hey kau bicara apa! Tidak pernah sedikitpun terfikir bahwa aku akan meninggalkanmu Hye rin-a. coba rasakan ini” tiba-tiba Sungmin oppa menggenggam tanganku dan meletakkan tanganku didadanya.
“apakah kau merasakannya? Dari dulu hingga saat ini, beginilah irama detak jantungku jika berhadapan denganmu. Tidak pernah berubah. Kalau sudah begitu apa lagi alasanku untuk tidak meninggalkanmu?.” Aku merasakan detak jantungnya begitu cepat ah tidak, sangat cepat… tapi aku tidak tau apa yang harus kulakukan. Dan tiba-tiba bel berbunyi.
“ah sudahlah, ayo! aku antar kau masuk kekelasmu” tanpa melepaskan genggamannya, Sungmin oppa membawaku kelasku. Aku hanya dapat menatapnya dari belakang dan hanya berfikir betapa jahatnya aku kepadanya.
“itu sung young sudah menunggumu didalam, masuklah!“
“ne oppa, gomawo..“
“tunggu Hye rin-a!.“ Sungmin oppa menghentikan langkahku.
“ne oppa, waeyo?.“
“lupakan saja kata-kataku tadi. Maaf, aku janji tidak akan mengungkit hal itu lagi padamu. Daah..“ Sungmin oppa berlalu seketika tanpa sempat membiarkan aku membalas salamnya. Aish.. apa dia marah padaku?.

^^^^^^^^^^^
Ring ding dong (bel istirahat)

“anak-anak, setelah ini kalian semua berkumpul dilapangan. Kepala sekolah akan menyampaikan sesuatu pada kalian.“ Seonsaengnim memerintahkan kami untuk berkumpul di lapangan. Ah sepertinya anak kelas lain juga.
“ayo Hye rin kita keluar!“ Sung Young menarik tanganku.
Wah.. ternyata sudah ramai sekali di lapangan. Penuh dengan murid-murid, guru beserta staf.
“oppa!” Sung young berteriak memanggil Donghae oppa yang sedang bersama Hyukjae oppa serta Hyo ri eonni sambil menarikku menghampiri mereka.
“oppa! Sebenarnya ada apa ya kepala sekolah mengumpulkan kita disini?” Tanya Sung young pada Donghae oppa.
“entahlah. Kita lihat saja.”
“mmm” sung young hanya mengangguk.
“kau sudah sehat Hye rin?.” tanya donghae oppa kepadaku.
“ne oppa, aku sudah tidak apa-apa“
Ku lihat Hykjae oppa hanya diam. Walaupun aku sudah sehat, setidaknya ia kan bisa basa-basi tanya keadaanku. Huh!

Kepala sekolah memulai pidato singkatnya

“Anak-anakku murid Incheon High School yang bapak cintai dan bapak banggakan. Salam sejahtera untuk kita semua. Tanpa panjang lebar, Bapak akan langsung menuju kepada topic kita hari ini. Seperti yang kita ketahui pekan seni 2010 diadakan dalam waktu 3 hari lagi. Berhubung sekolah tercinta kita ini menjadi tuan rumah, bapak harap kalian yang mengikuti perlombaan dapat mengikutinya dengan baik, sportif, dan lancar. Bapak yakin dengan bekal yang kalian dapat dalam beberapa hari belakangan dapat menjadi modal untuk kalian. Demikian yang bapak ingin sampaikan, selamat berjuang dan semangat!!
(mentang2 pidato singkat, jadi singkat beneran.. maaf ya.. ga biasa pidato).

Pidato End

“wahh.. Hye rin, bagaimana? Kau sudah siapkan ?“ tanya Sung young padaku yang diikuti oleh tatapan Hyo ri eonni, hyukjae dan donghae oppa padaku. Aku gugup dan suasana menjadi hening seketika. Mereka menunggu jawabanku.
“hai semua.. !“ sungmin oppa tiba2 datang memecah keheningan. Oh! Aku selamat.
“hi Sungmin-a“ donghae oppa membalas.
“aku ada perlu dengan Hye rin, bisa kupinjam Hye rin.nya??” tanya sungmin oppa.
“ah ia silakan, waktunya tinggal 3 hari lagi. Aku tau kita semua pasti sibuk” Sung young mempersilakan kami pergi.
“baiklah kami pergi dulu ya..” aku berpamitan. Sementara Sungmin oppa membawaku ke ruang seni lukis.
“ah.. oppa gomawo. Kau menyelamatkanku“
“mmm.., aku tau. Makanya tadi aku datang“
Demi apa Orang ini begitu baik. Yang membuatku lega ternyata Sungmin oppa tidak marah padaku atas kejadian tadi.

“oppa! Di lomba nanti, apa yang akan kau lukis ?“ tanyaku.
“kau mau tau??“
“mmm, mau“ aku antusias menjawabnya.
“ya.. tunggu saja 3 hari lagi.“ Oppa mengacak-acak rambutku.
“ah oppa membuatku penasaran saja.“ jawabku sambil cemberut.
“Hye rin-a apa kau tau hadiah untuk juara pertama dari lomba melukis itu ?”
“tidak oppa, aku kan sudah tidak mengikuti lomba itu, jadi aku tidak berusaha untuk cari tau. Memangnya hadiahnya apa oppa?” tanyaku lagi.
“tiket perjalan untuk 2 orang  berlibur ke Pulau Jeju selama 5 hari. Kebetulan sekali kan setelah lomba nanti sekolah kita libur selama seminngu.”
“ah.. jongmalyo oppa?? Asik sekali itu.” Kataku berseri-seri.
“apa sekarang kau menyesal tidak mengikuti lomba itu Hye rin-a?.“
“ah.. tidak oppa, itu kan sudah menjadi keputusanku.” Padahal di hati berkata lain.
“tenang saja.. nanti kita akan pergi kesan berdua.“
“maksud oppa ?“ aku terkejut.
“apa kau ingat, aku pernah berjanji padamu akan memenangkan lomba ini untukmu. Makanya kita akan pergi berduakan?”
“ah oppa yakin sakin sekali akan menang di lomba itu. Tapi aku memang yakin kalau oppa akan memenangkan lomba itu si..”
“hah itu tandanya kau memang ingin pergi denganku kan?“ oppa meledekku.
“seandainya kau mengajakkupun, belum tentu aku di izinkan eomma dan heechul oppa“
“jincha??“
“mmm..“ aku hanya menganngguk.


^^^^^^^^^^^^^^^^
Ring ding dong ( bel pulang )

“Hye rin kau pulang dengan siapa?“ belum sempat aku menjawab Sung young , tiba-tiba handphone ku bergetar tanda ada sms.
“entahlah, sepertinya aku pulang sendiri. Baru saja Heechul oppa sms, katanya ada hal penting yang harus ia lakukan. (perasaan Author ga enak nih *abaikan*).
“bagaimana bisa kau pulang sendiri, kau kan baru sembuh.“
“hei lihat aku! Apa aku seperti orang sakit?“
“tapi kan tetap sa..“ kata-kata Sung young ku potong.
“ah sudah, ayo kita keluar!”
“baiklah..” kami pun berjalan di koridor.
“kau sendiri langsung pulang Sung young?”
“ah tidak, aku mau menemani Donghae oppa latihan dulu. lombanya kan sebentar lagi, jadi aku harus memberinya semangat“
“oh“
“Hye rin, Sung young!“ tiba-tiba Sungmin oppa datang.
“ah.. kebetulan sekali oppa”
“memang ada apa Sung young?” tanya Sungmin oppa.
“ini oppa, Hye rin tidak dijemput Heechul oppa. Bisakah kau mengantarny?”
“ah .. tidak usah oppa” aku menolak.
“hya! Hye rin-a, kalau kau menolak aku akam marah”
“baiklah oppa..“

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Sungmin Pov

Ah dia tertidur.. pasti dia lelah, baru sembuh tapi bersikeras untuk masuk sekolah hari ini. belum lagi tadi siang sudah berjemur-jemur ria untuk menyaksikan pidato Kepala Sekolah. Aku biarkan saja dia tidur disi dulu. Aku tidak tega membangunkannya.

-20 menit kemudian-

“oppa aku tertidur? Mengapa kau tidak membangunkan aku?sejak kapan kita sampai?“
Ternyata Hye rin sudah terbangun dari tidurnya.
“baru saja aku mau membangunkanmu Hye rin, kita baru saja sampai kok. Tadi macet, makanya kita lama sampainya.“
“jongmalyo??“
“mmm...“ aku berbohong.
“kau mau masuk dulu oppa? Biar aku buatkan minum.“
“tidak usah Hye rin, kau istirahatlah. Salam saja untuk eomma dan oppamu.“
“ne.. oppa. Hati-hati ya.. gomawo..“
Aku langsung bergegas meninggalkan rumah Hye rin..

^^^^^^^^^


Hye rin Pov

“eomma aku pulaangg“ teriakku..
“wah kenapa kau pulang sore..?“
“tadi ada pidato dari Kepala Sekolah, setelah itu aku ada urusan sebentar“
“yasudah, kau makanlah dulu“
“ani eomma, aku langsung kekamarku saja, aku lelah. Oh ya oppa sepertinya akan pulang agak telat. Dah eomma…”

Aku langsung mandi dan mengganti bajuku. Lelah sekali rasanya hari ini.. setelah selesai aku langsung merebahkan tubuhku di tempat tidur dan tak terasa hari sudah pagi. Ah lama sekali aku tertidur.

“pagi eomma, oppa!“ sapaku pada mereka.
“pagi dongsaengku yang hobbi tidur“ cela Heechul oppa.
“oh oppa, kau pulang jam berapa kemarin?”
“yang jelas, ketika aku pulang kau sudah tertidur. Sudah, makan yang banyak. Eomma bilang kau belum makan semenjak pulang sekolah kemarin.“
“ne,, oppa tanpa kau suruhpun aku akan makan yang banyak. Aku lapar sekali...“
“ya sudah cepat habiskan makananmu, habis itu kita berangkat.“

^^^^^^^^^^^^
“eomma... kami berangkat“ teriakku sambil melirik Hyukaje oppa yang baru saja melaju dengan motornya meninggalkan rumah. Ah .. apa dia tidak melihatku?
“ne... suruh oppamu hati-hati“
“ne eomma”
“ayo oppa, kajja!”
Didalam mobilpu aku ngobrol-ngobrol dengan Heechul oppa.
“oppa sebenarnya kemarin kau kemana ?” tanyaku penasaran.
“kau mau tau?“
“mmm.. aku mau tau. Tapi kalau oppa tidak mau cerita juga tidak apa-apa kok.“
“aku menemui Yeon rin“
“ah iya.. yeojachingu oppa ya.. kapan kau akan membawanya kerumah? Sekalipun kau belum pernah mengajaknya“
“sepertinya aku tidak akan pernah mengajaknya“
“maksud oppa?“ tanyaku kaget.
“ya, aku sudah memutuskannya.”
“wae oppa?kenapa tiba-tiba?”
“aku sudah memikirkan ini dengan matang. Semenjak kau sakit kemarin aku sadar, mengurus 2 wanita saja aku belum becus. Mana bisa aku mengurus 3 wanita sekaligus. Aku belum bisa membagi perhatianku kepada orang lain. Sekarang yang ada dipikiranku hanya kau dan eomma.” (ahh saya sedih.. yang tau maksudnya pasti paham ni..)
“jadi karena aku? Mianhae oppa” aku tertunduk lesu.
“ah .. tidak Hye rin-a, ini bukan salahmu. Aku hanya ingin memberikan perhatian lebih untukmu dan eomma. Lagi pula Yeon rin bisa menerimanya, karena dia tau aku ini orang baik.. haha“
“hya! Oppa, kau masih bisa-bisanya bercanda“
“ah sudah, tidak usah dipikirkan lagi. Arreseo!“
“ne oppa.. “ ah tapi tetap saja aku merasa tidak enak. Oppa mengabaikan kebahagiaannya sendiri demi aku dan eomma.
“Hye rin.. untuk lomba besok lusa, apa kau sudah siap?“
Ah! Oppa menanyakannya. Apa yang harus kulakukan? Tapi sepertinya aku harus jujur pada oppa. Aku tidak mau membohonginya.
“oppa, mianhae..”
“mianhae? Wae?” Tanya oppa.
“sebenarnya aku batal mengikuti lomba itu.”
Oppa tiba-tiba menginjak rem mendadak. Sepertinya ia kaget.
“apa kau bilang?” belum sempat aku menjawab, oppa lalu berbicara lagi.
“ah, aku tahu! Hyukjae kan..“ kata oppa sambil menjalankan mobil kembali.
“oppa, kau marah?“ tanyaku lesu.
“tidak, oppa kan pernah bilang, apapun yang menjadi keputusanmu oppa akan dukung. Asalkan jangan berlarut-larut. Mengerti!“
“ne oppa.. gomawoeyo..“

^^^^^^^^^^^^

“dah oppa....“
“dah Hye rin-a... Hye rin-a hwaiting !!“
“ne oppa..” kata ku sambil mengepalkan tangan.
Huah tumben sekolahku pagi-pagi begini sudah ramai. Ya, karena sisa hari sebelum lomba memang di khususkan untuk pemantapan. Cerah sekali raut wajah murid-murid yang lain. Mungkin mereka tidak sabar untuk harinya nanti. Kalau saja aku tidak batal mengikuti lomba itu, mungkin wajahku juga secerah mereka. Arrgghh mikir apa aku ini, ini kan sudah menjadi keputusanku.

“Hye rin-a !“ Sung young yang dibelakangku berteriak memanggilku. Ketika aku menoleh, kulihat Hyukjae dan Donghae oppa serta Hyo ri eonnie ada bersamanya.
 “ah.. kalian. Kalian datang bersama ?“ tanyaku pada Sung young.
“mm... bagaimana denganmu ?“
“seperti biasa, aku diantar Heechul oppa, dia baru saja pergi.“
“pagi semua...!“ Sungmin oppa datang menyapa kami.
“pagi...“ jawab kami serempak.
“wah senang rasanya pagi-pagi begini kita sudah berkumpul berasama. Apa kalian sudah sarapan? Bagaimana kalau kita sarapan bersama dikantin ?“ ajak Donghae oppa.
“ah ide bagus. Aku lapar sekali sekarang.“ Sahut Sung young.
“tapi aku sudah sarapan lumayan banyak tadi dirumah.“ Jawabku. Aku memang sudah kenyang sekali setelah kemarin tidak makan, akhirnya tadi pagi kulampiaskan.
“setidaknya kau ikutlah bergabung bersama kami Hye rin-a“ tiba-tiba Hyukja oppa membuka suara. Aku terkejut sekali dan langsung menatapnya tak percaya.
“iya Hye rin-a, anggap saja ini sebagai perayaan kita untuk mengikuti lomba besok lusa.“ Sambung Hyo ri eonnie.
“ya Hye rin-a, temani aku.“ Pinta Sungmin oppa.
“ah baiklah, aku ikut.“

^^^^^^^^^^
Di kantin

Ah senang sekali melihat mereka semua makan dengan lahapnya. Ya.. Hyukjae dan Donghae oppa serta Hyo ri eonni memang harus menambah energi mereka untuk latihan nanti. Aku yang hanya minum saja melihat mereka makan rasanya jadi tambah kenyang.
“hya! Sung young-a! Makanlah yang banyak, kau juga perlu banyak energi untuk menyemangati Donghae oppa.“ Kataku meledek Sung young.
“ah ada-ada saja kamu Hye rin.“
“kamu benar tidak mau maknan Hye rin-a?“ tanya Sungmin oppa.
“ne oppa, kemarin pulang sekolah aku langsung istirahat dan akhirnya aku tertidur. Bangun-bangun ternyata sudah pagi, jadi tadi pagi aku balas dendam dengan makan yang banyak. Aku baru sadar, pantas saja Heechul oppa suka meledekku kalau tidur seperti kerbau. Hahaha..“ ceritaku sambil tertawa kecil.
“mwo? Bagaimana bisa kau tidak makan? Kau baru saja sembuh Hye rin-a. Apa kau tidak ingat dengan apa yang kukatakan waktu itu. Urusan makan saja mengapa kau lalai begitu.“ Hyukjae oppa berbicara dengan nada sedikit membentak.
“hya oppa! Kenapa kau membentakku seperti itu? Kemarin itu aku lelah sekali.“
Yang lain hanya terdiam melihat kami.
“hya! Bukannya apa-apa, tetap saja kau itu baru sembuh. Kau senang melihat kami panik seperti kermarin ?“ Hyukjae oppa meninggikan suaranya.
“hya oppa, kau ini kenapa? Eomma dan Heechul oppa saja tidak mempermasalahkannya. Kau kenapa membentakku.“ Aku langsung berdiri dengan sedikit menghentakkan gelasku ke meja, dan aku berlari  meninggalkan mereka. Aku sedikit mengeluarkan air mata. Ah tega sekali Hyukjae oppa membentakku di depan mereka.
“aish .. hya Hyerin-a kau mau kemana?“ Hyukjae oppa berteriak dan langsung berdiri. Tapi Sungmin oppa menahan tangan Hyukjae oppa.

Hyukjae pov

“aish .. hya Hyerin-a, mau kemana kau?aku belum selesai berbicara.“ aku berteriak dan bersiap menyusulnya.
“Hya! Lee Hyukjae!“ Sungmin tiba-tiba berteriak dan langsung menahan tanganku.

-TBC-

Mian ni agak lama publish part 5nya. tadinya ini mau dijadiin jadi part terakhir, tp kayaknya bakal kebanyakan.
tapi di usahakn part 6nya (akhir) ga bakal lama kok di publishnya. seperti biasa ya.. komen2 :D.. cz lama atau nggaknya part 6, tergantnung komen anda.. hehe *ngancem*. saya juga menerima kritik n saran kok..
KOMEN^^KOMEN ;D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar