Senin, 19 Desember 2011

Beberapa Cara Mengatasi Insomnia

Insomnia merupakan kesukaran untuk memulai tidur atau lebih dikenal dengan susah tidur. Insomnia ini biasanya disebabkan oleh gannguan dalam waktu mekanisme tidur, di tambah denagan seringnya begadang. Saya membahas tema tentang insomnia ini di karenakan saya juga mengalami hal tersebut. Dengan ini saya ingin berbagi tentang cara mengatasi insomnia tersebut yang tentunya saya dapat dari sebuah sumber. Berikut beberapa cara mengatasi insomnia :
- Melakukan Olahraga teratur.
- Menghindari makan dan minum terlalu banyak menjelang tidur.
- Tidur dalam lingkungan yang nyaman.
- Mengurangi konsumsi minuman yang mengandung stimulun. misalnya kopi, teh, dan alkohol.
- Makan makanan ringan yang mengandung sedikit karbohidrat sebelum tidur.
- Mandi/ berendam air hangat selama 30 menit sebelum tidur.
- Berhenti menonton TV, membaca buku, setidaknya 1 jam sebelum tidur.
- Melakukan aktivitas relaksasi secara rutin.
- Menjernihkan pikiran.
- Tidur dan bangun dalam periode waktuk yang teratur setiap harinya.

                                                        - Selamat Mencoba -
sumber : metris-community.com

Selasa, 13 Desember 2011

Proposal Ragam Budaya Indonesia (Tugas Bhs. Indonesia)

BAB I
 PENDAHULUAN



1.1    Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.478 pulau oleh karena itu disebut juga sebagai Nusantara. Demikian banyaknya pulau di Indonesia, banyak pula keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh setiap daerahnya mulai dari keragaman bahasa, suku, adat istiadat, dan keaneka ragaman lainnya.

1.2    Identifikasi Masalah

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,bangunan, dan karya seni.  Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

1.3 Pembatasan Masalah

Indonesia adalah negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki 17.504 pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni , yang menyebar disekitar khatulistiwa, yang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6°LU - 11°08'LS dan dari 95°'BT - 141°45'BT serta terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia/Oseania.
Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, dimana setengah populasi Indonesia bermukim. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa dengan luas 132.107 km², Sumatera dengan luas 473.606 km², Kalimantan dengan luas 539.460 km², Sulawesi dengan luas 189.216 km², dan Papua dengan luas 421.981 km². Batas wilayah Indonesia diukur dari kepulauan dengan menggunakan territorial laut

1.4  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang judul, maka rumusan yang akan dibahas adalah:
1.       Mengetahui latar belakang terciptanya ragam budaya di Indonesia
2.       Pengertian dari Budaya atau kebudayaan


1.5    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari karya tulis ini adalah menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia serta untuk menambah pengetahuan tentang ragam budaya Indonesia.

1.6    Manfaat Penulisan
Manfaat dari dibuatnya karya tulis ini adalah mengetahui latar belakang awal beragamnya budaya di Indonesia.

                                                                                        BAB II

2.1    Landasan Teori
Keanekaragaman budaya suatu bangsa merupakan suatu identitas dari bangsa itu sendiri. oleh krenanya sebagai identitas dan kekuatan suatu bangsa, kebudayaan itu harus dilestarikan dan dihargai.

2.2   Hipotesis
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

                                                                                 BAB III
                                          METODOLOGI PENELITIAN

3.1  Waktu dan Tempat
        Hari                : Selasa
        Tanggal         : 13 Desember, 2011
        Lokasi            : Bojonggede, Bogor.

3.2 Metode Penelitian
dalam mendalami karya tulis ini, penulis mencari informasi atau referensi dari internet yang menyangkut tema karya tulis ini sendiri.

3.3 Teknik Analisis data
Dengan adanya keragaman budaya dalam sebuah bangsa, Indonesia khusunya dapat menunjukan identitas atau jati diri bangsa dalam kebudayaannya kepada bangsa luar. Dengan beragam bahasa, adat istiadat, suku bangsa ini menunjukan betapa kayanya budaya kita dan dapatmenjadi kuat jika dipersatukan dalam satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.


Sumber :
Wikipedia

Senin, 05 Desember 2011

Manfaat Buah Pare



              Siapa yang tidak tahu dengan buah ini, mendengar namanya saja kita sudah membayangkan rasa pada buah tersebut. Ya, buah pare. Buah yang terkenal dengan rasa pahitnya ini ternyata banyak manfaatnya bagi kesehatan. Buah pare ini mengandung Vitamin A, B, C, zat besi, kalsium dan juga air. Buah pare juga berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Oleh sebab itu buah pare diyakini dapat menekan penyebaran virus HIV/AIDS dalam tubuh. Buah pare juga dapat menambah nafsu makan seseorang. Manfaat  lain dari buah pare diantaranya adalah sebagai berikut :
- Mengatasi hipertensi
- Mengatasi kanker
- Menyembuhkan penyakit jantung
- Mengatasi diabetes
- Mengatasi malaria, demam, lever, sembelit
- Menjaga kecantikan kulit
- dll.

Jumat, 02 Desember 2011

Hasil Drawing UERO 2012 Polandia-Ukraina



     
                  Drawing pembagian Group untuk UERO 2012 baru saja selesai. Drawing yang diselenggarakan di Kiev, Ukraina ini telah menghasilkan Group "neraka" pada Group B, dimana di huni oleh Belanda, Denmark, Jerman dan Portugal. Bukan hanya group B saja, di Gruop D diperkirakan juga akan terjadi persaingan yang sengit dimana Group ini di huni oleh Ukraina sebagai tuan rumah, Swedia, Prancis dan Inggris. Berikut hasil lengkap Drawing EURO 2012 : 

            Group A
            Group B
            Polandia
            Belanda
               Yunani
           Denmark
                 Rusia
             Jerman
            Rep. Ceko
            Portugal

            Group C
            Group D
            Spanyol
            Ukraina
               Italia
             Swedia
       Rep. Irlandia
             Prancis
            Kroasia
             Inggris

Kamis, 01 Desember 2011

Demam David Beckham

          Demam David Beckham kini telah melanda masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Ibu kota, Jakarta. Ya, mantan pemain Man. United, Real Madrid dan AC Milan ini bersama timmya LA Galaxy tiba di Jakarta pada Senin lalu dalam rangka untuk menghadapai pertandingan persahabatan melawan Timnas Selection yang diselengarakan pada hari Rabu kemarin. Pertandingan persahabatan itu pun dimenangkan oleh LA Galaxy dengan skor akhir 1-0. Namun diakui Beckham Timnas Indonesia telah memberikan perlawanan sengit pada pertandingan tersebut. David Beckham dan LA Galaxy datang ke Indonesia bukan hanya melakukan pertandingan persahabatan saja, mereka juga memberikan Coaching Clinic kepada anak-anak Indonesia. Semoga kedatangan David Beckham dan kawan-kawan dapat mengispirasi anak-anak Indonesia untuk menjadi pemain profesional dimasa mendatang. Berikut saya tampilkan biodata dari David Beckham.



Nama: David Robert Joseph Beckham
Kebangsaan: Ingris
Tempat Lahir: Leytonstone, London
Tanggal Lahir: 2 Mei 1975
Tinggi/Berat: 180 cm/68 kg

Selasa, 22 November 2011

Hasil Akhir Perolehan Medali SEA GAMES 2011 Indonesia




           Usai sudah perhelatan akbar pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara Sea Games yang ke-26 di Indonesia. Dengan demikaian Indonesia keluar menjadi juara Umum dengan perolehan medali terbanyak. Diikuti oleh Thailand di posisi ke 2 dan Vietnam di posisi ke 3. Berikut hasil akhir daftar perolehan medali :

                      Medaltally
no
country
goldsilverbronze
sum

1     INA        182      151      143     476
2     THA       109      100      120     329
3     VIE         96        92        100     288
4     MAS       59        50        81      190
5     SIN         42        45        73      160
6     PHI         36        56        77      169
7     MYA      16        27        37       80
8     LAO       9          12        36       57
9     CAM      4          11        24       39
10   TLS        1          1          6         8
11   BRU       0          4          7         11
TOTAL       554     549      704      1807


“KIM JONG HYEOK” Wasit Sepak Bola SEA GAMES Asal Korea Selatan

         Ada yang tak biasa Dalam pergelaran SEA GAMES ke-26 yang diselenggarakan di Indonesia sejak 12 hari lalu. Di cabang Sepak Bola, ada sosok yang cukup menarik banyak perhatian para pencinta sepak bola tanah air khususnya kaum wanita. Yang mengejutkan adalah sosok ini bukan dari jajaran pemain sepak bola, melainkan seorang Wasit asal Korea Selatan yang bernama Kim Jong Hyeok. Selain dikenal sebagai wasit yang murah senyum, wasit ini juga terbilang berani untuk mengeluarkan kartu merah dalam pertandingan. Terbukti ketika saat laga Indonesia Vs Thailand, wasit Kim Jong Hyeok mengeluarkan 2 kartu merah kepada pemain Thailand pada pertandingan tersebut. Selain memiliki wajah tampan, wasit Kim Jong Hyeok juga terbilang masih memiliki usia yang sangat muda untuk ukuran seorang wasit yakni 28 tahun (29 tahun untuk umur Korea). Berikut biodata dari wasit Kim Jong Hyeok.


Name : Kim Jong Hyeok (김종혁)
Birth   : 31 March 1983
From  : South of Korea

Rabu, 26 Oktober 2011

Jenis Karangan Bahasa Indonesia

   Karangan bahasa Indonesia banyak ditemukan dalam buku-buku, surat kabar, internet maupun media lainya. Mengarang merupakan kegiatan yang melatih kita berpikir sistematis. Karangan deskripsi merupakan salah satu jenis karangan yang sering dipelajari siswa melalui mata pelajaran bahasa Indonesia. Jenis karangan bahasa Indonesia tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
    Kata deskripsi berasal dari kata bahasa latin describe yang berarti nenulis tentang sesuatu atau membeberkan suatu hal. Kata deskripsi juga dapat berasal dari bahasa inggris description yang berarti melukis dengan bahasa. Jadi jenis karangan bahsa Indonesia deskripsi adalah suatu tulisan atau karangan yang bertujuan menggambarkan atau melukisakan pengalaman, pendengaran, perabaan, penciuman dan pencecapan situasi atau masalah.
       Adapun deskripsi sugestif atau impersonik adalah deskripsi yang menitikberatkan pada penggambaran objek yang dapat menggugah daya khayal pembaca sehingga pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang disuguhkan pengarang.
         Karangan bahasa Indonesia deskripsi lebih banyak digunakan dalam tulisan yang berisi human interest, feature(laporan perjalanan), dan karya sastra. Deskripsi sangat efektif untuk menarik perhatian pembaca karena dapat menyentuh imajinasi sehingga pembaca dapat membayangkan apa yang dideskripsikan.
Selain karangan bahasa Indonesia deskripsi dikenal juga beberapa jenis karangan bahasa Indonesia lainya. Ya, jenis karangan bahasa Indonesia pun ada yang berjenis narasi, argumentasi eksposisi dan jenis karangan bahasa Indonesia persuasi.
        Masing-masing jenis karangan bahasa Indonesia yang lainya ini pun memiliki sejumlah keistimewaan dan fungsi khususnya untuk mengetahui hal tersebut, dalam artikel ini penulis akan memberikan definisi dari keempat jenis lain dalam karangan bahasa Indonesia.

1). Jenis karangan narasi
Karangan bahasa Indonesia narasi, jika desederhanakan bias dartikan sebagai cerita. Ya, dalam karangan bahasa Indonesia jenis ini terdapat peristiwa yang terjadi dalam satu urutan waktu, yakni awal tengah, dan akhir. Dalam jenis karangan bahasa Indonesia ini terdapat tokoh atau pelaku cerita lengkap dengan konflik yang dihadapinya.

2). jenis  karangan eksposisi
Karangan bahasa Indonesia eksposisi adalah jenis karangan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan atau menambah wawasan baru bagi pembacanya. Karangan bahasa Indonesia eksposisi ini biasanya berisi uraian atau topic tertentu yang penyajiannya bias dilengkapi dengan gambar, table, data statistic, atau grafik.
3). Jenis karangan argumentasi
Berbeda dengan jenis karangan bahasa Indonesia eksposisi, jenis karangan bahasa Indonesia ini biasanya berisi argumentasi pengarang atau penulisnya untuk membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan. Jenis karangan ini biasanya dilengkapi data atau fakta sehingga mampu menghasilkan pembenaran dari pembacanya.

4). Jenis karangan persuasi
Karangan bahasai Indonesia persuasi adlah jenis karangan yang berisi ajakan kepada pembacanya untuk ikut melakukan atau berbuat sesuatu sesuai dengan apa yang diharapkan penulis dalam hasil karanganya.

Senin, 24 Oktober 2011

Manfaat Buah Kiwi





Buah kiwi ternyata penghasil Vitamin C tertinggi diantara buah-buahan lainnya termasuk jeruk yang kita kira selama ini banyak mengandung Vitamin C. Selain mengandung Vitamin C yang tinggi, buah kiwi juga mengandung Vitamin A yang baik untuk kesehatan mata. Buah kiwi cocok di konsumsi oleh penderita Diabetes karena byah kiwi baik untuk menjaga kadar gula darah. Jika dalam masa diet, Buah kiwi juga dapat di konsumsi karena dapat memperlancar metabolisme tubuh saat mencerna karbohidrat dan lemak.

Super Junior KRY









Super Junior KRY merupakan Sub-Grup dari Boy Band Super Junior. Nama KRY sendiri diambil dari huruf depan nama mereka sendiri yaitu: Kyuhyun, Ryeowook, dan Yesung. berikut Biodata mereka:


Kyuhyun 





Real Name: Cho Kyu Hyun(조규현,曺圭贤) 
birthday: February 3, 1988
height : 180
weight : 68kg
blood type : A



Ryeowook





Real Name: Kim Ryeo Wook(김려욱,金厉旭) 
birthday: June 21, 1987 
height : 173
weight : 58kg
blood type : O



Yesung





Real Name: Kim Jong Woon(김종운,金钟云) 
birthday: August 24, 1984 
height : 178
weight : 64kg
blood type : AB

Pengembangan Paragraf

        Definisi Paragraph

      Paragraf adalah bagian dari sebuah tulisan yang berisi kumpulan kalimat. Paragraf merupakan istilah lain darialinea. Tetapi orang-orang menyebut istilah kumpulan kalimat tersebut dengan kata paragraf dan ada yang menyebutnya dengan kata istilah. Dalam kenyataan paragraf terdiri dari berberapa kalimat dan kadang pula hanya terdiri dari satu kalimat. Jumlah kalimat dalam suatu tulisan tidak menjadi ukuran dalam penyebutan paragraf, dan yang terpenting adalah kesatuan gagasan yang diungkapkan dalam kalimat tersebut. Oleh karenanya paragraf dapat diberikan pengertian sebagai suatu bentuk pengungkapan gagasan yang terjalin dalam rangkaian berberapa kalimat.

Syarat Paragraf Yang Baik 
Syarat-syarat membuat paragraf yang baik yaitu memiliki unsur-unsur antara lain : memiliki Kesatuan, Kepaduan, dan Kelengkapan.

    a.    Kesatuan

   Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok.  Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah paragraf di ikat oleh satu gagasan pokok dan meruapakan satu kesatuan. Jadi semua kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan pokok.
Contoh:
Pembangunan sektor wisata pada hakikatnya merupakan kegiatan dan usaha yang terkoordinasi untuk menarik minat wisatawan. Oleh karena itu, kegiatan pengembangan sektor tersebut mencakup berbagai segi kehidupan yang ada di masyarakat.

b.    Kepaduan
   Setiap paragraf haruslah merupakan kumpulan kalimat yang saling berhubungan secara padu, tidak berdiri sendiri atau terlepas satu sama lain. Dengan kata lain susunannya harus sistematis, logis, dan mudah dipahami. Kepaduan itu dapat dicapai jika kalimat-kalimat tersebut terangkai secara baik.
misalnya dengan menggunakan sarana pengait kalimat dalam paragraf berupa:
-        Penggantian
-        Pengulangan
-        Penghubung antar kalimat, atau
-       Sarana gabungan, yang dimaksud dalam hal ini adalah sarana pengait kalimat dalam paragraf yang berupa gabungan antara                    sarana penggantian dan sarana pengulangan dan sarana penghubung antar kalimat. Guna lain adalah untuk ”menghidupkan” bahasa yang kita gunakan. 

   c.     Kelengkapan
Dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Dikatakan tidak lengkap, jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan.
Contoh:
Masalah kelautan yang dihadapi dewasa ini ialah tidak adanya peminat atau penggemar jenis binatang laut seperti halnya peminat atau penggemar penghuni darat atau burung – burung yang indah. Tidak adanya penyediaan dana untuk melindungi ketam kenari, kima, atau tiram mutiara sebagaimana halnya untuk panda dan harimau. Jenis makluk laut tertentu tiba-tiba punah sebelum manusia sempat melindunginya. Tiram raksasa dikawasan Indonesia bagian Barat kebanyakan sudah punah.

Jenis – jenis Paragraph
Adapun berberapa jenis paragraf  yang sering kita jumpai adalah:

-          Paragaraf descriptif
adalah paragraf yang menggambarkan tentang sesuatu baik benda/barang atau makhluk.

-          Paragraf naratif
paragraf ini berupa paparan(cerita) dan bersifat fiktif.

-          Paragraf persuasif
Paragraf yang menyampaikan sesuatu secara ringkas, menarik dan berusaha mempengaruhi pembaca.

-          Paragaraf ekposisi
yaitu paragraf yang berisi paparan(cerita) yang dilengkapi data-data kesaksian seperti gambar, foto-foto dengan tujuan memperjelas informasi yang disampaikan.

-          Paragraf Deduksi
adalah paragraf yang menampilkan kalimat utama atau kalimat topik pada awal paragraf, kemudian kalimat utama itu diikuti oleh kalimat-kalimat lain sbagai pengembangnya.

-          Paragraf Induksi
adalah paragraf yang menampilkan kalimat utama pada akhir paragraf, tapi sebelum kalimat itu ada berberapa kalimat penjelas.

Pola Pengembangan Paragraf

Pengembangan paragraf mencakup dua persoalan utama, yakni:
1. Kemampuan memerinci gagasan utama paragraf ke dalam gagasan-gagasan penjelas.
2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan penjelas kedalam gagasan-gagasan penjelas.

Gagasan utama paragraf akan menjadi jelas apabila dilakukan perincian yang cermat. Perincian-perincian itu dapat dilakukan dengan bermacam pola pengembangan. Pola pengembangan yang dipakai, antara lain ditentukan oleh gagasan atau masalah yang hendak dikemukakan. Misalnya, apabila gagasan yang hendak disampaikan itu berupa urutan peristiwa, maka pola pengembangan yang sebaiknya dipilih adalah pola kronologis (naratif) atau proses (eksposisi). Lain lagi apabila masalahnya itu mengenai sebab-akibat suatu kejadian, maka pola yang dipilih adalah pola kausalitas (eksposisi, Argumentasi). Pilihan pola pengembangan ditentukan pula oleh pandangan penulis itu sendiri terhadap masalah yang hendak disampaikannya.
1.Paragraf Narasi

Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian yang diceritakan itu. Dalam paragraf narasi terdapat tiga unsur utama yaitu tokoh-tokoh, kejadian, dan latar ruang atau waktu.

Berdasarkan materi pengembangannya, paragraf narasi terbagi ke dalam dua jenis, yakni narasi fiksi dan narasi nonfiksi.
Narasi fiksi adalah narasi yang mengisahkan peristiwa-peristiwa imajinatif.
Narasi fiksi disebut juga narasi sugestif.
Contohnya: novel dan cerpen.

Narasi nonfiksi adalah narasi yang mengisahkan peristiwa-peristiwa faktual, suatu yang ada dan benar-benar terjadi.
Narasi ini disebut juga narasi ekspositori.
Contohnya biografi dan laporan perjalanan.

Perbedaan yang lebih jelas antara narasi fiktif dan nonfiktif adalah sebagai berikut:

Narasi Fiksi

1.Menyampaikan makna atau amanat secara tersirat sebagai sarana rekreasi rohaniah.
2.Menggugah majinasi.
3.Penalaran difungsikan sebagai alat pengungkap makna, kalau perlu dapat diabaikan.
4.Bahasa cenderung figuratif dan menitikberatkan penggunaan konotasi.

Narasi Nonfiksi

1.menyampaikan informasi yang memperluas pengetahuan.
2.memperluas pengetahuan atau wawasan.
3.Penalaran digunakan sebagai sarana untuk mencapai kesepakatan rasional.
4.Bahasanya cenderung informatif dan menitikberatkan penggunaan makna denotasi.

2.Paragraf Deskripsi

Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci. Pola pengembangan paragraf deskripsi, antara lain, meliputi pola pengembangan spasial dan pola sudut pandang.

a. Pola Spansial

Pola spansial adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan atas ruang dan waktu. Pola ini menggambarkan suatu ruangan dari kiri ke kanan, dari timur ke barat, dari bawah ke atas, dari depan ke belakang, dan sebagainya. Uraian tentang kepadatan penduduk suatu daerah dapat dikemukakan dengan landasan urutan geografi (misalnya: dari barat ke timur atau dari utara ke selatan). Deskripsi mengenai sebuah gedung bertingkat dapat dilakukan dari tingkat pertama berturut-turut hingga tingkat terakhir, penggambaran terhadap suasana suatu lingkungan dapat dilakukan mulai dari siang, sore, hingga malam hari.

Contoh:
Pada malam hari, pemandangan rumah terlihat begitu eksotis. Apalagi dengan cahaya lampu yang memantul dari seluruh penjuru rumah. Dari luar bangunan ini tampak indah, mampu memberikan pancaran hangat bagi siapa saja yang memandangnya. Lampu-lampu taman yang bersinar menambah kesan eksotis yang telah ada. Begitu hangat. Begitu indah.

b. Pola Sudut Pandang

Pola sudut pandang adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan tempat atau posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu. Pola sudut pandang tidak sama dengan pola spansial. Dalam pola ini penggambaran berpatokan pada posisi atau keberadaan penulis terhadap objek yang digambarkannya itu. Untuk menggambarkan sesuatu tempat atau keadaan, pertama-tama penulis mengambil sebuah posisi tertentu. Kemudian, secara perlahan-lahan dan berurutan, ia menggambarkan benda demi benda yang terdapat dalam tempat itu, yakni mulai dari yang terdekat kepada yang terjauh.

Contoh:
Sekarang hanya beberapa langkah lagi jaraknya mereka dari tebing diatas jalan. Medasing menegakkan dirinya sambil menguasai ke muka dan ia pun berdiri tiada bergerak sebagai pohon diantara pohon-pohon yang lain. Oleh isyarat yang lebih terang dari perkataan itu maju sekian temannya sejajar dengan dia.
Di antara daun kayu tapak kepada mereka tebing tu turun ke bawah; dikakinya tegak pondok, sunyi-mati, tak sedikit jua pun kentara, bahwa dia melindungi manusia yang hidup, pandai bergerak dan bersuara. Di bawahnya kedengaran sebentar-bentar sepi mendengaus dan bintang-bintang itupun kelihatan kekabur-kaburan dalam sinar bara yang kusam. Dari celah-celah dinding pondok keluaran cahaya yang kuning merah, tetapi tiada berupa jauh sinar yang halus itu lenyap dibalut oleh kelam yang maha kuasa. Dikelilingi pondok itu tertegak pedati, ketiganya sunyi dan sepi pula.
3.Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan atau menerangkan suatu hal atau objek. Dari paragraf Jenis ini diharapkan para pembaca dapat memahami hal atau objek itu dengan sejelas-jelasnya. Untuk memaparkan masalah yang dikemukakan, paragraf eksposisi menggunakan contoh, grafik, serta berbagai bentuk fakta dan data lainnya. Sedikitnya terdapat tiga pola pengembangan paragraf eksposisi, yakni dengan cara proses, sebab dan akibat, serta ilustrasi.

a.       Pola Proses

Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau urutan dari suatu kejadian atau peristiwa. Untuk menyusun sebuah proses, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1) penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
2) penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya.
3) penulis menjelaskan tiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh prose dengan jelas.

Contoh:
Pohon anggur, di samping buahnya yang digunakan untuk pembuatan minuman, daunnya pun dapat digunakan sebagai bahan untuk pembersih wajah. Caranya, ambilah daun anggur secukupnya. Lalu, tumbuk sampai halus. Masaklah hasil tumbukan itu dengan air secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah itu, ramuan tersebut kita dinginkan dan setelah dingin baru kita gunakan untuk membersihkan wajah. Insya Allah, kulit wajah kita akan kelihatan bersih dan berseri-seri.

b.       Pola Sebab Akibat

Pengembangan paragraf dapat pula dinyatakan dngan menggunakan sebab-akibat. Dalam hal ini sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Namun demikian, dapat juga terbalik. Akibat dijadikan gagasan utama, sedangkan untuk memahami sepenuhnya, akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya.

Persoalan sebab-akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan proses. Bila disusun untuk mencari hubungan antara bagian-bagiannya, maka proses itu dapat disebut proses kausal.

Contoh :
Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Akibatnya, Impor beras meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. Sesudah swasembada pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1986, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993. akan tetapi, pada tahun 1004, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton. Sejak itu, impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.

c.        Pola Ilustrasi

Sebuah gagasan yang terlalu umum, memerlukan ilustrasi-ilustrsi konkrit. Dalam karangan eksposisi, ilustrasi-ilustrsi tersebut tidak berfungsi untuk membuktikan suatu pendapat. Ilustrasi-ilustrsi tersebut dipakai sekedar untuk menjelaskan maksud penulis. Dalam hal ini pengamatan-pengamatan pribadi merupakan bahan ilustrasi yang paling efektif dalam menjelaskan gagasan-gagasan umum tersebut.

Contoh:
Satu-satunya bidang pembangunan yang tidak memahami imbas krisis ekonomi sektor-sektor di bidang pertanian. Misalnya, perikanan masih meningkat cukup mengesankan, yaitu 6,65 persen; demikian pula perkebunan, yang meningkat 6,46 persen. Walaupun terkena kebakaran sepanjang tahun, sektor kehutanan masih tumbuh 2,95 persen. Secara umum, kontribusi dari sektor-sektor pertanian terhadap produk domestik broto (PDB) meningkat dari 18,07 persen menjadi 18,04 persen. Padahal selama 30 tahun terakhir, pangsa sector pertanian merosot dari tahun ke tahun.

4.Paragraf Argumentasi

Argumentasi bermakna ‘alasan’. Argumentasi berarti pemberian alasan yang kuat dan meyakinkan. Dengan demikian, paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan alasan, contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan. Alasan-alasan, bukti, dan sejenisnya, digunakan penulis untuk mempengaruhi pembaca agar mereka menyetujui pendapat, sikap atau keyakinan.

Dalam beberapa hal memang terdapat beberapa persamaan antara paragraf-paragraf eksposisi, yang telah kita pelajari terdahulu, dengan paragraf argumentasi. Persamaan tersebut, antara lain bahwa kedua jenis paragraf tersebut sama-sama memerlukan data dan fakta yang meyakinkan. Namun demikian, terdapat pula perbedaan yang mencolok antara keduanya.
Untuk lebih jelasnya persamaan dan perbedaan antara paragraph eksposisi dan argumentasi adalah sebagai berikut.
a.       persamaan

1) Argumentasi dan eksposisi sama-sama menjelaskan pendapat, gagasan dan keyakinan kita.
2) Argumentasi dan eksposisi sama-sama memerlukan fakta yang diperkuat atau dipenjelas dengan angka, peta,  
    grafik, diagram, gambar, dan lain-lainnya.
3) Argumentasi dan eksposisi sama-sama memerlukan analisis dan sintesis dalam pembahasannya.
4) Argumentasi dan eksposisis sama-sama menggali idenya dari:
a) pengalaman,
b) pengamatan dan penelitian,
c) sikap dan keyakinan.

b.       Perbedaan

1) Tujuan eksposisi hanya menjelaskan dan menerangkan sehingga pembaca memperoleh informasi yang sejelas-
     jelasnya. Argumentasi bertujuan untuk mempengaruhi pembaca sehingga pembaca menyetujui bahwa pendapat,  
    sikap dan keyakinan kita benar.

2) Eksposisi menggunakan contoh, grafik, dan lain-lainnya untuk menjelaskan sesuatu yang kita kemukakan.
    Argumentasi memberi contoh, grafik, dan lain-lainnya untuk membuktikan bahwa sesuatu yang kita kemukakan
    itu benar.

3) Penutup pada akhir eksposisi biasanya menegaskan lagi dari sesuatu yang telah diuraikan sebelumnya.

4) Penutup pada akhir argumentasi biasanya berupa kesimpulan atas sesuatu yang telah diuraikan sebelumnya.

Contoh:
Mengembangkan hubungan positif dengan orang lain sebenarnya bertujuan pada satu hal: anda harus menjadi seorang pengamat manusia. Bila anda benar-benar mampuy mengerti manusia atau orang, tahu akan ketakutan, harapan, dan impian mereka, maka akan memiliki kemampuan mengembangkan hubungan tersebut. Berbicaralah dengan orang-orang. Dengarkanlah keinginan hati mereka. Amatilah mereka dan pelajarilah cara mereka berpikir. Tentu saja anda harus membaca buku dan mendengarkan pkaset raihlah apa yang anda peroleh dari kebijakan orang lain, namun jangan abaikan bergaul dengan orang lain dan pelajarilah tabiat mereka. Ini adalah sau gaya hidup yang harus dikembangkan, bukan satu studi ilmiah.

Dalam paragraf tersebut penulis mengemukakan sejumlah pendapat, antara lain bahwa kita (pembaca) harus menjadi seorang pengamat manusia. Untuk meyakinkan pembaca atas argumentasinya itu, penulis mengemukakan sejumlah alasan, bahwa dengan menjadi seorang pengamat manusia, kita akan memiliki kemampuan dalam mengembangkan hubungan positif dengan orang lain.

Pengembangan Paragraf

1.       Pengembangan dengan klasifikasi

Pengembangan dengan klasifikasi yang dimaksud dalam hal ini adalah pengembangan paragraph dengan cara mengklasifikasikan atau mengelompokkan masalah yang dikemukakan. Dengan klasifikasi itu diharapkan pembaca dapat lebih mudah memahami informasi yang disajikan.

Contohnya sebagai berikut:
Masa remaja adalah masa-masa yang menyenangkan sekaligus berat. Di usia ini remaja terkadang menghadapi berbagai macam masalah yang harus dihadapinya.menurut intensitasnya, rentangan remaja bermasalah dapat digambarkan kedalam tiga kategori utama. Pertama, bermasalah wajar yang berkaitan dengan cirri-ciri masa remaja. Kedua, bermasalah menengah yang berkaitan dengan tanda-tanda bahayanya. Ketiga adalah bermasalah taraf kuat yang mencakup bermasalah yang pasif dan bermasalah yang agresif.


2.       pengembangan dengan defenisi

Pengembangan dengan defenisi adalah suatu model pengembanagan paragraf yang dilakukan dengan cara memberikan defenisi atau pengertian terhadap masalah yang sedang dibahas.

Contohnya sebagai berikut:
Masa puber adalah masa transisi dan tumpang tinfih. Dikatakan transisi sebab pubertas berada dalam peralihan antara mas kanak-kanak dengan masa remaja. Dikatakan tumpang tindih sebab beberapa cirri biologis dan psikologis kanak-kanak masih dimilikinya, semenara beberapa cirri remaja jiga telah dimilikinya. Jadi, masa puber meliputi tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan thun-tahun awal masa remaja

3.       pengembangan dengan analogi

Analogi adalah suatu bentuk perbandingan dengan cara menyamakan dua hal yang berbeda, tujuanlah adalah untuk memperjelas gagasan yang diungkapkan.

Contohnya sebagai berikut:
Otak manusia bagaikan sebuah mata pisau. Apabila pisau tersebut sering digunakan dan senantiasa diasah, maka kemampuannya dalam memotong benda akan semakin tajam pula. Namun sebaliknya, bila pisau tersebut jarang digunakan dan tidak pernah diasah maka kemampuannya dalam memotong benda semakin lama semakin berkurang. Demikian halnya dengan otak manusia, jika sering dilatih dalam mengerjkan tugas-tugas maka kemampuan otak manusia akan semakin hebat dalam berpikir. Begitu pula sebaliknya, jika jarang dilatih untuk mengerjakan soal-soal latihan maka kemampuannya tidak akan terasa dan semakin lama-semakin berkurang (tumpul).

4.       pengembangan dengan contoh

Pengembangan dengan contoh adalah pengembanga paragraf yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa contoh sebagai penjelas gagasa yang diungkapkan. Hal ini digunakan dalam menjelaskan masalah yang sfatnya sangat umum.

Contoh sebagai berikut:
Manusia selain sebagai konsumen bagi barang dan jasa juga merupakan sumber daya yang membawa manfaat besar bagi masyarakat apabila kemampuannya dimanfaatkan secara maksimal sebab manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan diberikan kelebihan berupa kecerdasan dan hati nurani. Negara-negara yang memiliki sumber daya alam yang kurang, Misalnya, Jepang dan Singapura, Negara ini memiliki ketrbatasan dalam hal sumber daya alam tetapi mereka sumber daya manusia yang berkualitas sehinnga dapat menjadi negara yang menguasai perekonomian dunia.

5.       pengembangan dengan fakta

Pengembangan dengan fakta merupakan suatu tekhnik pengembangan paagraf dengan melakukan penyertaan sejumlah fakta atau bukti-bukti untuk memperkuan gagasan atau pendapat yang dikemukakan.

Contoh:
Produksi limbah padat naik secara signifikan selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2000, Jakarta saja menghasilkan 24.000 m3 sampah per hari, yang diperkirakan akan berlipat ganda hingga tahun 2010. Di Indonesia, sekitar 15-20 persen dari limbah dibuang secara baik dan tepat, sisanya dibuang di sungai dan kali, menciptakan masalah banjir. Diperkirakan 85 persen dari kota-kota kecil dan lebih dari 50 persen kota berukuran menengah secara resmi membuang limbah mereka di tempat-tempat terbuka.


Pengembangan paragraf Berdasarkan Teknik

Pengembangna paragraf yang pertama dapat dilihat dari sudut pandang teknik. Berdasarkan tekniknya pengembangan paragraf dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
 (1) pengembangan secara alamiah
 (2) pengembangan secara logis.


Pengembangan Secara Alamiah

Paragraf yang dikembangkan berdasarkan urutan waktu bersifat kronologis. Hal itu berarti kalimat yang satu mengungkapkan waktu peristiwa terjadi, atau waktu kegiatan dilakukan, dan diikuti oleh kalimat-kalimat yang mengungkapkan waktu peristiwa terjadi, atau waktu kegiatan dilakukan. Paragraf yang dikembangkan dengan cara ini tidak dijumpai adanya kalimat utama atau kalimat topic. Paragraf seperti ini biasanya digunakan pada paragraph naratif dan procedural.
Paragraf yang dikembangkan berdasarkan urutan ruang atau tempat membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam sebuah “ruangan”. Hal itu berarti kalimat yang satu mengungkapkan suatu bagian (gagasan) yang terdapat pada posisi tertentu, dan diikuti oleh kalimat-kalimat lain yang mengungkapkan gagasan yang berada pada posisi yang lain. Pengungkapan gagasan dengan urutan ruang ini tidak bleh sembarangan, sebab cara yang demikian akan mengakibatkan pembaca mengalami kesulitan memahami pesan. Paragraf seperti ini biasanya digunakan pada paragraf deskriptif.


Pengembanga Secara Logis

                Pengembangan paragraf secara logis maksudnya adalah pengembangan paragraf menggunakan pola piker tertentu. Pengembangan paragraf secara logis dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu klimaks-antiklimaks, dan umum-khusus.

        Paragraf yang dikembangkan klimaks-antiklimaks dibagi menjadi dua, yang pertama klimaks, dan yang kedua antiklimaks. Pengembangan paragraf secara klimaks dilakukan dengan cara menyajikan gagasan-gagasan yang berupa rincian yang dianggap sebagai gagasan bawahan, kemudian diakhiri dengan gagasan yang paling tinggi/atas/kompleks kedudukannya atau kepentingannya. Sebaliknya, pengembangan paragraf secara antiklimaks dilakukan dengan terlebih dulu gagasan yang dianggap paling tinggi/atas/kompleks kedudukannya atau kepentingannya, baru diikuti dengan gagasan-gagasan yang berupa rincian yang diamggap sebagai gagasan bawahan, gagasan yang dianggap kurang penting atau rendah kedudukannya.
               

Pengembangan paragraf Berdasarkan Isi

Pengembangan paragraf berdasarkan kriteria umum-khusus, dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu paragraf yang dikembangkan dengan cara umum ke khusus, dan khusus ke umum. Paragraf yang dikembangkan secara umum ke khusus berupa paragraf yang dimulai dengan gagasan umum yang biasanya merupakan gagasan utama, kemudian diikuti dengan gagasan khusus sebagai gagasan penjelas atau rincian. Paragraf yang dikembangkan dengan cara umum ke khusus ini biasa disebut dengan paragraf deduktif. Paragraf yang dikembangkan secara khusus ke umum berupa paragraf yang dimulai dengan gagasan khusus sebagai gagasan penjelas atau rincian, kemudian diikuti dengan gagasan umum yang biasanya merupakan gagasan utama. Paragraf yang dikembangkan dengan cara khusus ke umum ini biasa disebut dengan paragraf induktif. Pengembangan paragraf logis umum-khusus ini, baik dengan cara umum ke khusus (deduktif) maupun khusus ke umum (induktif), paling banyak diguankan, lebih-lebih dalam karya ilmiah karena karya ilmiah pada umumnya merup sintesis antara deduktif dan induktif (lihat Akhadiah M.K. dkk., 1991/1992; Soeparno, Haryadi, dan Suhardi 2001).


Pengembangan paragraf Berdasarkan Isi

Berdasarkan isinya pengembangan paragraf antara lain dapat dilakukan dengan cara menapilkan perbandingan atau pertentangan, contoh, sebab-akibat, dan klasifikasi. Berikut disajikan pengertian keempat cara tersebut secara singkat.
Pertama, pengembangan paragraf dengan cara pembandingan. Cara pembandingan merupakan sebuah pengembangna paragraf yang dilakukan dengan membandingkan atau mempertentangkan guna memperjelas suatu paparan. Kegiatan membandingkan atau mempertentangkan tersebut berupa penyajian persamaan dan perbedaan antara dua hal. Sesuatu yang dipertentangkan adalah dua hal yang memiliki tingkat yang sama. Dan keduanya memiliki persamaan dan perbedaan.
Kedua, pengembangan paragraf dengna car apemberian. Contoh-contoh disajikan sebagai gagasan penjelas untuk mendungku atau memperjelas gagasan umum. Gagasan umum dapat diletakkan pada awal paragraf atau diakhiri paragraf bergantung pada gaya yang dikehendaki oleh penulis.
Ketiga, pengembangan paragraf dengan sebab akibat. Cara sebab akibat sering disebut dengan kausalitas. Pengembangna paragraf cara ini dapat dilakukan dengan menyajikan sebab sebagai gagasan pokok/utama baru diikuti akibatnya sebagai gagasan penjelas, atau sebaliknya disajikan akibat sebagai gagasan pokok utama diikuti dengan penyebabnya sebagai gagasan penjelas.
Keempat, pengemngan paragraf dengan cara klasifikasi. Cara klasisikasi biasanya dilakukan dengan penyajian gagasan pokok/utama kemudian diikuti dengan gagasan penjelas secara rinci. Gagasan penjelas merupakan klasifikasi dari gagasan utamanya. Misalnya, gagasan utama A, memiliki gagasan penjelas yang dapat diklasifikasi menjadi X dan Z.
  

Sumber: 

*    Novi Resmini
*   community.gunadarma.ac.id (Muhammad Abdul Jabar)
-                             

-