Senin, 18 April 2011

mianhae, saranghae . . . Part 4

Sung young pov @ Café

“ hey kenapa kalian baru datang, hampir sejam lebih tau aku menunggu kalian” bentak hyukjae oppa.
“kau tau sendiri tadi hujan” jelas donghae oppa.
“eh iya aku lupa, mian”
“oppa, hye rin mana?” tanya ku pada hyukjae oppa.
“aku tidak bersamanya, aku bersama hyo ri” ia menunjuk hyo ri yang di sebelahnya.
“kalian tau? Kami baru jadian hari ini” hyukjae oppa memberi tahu dengan sumringah.
“benarkah hyo ri? Tanya donghae oppa.
“ne..” hyo ri eonnie mengangguk.
“ah.. chukkae”aku hanya diam.
Degg . . . aku sepertinya ingin menangis memikirkan perasaan hye rin.
“oppa bukankah hye rin bilang akan menemuimu di sungai han pukul 7 tadi?” aku membuka mulut.
“astaga… aku lupa, eottokeh?” hyukjae oppa menepuk kepalanya.
“pergilah hyukjae” pinta donghae oppa.
“apa dia masih disana? Sekarang sudah hampir lewat 2 jam”
“makanya pergilah untuk memastikan”donghae oppa terus menyuruhnya.
“tapi bagaimana dengan kalian, kalaian kan baru sampai”
“oppa tidak usah pikirkan kami, pikirkanlah hye rin, palli.. pergilah”

Hyukjae oppa dan hyo ri eonnie meninggalkan kami.

“sung young-a ada apa?” donghae oppa mengguncang tubuhku yang sejak tadi mematung.
“hye rin oppa… hye rin pasti hancur mendengarnya”
“apa maksudmu?”oppa bertanya padaku, tapi tiba-tiba air mataku jatuh.
“jagiya.. kenapa kau menangis?” oppa memegangi kedua pipiku.
“oppa kau tau tidak .. sebenarnya hari ini hye rin akan mengungkapkan perasaanya pada hyukjae oppa di sungai han,tapi yang terjadi malah seperti ini”
“ jinja…?”
“ne… oppa.. otteokeh ?” aku tidak tahu harus berbuat apa..
“kau kenapa baru cerita padaku sekarang?”
“hye rin tidak membiarkan aku untuk cerita pada oppa..”
“seandainya kau cerita padaku sejak awal, setidaknya aku juga bisa Bantu kalian..”
“mianhae oppa…” aku tertunduk lesu memikirkan hye rin.
“sudahlah, ini bukan salahmu jagiya…” oppa menaruh kepalaku dipundaknya.
“kita lihat saja apa yang akan terjadi nanti, kita hanya berharap yang terbaik untuk hye rin”

Hye rin Pov

Aku tersenyum melihatnya, akhirnya dia datang untukku…tapi aku melihat hyo ri eonnie muncul dari belakangnya.

“hye rin-a” teriaknya.
“oppa…kau” kalimatku terhenti melihat hyukjae oppa yang tiba didepanku dengan menggenggam erat tangan hyo ri eonnie. Air mataku ingin jatuh rasanya, dan kepalaku tiba-tiba terasa pusing.
“ternyata ada kau disini sungmin-a. mianhae hye rin-a, aku lupa kalau…”kata-katanya terputus.
“hye rin-a, mengapa tubuhmu basah seperti ini?” tanyanya yang seraya tangannya tidak ingin lepas dari eonnie.
“oppa, kau dan eonnie?” aku tidak menjawabnya dan malah balik bertanya.
“ia .. hari ini aku baru jadian dengannya” ucapnya sambil mengangkat genggamannya seraya menunjukan kepadaku.
aku tiba-tiba lemas, seperti ingin jatuh rasanya, tapi ku tahan dan tak terasa air mataku jatuh. tapi air mataku tersamar dengan sisa air hujan yang masih membasahi wajahku.
“oppa” bisikku pada sungmin oppa.
“waeyo?” sungmin oppa mendekatkan telinganya kewajahku.
“bawa aku pergi dari sini oppa, jebal” suaraku menahan tangis dan sungmin oppa langsung menangkap apa yang aku katakan.
“hyukjae mian, aku harus mengantar hye rin pulang. tubuhnya basah, jika tidak segera ganti baju ia bisa sakit ” sungmin oppa membalikan badanku untuk segera meninggalkan tempat ini.
“tapi hye rin-a..kau ingin pulang dengannya?biar aku antar saja ya”hyukjae oppa memegang bahuku.
“kau antar saja hyo ri pulang” sungmin oppa melepaskan tangan hyukjae oppa dari bahuku. Sementara aku hanya diam dan kami meninggalkan mereka berdua. Kulihat sungmin oppa membantuku membawa lukisan yang kubawa tadi.
Baru beberapa langkah aku berjalan, tiba-tiba kepalaku pusing sekali dan aku hampir terjatuh, tapi sungmin oppa buru-buru menangkapku.
“kau tidak apa-apa hye rin-a?”
“ne..oppa”
“hye rin-a… kau tidak apa-apa?”suara hyukjae oppa berteriak.
Tapi hanya sungmin oppa yang menoleh dan tersenyum mengisyaratkan aku baik-baik saja. Akhirnya aku tiba didepan mobil sungmin oppa dan ia membukakan pintu untukku.
“sudahlah, jangan ditahan lagi air matamu, keluarkan saja”sungmin oppa sepertinya tau dari tadi aku menahan tangis. Aku hanya menunduk dan akhirnya tangisku tumpah juga. “Menangislah sepuasmu setelah itu kita pulang.”

Flashback hyukjae pov

“hye rin-a… kau tidak apa-apa?” teriakku ketika aku lihat dia mau terjatuh.
Tapi kenapa dia tidak menjawabku.
“sebenarnya ada apa dengan dia ya, sikapnya aneh terhadapku”
“hyukjae-a..” hyo ri memanggilku.
“waeyo?”
“sepertinya hye rin menyukaimu” aku kaget dia berkata seperti itu.
“mwo? Tidak mungkin hyo ri-a”
“kau lihatkan sikapnya berubah setelah kau bilang kita sudah jadian”
“tapi itu tidak mungkin hyo ri-a, aku rasa dia hanya menganggapku sebagai oppanya saja” kataku masih tidak percaya.
“itukan perasaanmu, kita tidak tau apa yang ia rasakan”
“sudahlah jangan bicarakan ini dulu, sekarang ku antar kau pulang”

^^^^^^^^^
Hyo rin Pov

Heechul oppa membukakan pintu untukku…
“oppa….” Aku memeluk heechul oppa di depan pintu.
“hye rin-a.. tubuhmu dingin sekali, ada apa?”
“aku…”
“sudahlah nanti saja ceritanya, sekarang kau mandi dan  ganti baju. Lalu istirahatlah. Aku panggil eomma dulu biar eomma membantumu”
“eomma” panggil heechul oppa, lalu eomma muncul.
“hye rin-a, kau kenapa seperti ini?”Tanya eomma cemas.
“aku kehujanan eomma” aku hanya bisa jawab seperti itu.
Lalu kami kekamar dan meninggalkan heechul oppa dan sungmin oppa berdua.

Heechul pov

“sungmin-a mari masuk, biar kubuatkan minuman hangat untukmu”
Aku sudah kenal dengan sungmin, akhir-akhir ini dia sering sekali antar dongsaengku pulangdan sepertinya dia anak yang baik.
“ini minumlah” ku suguhkan secangkir teh hangat untuknya.
“gomawo hyung” lalu sungmin meminumnya.
“sepertinya aku tau yang terjadi pada hye rin”ucapku pada sungmin.
“hasilnya tidak sesuai harapannya bukan?” tanyaku.
“ne hyung, ia datang dengan yeojachingunya”
“mwo?”
“sebenarnya hye rin belum sempat memberi lukisan itu, karna hyukjae tiba-tiba datang dengan yeojachingunya.”
“paham sekali aku dengan perasaan dongsaengku sekarang, tapi aku juga tidak bisa menyalahkan hyukjae.”
“ne..” sungmin mengiyakan.
“hyung sepertinya aku harus pulang, sudah malam”
“ne.. gomawo kau sudah menjaga adiku sungmin-a”
“aku melakukannya dengan senag hati hyung”
“baiklah hati-hati”
“ne hyung, salam untuk hye rin dan ahjumma”
“ne”
Aku masuk kekamar hye rin, ternyata ia sudah tertidur. Kuperhatikan ada air mata dipipinya, lalu aku menghapusnya. Kubelai  rambut hye rin sambil menatap wajahnya yang terlihat sedih dan lelah sekali. Hye rin-a aku tau perasaanmu sekarang pasti hancur sekali. Tapi oppa mohon jangan biarkan ini berlarut-larut. Ingatlah pesan oppa waktu itu, kau harus siap menerima kenyataan yang terjadi. Aku berbicara dalam hati, dan air mataku tiba-tiba jatuh melihat dongsaengku seperti ini. Lalu aku mencium keningnya dan masuk kekamarku.

Hyukjae pov

Buuuggg… aku menghempaskan tubuhku ke kasur. Sejak dimotor tadi yang aku pikirkan hanya hye rin. Yah semenjak hyo ri berkata bahwa hye rin menyukaiku, aku jadi kepikiran dan terus bertanya-tanya apakah benar hye rin menyukaiku?. Dadaku berdebar kencang memikirkannya. Aiisshh… apa yang kulakukan? Hari ini aku baru saja jadian dengan hyo ri, tapi kenapa aku malah memikirkan hye rin. Memang ku akui akhir2 ini aku jarang sekali menghabiskan waktu bersama hye rin seperti yang kami lakukan dulu. Aahh….mianhae hye rin-a.

Sungmin pov

Akhirnya aku sampai di rumah juga. Sejak tadi meninggalkan rumah hye rin, yang ku pikirkan hanya dia. Bagaimana keadaannya saat ini? Apa besok ia akan baik-baik saja?
Aku terhenti ketika ingin keluar mobil, kulihat di jok belakang mobilku ada lukisan hye rin tertinggal. Aiissh … tadikan aku sempat membahas lukisan itu dengn heechul hyung, kenapa aku tidak memberikannya ya?arrgh babo aku lupa. Mungkin lain kali aku akan mengembalikannya pada hye rin.

^^^^^^^

Tanpa masuk ke kelasku aku langsung ke kelas hye rin, ingin melihat keadaannya.
“sung young-a!”aku memanggil sung young.
“ne oppa, waeyo?”
“hye rin mana? Apa dia belum datang?”
“hye rin tidak masuk oppa. tadi heechul oppa telepon, katanya hye rin demam”
“aaish… pasti gara-gara semalam”
“mwo? Oppa semalam bersamanya?”
“ne, aku menemaninya menunggu hyukjae sampai jam 9, dia kehujanan”
“kehujanan?”
“ne, dia membiarkan tubuhnya ke hujanan demi memayungi lukisannya yang sampai sekarang lukisan itu belum sampai ke tangan hyukjae. Sepertinya ia tidak tau harus berbuat apa setelah melihat hyukjae datang bersama hyo ri, dan mengatakan kalau mereka sudah…”
“cukup oppa! jangan di teruskan, aku sudah tau. Aku menyesal tidak ada bersamanya ketika ia membutuhkan dukunganku. Ini salahku yang telah membiarka hyukjae oppa menemui hye rin semalam, padahal akukan bisa menahannya. Tapi ketika itu aku juga shock tidak bisa berbuat apa-apa” sung young terlihat menyesal sekali.
“sudah jangan menyalahkan dirimu sendiri. Ini semua diluar dugaan kita. Bagaimana nanti pulang sekolah kau ikut aku jenguk hye rin ?”
“ne oppa, aku mau. Nanti aku bicara dulu sama donghae oppa.”
“baiklah, nanti aku tunggu di parkiran ya” sung young mengangguk.

^^^^^^^
Ring ding dong....... (bel tanda pulang)
“oppa… aku mau ke rumah hye rin”
“memang ada apa? Hye rin mana?”
“hye rin sakit, dia tidak masuk hari ini. Sepertinya karna semalam, makanya aku mau kerumahnya.”
“hye rin sakit? Kenapa kau tidak beri tahu aku?”
“tadi waktu istirahat aku mau menemuimu, tapi sepertinya kau sedang sibuk mengurusi persiapan lomba dance nanti”
“ia.. mian tadi aku juga tidak sempat menemuimu dulu.”
“gwaenchana oppa”
“sung young-a untuk kedua kalinya mianhae, sepertinya aku tidak bisa mengantarmu, masih ada yang harus aku selesaikan di ruang dance, tapi nanti kau ku jemput di rumah hye rin. Tunggulah aku dan titip salamku untuk hye rin”
“gwaenchana oppa, aku juga mau bilang kalau aku ke rumah hye rin bersama sungmin oppa”
“ne gwaenchana, aku percaya padanya, dia orang baik.”
“baiklah, aku pergi dulu oppa”
“ne.. hati-hati”
Sung young segera menghampiri sungmin .
“sungmin oppa mian, sudah menunggu lama”
“gwaencahan sung young-a, aku mengerti”
“oppa kajja!”

^^^^^^^

 Hyukjae pov

Donghae berlari ke arahku dan berbicara sambil tersengal-sengal saat aku dan hyo ri di tempat yang terpisah sedang melakukan gerakkan-gerakkan dance yang selama ini kami pelajari.
“hyukjae-a!”
“ne, waeyo?”
“kau tahu?” bicaranya teputus-putus.
“apa? Bicaramu jangan setengah2”
“hye rin sakit, dia tidak masuk hari ini” gerakanku terhenti.
“sakit? Sakit apa?”tanyaku khawatir.
“aku tidak tahu, sung young bilang karna semalam”
Semalam? Semalam saat aku menemuinya tubuhnya basah, wajahnya murung dan saat itu ia hampi terjatuh. Apa yang terjadi padanya? Aku hanya bergumam dalam hati.
“pantas sejak tadi aku tidak melihatnya, ketika aku berangkat aku juga tidak bertemu”
“kalau hye rin tidak sakitpun, berangkat sekolah kau juga tidak akan bertemu dengannya, bukankah belakangan ini kau memang berangkat terlalu pagi? Hye rin cerita pada sung young, dan sung young cerita padaku. Kau mengabaikannya belakangan ini”
“benarkah?” aku tersentak mendengar kata2 donghae, aku bodoh selama ini tidak menyadarinya. Apa hye rin begini karna aku? Apa benar yang dikatakan hyo ri padaku? Mianhe hye rin-a, aku mengabaikanmu demi kepentinganku sendiri. konsentrasiku buyar, gerakkanku banyak yang salah sejak tadi. Pikiranku hanya tertuju pada hye rin.
“hyukjae-a sudahlah, istirahatlah dulu” hyo ri menghampiriku.
“ne.. baiklah”
“kau kenapa? Kuperhatikan kau tidak konsentrasi sejak tadi.”
“hye rin sakit”
“sakit?”
“donghae yang memberi tahuku” aku berbicara dengan hyo ri dengan tatapan kosong.
“ya sudah, habis ini kita ke rumahnya bersama donghae”
Aku hanya mengangguk.

^^^^^^^^

Hye rin Pov

“sebentar hye rin-a, oppa buka pintu dulu, sepertinya eomma sedang sibuk”
“ne .. oppa” demi menjagaku, oppa sampai tidak kuliah hari ini. Padahal sudah ada eomma yang menjagaku, tapi oppa bersi keras menemaniku juga. Gomawo oppa…
“hye rin-a, ada sungmin dan sung young di luar, kau mau keluar atau mereka yang ku suruh kesini?”
“biar aku yang menemuinya oppa, aku juga bosan di kamar terus, lagi pula aku sudah sedikit baikkan kok.” Lalu aku keluar kamar untuk menghampiri meraka. Masa bodo dengan penampilanku yang sekarang terlihat kacau.
“hye rin-a, apa yang terjadi?” sung young langsung menghampiriku dan memapahku. Kulihat juga sungmin oppa yang terbangun dari duduknya.
“aku tidak apa2 sung young-a, kau jangan berlebihan”
“bagaimana aku tidak khawatir setelah mendengar cerita sungmin oppa tentangmu”
“tapi aku benar-benar sudah tidak apa2 sekarang, tapi terima kasih kau sudah mengkhawatirkan aku.”lalu kami duduk sambil menunggu heechul oppa yang sedang membuatkan minuman untuk kami.
“sungmin oppa, semalam kau sudah mengantarku pulang, sekarang kau juga menjengukku, jongmal mianhae aku sudah merepotkanmu”
“gwaenchana hye rin-a, kau tidak usah minta maaf, aku senang melakukan ini”
“maaf juga semalam aku tidak bisa menemui lagi, karna aku lelah sekali dan akhirnya aku tertidur”
“ne, aku mengerti. sudahlah hye rin-a jangan meminta maaf terus”
“sung young-a, donghae tidak kemari” oppa yang baru datang sambil membawa minuman, tiba-tiba bertanya pada sung young.
“dia ada latihan dance oppa, tapi setelah selesai dia akan kesini menjemputku dan sekalian menjenguk hye rin”
“aiisshh . .  sudah lama sekali sepertinya aku tidak bertemu dia, dulu kau sering sekali ke sini bersamanya”
“mian oppa, dia sedang sibuk latihan untuk lomba nanti. Tapi setelah semuanya selesai kami akan sering-sering main dech”
“aah ani.. ani… sebenarnya aku jengah juga melihat kemesraan kalian kalau main disini” oppaku meledek sung young.
“aiishh… oppa, makanya bawa dong yeojachingumu kesini, kenalkan pada kami”
Oppa hanya tersenyum.
“hya… kalian, kenapa kami diabaikan? memang disini Cuma ada kalian berdua saja ?”
“hya… hye rin-a, baru sedikit baikkan saja kau sudah teriak2” oppa memarahiku.
“habis kalian asik berdua saja” kataku cemberut.
“sungmin-a, tehnya di minum, jangan dilihatin saja” oppa mempersilakan sungmin oppa minum.
“ne hyung.. gomawo”
“oh yah ye rin-a, aku Cuma mau bilang kalau lu….”kalimat sungmin oppa terputus ketika kami mendengar suara motor didepan rumah kami. Lalu heechul oppa pergi kedepan untuk melihat dan masuk lagi setelah ia mengetahui siapa yang datang.
“sung young-a, itu namjachingumu datang bersama hyukjae juga, tapi sepertinya hyukjae bersama seorang yeoja”
“kenapa oppa latihannya cepat sekali yaa” gumam sung young.

Ketika heechul oppa bilang hyukjae oppa bersama seorang yeoja, aku langsung tau pasti itu hyo ri eonnie. Jatungku berdebar kencang, tatapanku kosong, tiba-tiba tubuhku lemas. Kenapa dia kesini bersamanya? Sungmin oppa yang sepertinya tau keaadaanku, menatapku khawatir dan menghampiriku.
“annyeong haseyo yeorobun” sapa donghae oppa yang diikuti hyukjae oppa dan hyo ri eonnie dengan menundukkan kepala.
“hya … donghae-a, sudah lama aku tidak bertemu kau” heechul oppa memeluk sambil memukul kepala donghae oppa.
“hya .. hyung, kenapa kau memukulku, bukannya disambut setelah lama tidak bertemu”
Gerutu donghae oppa.
“hey .. donghae-a, bahasamu terlalu tinggi tau” eehhmmm, hyukjae oppa berdehem.
“hey hyukjae, aku juga jarang melihatmu akhir2 ini, padahal rumah kita hadap2an”
“ne hyung, mianhae…. Aku agak sibuk belakangan ini. Hyung, kenalkan ini hyo ri”
“heechul imnida” oppa memperkenalkan diri.
“hyo ri imnida” balas hyo ri. Heechul oppa langsung spontan menatapku, sepertinya ia baru paham siapa hyo ri eonnie.
“mari silahkan duduk” lalu oppa kembali ke dapur untuk membuatkan minuman. Maklum eomma sedang ada urusan diluar, sedangkan dirumah kami tidak memiliki pembantu rumah tangga. Walaupun keluarga kami cukup berada, tapi kami mengurus rumah kami sendiri. heechul oppa juga sangat rajin dalam hal mengurus rumah.

“oppa, kenapa latihannya cepat sekali?”Tanya sung young pada donghae oppa.
“tadi pas latihan, gerakan hyukjae hancur, banyak melakukan kesalahan. Jadi kami izin saja untuk menjenguk hye-rin, bukan begitu hyukjae”
“ehmm.” hyukjae oppa hanya menggangguk. Tapi kenapa hyukjae oppa menatapku seperti itu?apa ada yang mau kau katakan padaku oppa? Berhenti menatapku seperti oppa, aku tidak tahan melihat tatapanmu itu, tatapan yang membuatku semakin berharap padamu. Aku hanya mampu mengataknnya dalam hati saja.

“bagaimana keadaanmu hye rin-a?” hyukjae oppa bertanya padaku.
“aku baik2 saja oppa, gwaenchana” kataku dengan nada berat. Entah kenapa saat ini aku tidak ingin bicara dengannya.
Heechul oppa datang membawa minumannya dan menyuguhkannya kepada mereka.
“gomawo hyung” sambut donghae oppa. Kuperhatikan kali ini hyukjae oppa lebih banyak diam.
“ahh” tiba2 hyo ri eonnie berteriak sambil memegangi tangannya yang baru saja menyentuh gelas yang diberikan heechul oppa.
“ada apa jagiya ?” Tanya hyukjae oppa panic sambil ikut memegangi tangan hyo ri oppa. Jagiya? Aku benci mendengarnya.
“aisshh mianhae, mungkin aku terlalu panas membuat tehnya, kau tidak apa2 hyo ri?” Tanya heechul oppa.
“gwaenchana oppa” hyo ri eonnie menggeleng, sedankan hyukjae oppa sibuk meniupi tangan yeojachingunya itu. Arrgh kenapa kalian melakukan ini didepanku. Aku tak tahan melihatnya.
“kau haus?”Tanya hyukjae oppa. Hyo ri eonnie hanya mengangguk sedangkan hyukjae oppa mengambil gelas itu dan meniupi tehnya yang akan di minum oleh yeojhanya itu.
“hye rin-a kau kenapa?”Tanya sung young, tapi aku hanya diam karna shock dengan apa yang kulihat didepanku.
“hye rin-a kau pucat, kau tidak apa2?” Tanya sungmin oppa. Aku tidak tahu bagaimana raut wajahku saat ini, yang kurasakan hanyalah air mataku yang tiba2 ingin jatuh.
“oppa aku pusing, aku mau kekamar” aku memutuskan untuk masuk kekamar sebelum air mataku jatuh didepan semua orang.
“biar aku antar”heechul oppa menawarkan.
“aku saja hyung, kau sudah terlalu lelah hari ini” sungmin oppa bangun dari duduknya dan memapah bahuku.
“oppa biar aku saja yang antar” pinta sung young pada dungmin oppa.
“kau temani donghae saja, dia kan baru datang” sung young tidak jadi bangun.

Ketika aku ingin membalikkan badan, aku melihat hyukjae oppa menghentikan aktivitasnya dan menatapku dengan tatapan itu lagi. Mengapa kau menatapku seperti itu oppa?. Tapi aku buru2 pergi sebelum ia melihat air mataku.
Sungmin oppa tiba2 memelukku ketika kami sudah berada dalam kamarku.
“mianhae hye rin-a, tapi dengan begini suara isak tangismu tidak akan terdengar keluar.” Awalnya aku kaget, tapi benar kata oppa, dengan begini suara tangisanku tidak akan terdengar. Jadilah aku menangis sejadi-jadinya dalam pelukkan sungmin oppa. Tak terasa sudah hampir 20 menit aku menangis dalam pelukkannya dan akupun melepaskannya. *20 menit?liat2 tuh sungmin oppa jangan2 si hye rin ketiduran. Hehehe*

“gomawo oppa, ini membuatku sedikit lebih tenang”
“kau benar2 sudah tidak apa2?”
“ne oppa, gwaenchana”
“ya sudah kau istirahatlah, sepertinya aku harus pulang kalau aku lama2 disini bisa2 kau bosan melihatku” sungmin oppa seraya bercanda.
“ne oppa, gomawo” candaan sungmin oppa membuatku sedikit tersenyum.
“cepatlah sembuh hye rin-a, dan jangan pernah sakit lagi. Aku sakit melihatmu begini” oppa membelai  rambutku.
“ne , sekali lagi gomawo oppa”
“dah hye rin-a” oppa mengelus pipiku sambil memperlihatkan senyumnya yang maut itu.

“oppa !” panggilku sebelum ia keluar kamar.
”ne.. waeyo? Kau sakit lagi?” aku menggeleng.
“aku ingat tadi kau mau bicara sesuatu padaku, katakanlah”
“aku tak tau apakah ini saat yang tepat buat mengatakannya padamu”
“katakan saja oppa”
“itu… lukisanmu ada dirumahku, waktu itu tertinggal di mobil. Kalau kau mau besok aku bawakan”
“andwe oppa, aku tidak memerlukannya lagi. Terserah oppa mau di apakan lukisan itu”
Yah.. ku pikir memang tidak ada gunanya lagi aku menyimpannya.
“ne.. arraso.. dah hye rin-a” sambut oppa.
“ne.. oppa gomawo” terima kasih, hanya kata itulah yang dapat kukatakan pada sungmin oppa. Jongmal Mianhae oppa.. aku belum bisa membalas perasaanmu.

^^^^^^

Hyukjae Pov

aaiiishh… kenapa sungmin lama sekali di dalam kamar hye rin. Apa yang ia lakukan? Hanya mengantar saja tapi selama ini .Entah kenapa aku tidak suka dengan kedekatan mereka.
“bagaimana hye rin?” Tanya sung young cemas kepada sungmin yang baru menuruni tangga.
“gwaenchana.. dia sudah tidak apa-apa”

Huhh.. aku lega sekali mendengarnya. aku khawatir sekali dengan hye rin, sebenarnya aku tadi sedikit panik melihat hye rin yang tiba-tiba pucat.
“yeorobun ... aku harus pulang, tadi aku juga sudah pamit pada hye rin” sungmin izin pamit pulang pada kami semua.
“kau tidak ingin disini sebentar lagi saja ?” heechul hyung sedikit menahannya. Aisshh .. kenapa mereka sudah seakrab ini? Gerutuku.
“aniyo hyung.. sepertinya hye rin masih butuh istirahat. Tapi kalau ada apa-apa tolong cepat hubungi aku ya hyung”
“ne…” heechul hyung mengantar sungmin. Sebenarnya apa hubungan sungmin dan hye rin? Sepertinya ada yang tidak kuketahui. Heechul hyung juga sudah sangat dekat dengan sungmin, mungkin juga karena sungmin sering datang kemari untuk mengantar pulang hye rin jadi mereka sudah sangat dekat. Lagi-lagi aku menyesal  mengabaikan hye rin.

“hyukjae-a! apa sebaiknya kita pulang juga?benar yang dikatakan sungmin kalau hye rin butuh istirahat” hyo ri berbisik padaku.
“mmm baiklah, aku akan mengantarmu  pulang”
Sementara kulihat sung young dan donghae juga akan berpamitan pulang.
“hyung aku dan sung young juga harus pamit” ujar donghae pada heechul hyung.
“iya oppa, aku titip salam ya buat hye rin”
“baik nanti aku sampaikan… huh kenapa cepat sekali kalian pulang?tapi terima kasih kalian sudang menjenguk dogsaengku” heechul hyung menebar senyum hangatnya.

“hyung! Aku izin kekamar hye rin ya?” tiba2 aku berucap seperti itu.
“eh ?mm baiklah, silakan.” Heechul hyung terlihat terkejut.
“hyo ri! Aku melihat hye rin sebentar ya. Dan kau donghae! Kau mau pulang duluan atau menungguku?”
“kita menunggu hyukja oppa saja” sung young langsung menjawabnya.

Aku pun langsung menuju kamar hye rin yang berada di lantai 2. jantungku berdebar kencang tapi aku berusaha tenang. Huh kenapa aku ini? Seperti baru masuk kamar hye rin saja, padahal dulu aku sering main dikamarnya. Dulu, ya dulu, kedengarannya sudah lama sekali, tapi memang benar adanya. Tanpa menegtuk pintu dulu seperti yang biasa kulakukan jika ingin masuk kekamarnya, aku langsung membuka pintu kamarnya. Kulihat hye rin yang sedang memandangi jendela kamarnya, kaget dan langsung memalingkan wajahnya ke arahku. Cahaya matahari sore yang masuk melalui jendela kamarnya yang menyilaukan wajah hye rin membuatku dapat melihat ada bekas sungai kecil dipipinya. Lalu ia langsung menghapusnya dan membetulkan posisi duduknya.

-TBC-

Akhirnya...... keluar juga ni part 4 :) hampir putus asa nerusin ni FF T_T.
seperti biasa, jangan lupa komen.. saran & kritiknya juga ditunggu. klo boleh cerita juga dong di komennya, dari part 1 - part 4 kalian paling suka pas adegan yang mana ????? please... pengen tau ni... OK..OK !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar