Senin, 18 April 2011

Tugas 4


Perubahan Teknologi Komunikasi Massa


Perkembangan Teknologi memang telah merubah pola komunikasi massa yang saat ini dapat kita lihat. Perubahan pola komunikasi massa ini tidak lepas dari berkembanganya media komunikasi massa tersebut. Perubahan yang tentu saja membawa pengaruh positif untuk kemudahan dunia ini untuk berkomunikasi. Media pertama yang harus kita bahas adalah print media, termasuk di dalamnya buku dan majalah. Sejarah dari print media sangat berhubungan dengan perkembangan perputaran inovasi teknologi yang berkesinambungan, yang diikuti dengan kompetisi di antara pola baru dan penggunaan media, peningkatan penawaran konsumen, berkembangnya literasi, dan perubahan sosial yang didorong dengan media.

Teknologi memfasilitasi publikasi dan mempengaruhi format apa yang mungkin digunakan di media, tetapi tidak untuk kontennya. Awal perkembangan tulisan, kertas dan pencetakan di awali dari daerah timur tengah dan Cina. Pada tahun 105 Cina membuat kertas dari kain lap. Arab lalu memperdagangkan kertas dalam arti sebenarnya kertas pada tahun 700. Korea membuat moveable metal type pada tahun 1234. Penemuan sebelum tahun 1455 tidaklah menciptakan industri percetakan yang besar. Tetapi pada tahun 1455 terjadi perubahana yang besar, Johannes Guterberg seorang warga negara Jerman berhasil menemukan moveable type dan mekanikal printing. Hal ini memungkinkan print dapat diproduksi lebih banyak lagi dalam jumlah besar. Pada tahun 1640 adalah tahun pertama Amerika mengeluarkan buku untuk jumlah besar, buku tersebut adalah The Bay Psalm Book. Orang yang sangat berpengaruh dan inovatif dalam proses publikasi saat itu adalah Benjamin Franklin. Setelah buku maka muncullah majalah. Majalah berkembang pada awalnya di Inggris pada tahun 1700an. Majalah pertama yang muncul adalah Gentleman’s Magazine pada tahun 1731. Dan baru pada tahun 1741 majalah di Amerika lahir.
Pada pertenahan 1800-an, peningkatan kondisi sosial membantu perkembangan mass audience untuk buku dan majalah. Perkembangan sistim pengedukasian publik membawa banyak orang untuk dapat membaca. 1846 pencentakan berotasi (tipe silinder) ditemukan di Amerika Serikat. Pada tahun 1860, masa jaya novel sepersepuluh dolar dimulai. Iklan berpindah dari majalah ke televisi pada tahun 1950’an setelah televisi di luncurkan. pada tahun 1960-an, dimulailah masa komputerisasi  print media. Pada tahun-tahun berikutnya kebanyakan majalah menggunkan teknologi computer-to-plate untuk memproduksi.
Efek dari teknologi komputer pada publikasi buku dari segi waktu dan pekerja menjadi lebih ringan. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan baru yang ditawarkan internet yang dapat mempublikasikan, menjual dan membeli buku secara online. Jadi internet dapat dikatakan sebagai toko buku virtual, salah satu web yang terkenal untuk toko buku virtual adalah amazon.com.
Perkembangan perekaman dan publikasi musik sangatlah dekat dengan kehidupan kita, karena tidak ada orang yang tidak menyukai musik. Tapi tahu kah mereka bagaimana musik itu berkembang. Dalam perkembangan alat perekam, publikasi dan industri, terdapat hal-hal yang menarik untuk diperhatikan. Alat perekam musik akustik pertama dikembangkan oleh Thomas Edison pada tahun 1877. Ia membuat prototipe dari phono-graph. Phonograph berkembang dengan signifikan pada tahun 1890. Phonograph telah memudahkan dan meningkatkan pendengar dalam menikmati musik. Teknologi radio membawa perubahan yang signifikan pada masanya, yang menyebabkan penjualan alat perekam musik menurun dengan tajam. Tetapi pada akhirnya radio dan industri musik membina hubungan baik, mereka saling bekerja sama dan menimbulakn keuntungan satu sama lain. Perkembangan dari phonographs adalah CD, cd dapat memproduksi suara digital. Perekembangan yang dapat kita lihat sekarang adalah distribusi dan penjualan musik melewati internet yang biasanya menggunakan format mp3 atau WMA. Perkembangan internet menimbulkan efek yang sama saat radio pertama kali dikeluarkan. Industri musik dipaksa berubah dan beradaptasi dengan munculnya distribusi dan penjualan di internet.

Dari perkembangan media massa tersebut tak terelakan lagi bahwa perkembangan teknologi menjadi faktor penting untuk menjadikan media massa yang ada sebelumnya menjadi media baru yang lebih memudahkan dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi kita di dunia ini.

referensi :  waena.org

mianhae, saranghae . . . Part 6 (End)

Hyukjae pov

“aish .. hya Hyerin-a, mau kemana kau?aku belum selesai berbicara.“ aku berteriak dan bersiap menyusulnya.
“Hya! Lee Hyukjae!“ Sungmin tiba-tiba berteriak dan langsung menahan tanganku.
“sudahlah Hyukjae, kau tidak perlu seperti itu kepadanya. Dia kemarin memang kelihatannya lelah sekali. Kau tau sendiri, baru saja sembuh dia sudah berpanas-panasan dilapangan kemarin. Kemarin aku mengantarnya pulang, dan kau tau? Aku membiarkannya tidur di mobilku selama hampir setengah jam ketika sampai. Dan itu artinya kemarin dia benar-benar lelah.“
Sungmin menurunkan suaranya dan Aku hanya duduk terdiam mendengar penjelasan Sungmin. Ah kenapa aku ini?
“sudahlah, aku duluan. Aku akan menyusulnya. Annyeong.“ Sungmin pergi mengejar Hye rin.
“Hya Hyukjae! Kau tau? Tadi itu kau sedikit keterlaluan tau.“ Kritik Donghae oppa.
“ia chagi.. aku juga merasa begitu“ Hyo ri menambahkan.
“hya oppa, tega sekali kau membentak Hye rin seperti itu.“ Sung young juga berkata sama. Yah.. semua menyalahkanku. Aku rasa tadi aku juga sedikit keterlaluan padanya.
“oppa, nanti kau harus minta maaf padanya. Arraseo?”
“mmm…” aku hanya mengangguk.
“hya, Donghae oppa! Awas kalau kau berani membentakku seperti Hyukjae oppa tadi.“
“mm.. tidak akan chagi. Apa aku punya tampang seperti itu?
Sung young menggeleng. Aish apa mereka sedang menyindirku.

^^^^^^^^^^^

Hye rin pov

“Hye rin, kau tidak apa-apa?“ Sungmin oppa datang menemuiku di ruang seni lukis.
“ne oppa, gwaenchana. Bagaimana kau tau aku disini?
“ya, hari ini kan tidak ada kegiatan belajar mengajar jadi mungkin saja kau kesini. Aku pikir jika kau kesini mereka tidak akan curiga. Ternyata benar kau memang ada disini.“
“ne oppa. Melihat lukisan-lukisan yang ada disini membuatku sedikit lebih tenang.“
“soal perkataan Hyukjae, tidak usah kau masukkan dalam hati. Aku tau dia berkata seperti itu karena dia khawatir padamu. Tapi tetap saja menuruutku dia masih harus minta maaf padamu.“
“ne oppa, tidak usah bahas itu lagi. Lebih baik sekarang kau lukislah sesuatu, pemanasan buat besok lusa.“
“hey, apa kau meragukan kemampuanku?“ ledek sungmin oppa.

^^^^^^^^^^^^^^
Dance room – Hyukjae pov

“ommo... Kalian membuat jantungku berdebar kencang selama melihat tarian kalian barusan.“ Ujar Sung young ketika kami baru saja menarikan 1 lagu I Wanna Love You yang akan kami lombakan nanti.
“untung kau baru melihat seluruh tarian kami hari ini, coba kalau dari kemarin2, pasti kau tidak mengizinkan Donghae trio dengan kami. Iya kan ?“ ledekku kepada Sung young.
“ah mungkin saja, tapi untungnya Hyo ri eonni hanya meraba abs Hyukjae oppa.“
“lagi pula Donghae mana punya abs sepertiku?“ ledekku kepada Donghae.
“hya Hyukjae! Siapa bilang aku tidak punya, aku hanya tidak ingin memamerkannya pada orang lain. Tidak seperti kamu.”
“memang oppa punya?” Tanya Sung young pada Donghae.
“mm.. kau akan melihatnya suatu hari nanti.”
“lihatkan Hyukjae oppa, Donghae oppa tidak sepertimu. Kau saja yang suka pamer.“
“ah  .. terserah kalian saja. Sudah sore, ayo kita pu... “ kalimatku terputus, setelah aku melihat raut wajah Hyo ri berubah ketika selesai membaca pesan singkat di handphonenya. Apa aku Tanya saja padanya ada apa? Ah sebaiknya aku tunggu dia saja yang menceritakannya. Lalu dia menghampiriku.
“ hyukjae, hari ini aku pulang sendiri saja. Kau pulanglah bersama Hye rin. Kau harus meminta maaf padanya kan?“ Hyo ri mempersilahkanku.
“kau tidak apa-apa pulang sendiri?“
“mmm...“ Hyo ri hanya mengangguk. Tumben sekali dia seperti ini.
Lalu aku pergi mencari Hye rin. Ya, aku harus meminta maaf padanya atas perlakuanku tadi pagi. Ah itu dia, kebetulan sekali dia mau pulang juga.
“Hye..“ aku terputus mengucapkankan namanya karena kulihat mobil Sungmin berhenti di depannya. Dan Hye rin pun memasuki mobil itu. Ah, aku terlambat. Mungkin lain kali.

^^^^^^^^^^^^^^^^
Next day - Hye rin pov

“ pagi eomma, oppa..” sapaku.
“ hey, kau tidak ganti bajumu? Kau tidak sekolah?”
“ tidak oppa, perlombaan tinggal besok, jadi guru-guru memperbolehkan kami untuk istirahat di rumah. Tapi jika ingin ke sekolahpun tidak apa-apa. Berhubung aku tidak ikut, jadi aku memilih untuk dirumah saja.”
“ ah, dasar malas kau.”
“ oppa sendiri kenapa tidak kuliah?.“
“ aku memang tidak ada kuliah hari ini.“
“ ah, baguslah kalau begitu. Hari ini aku bisa menghabiskan waktu bersama oppa.“
“ sebentar lagi eomma ada acara diluar. Biasa, kumpul bareng dengan teman-teman lama eomma. Kalian akur-akurlah dirumah.“ Sambung eomma.
“ ne eomma. Eomma mau aku antar?“ tawar Heechul oppa.
“ah tidak usah, kau temani saja adikmu.“

Dari tadi pagi yang aku dan Heechul oppa lakukan hanyalah nonton dvd dan ngemil. Dengan kemampuannya, oppa membuatkanku banyak makanan hari ini. tak tersasa hari sudah mau menjelang sore, tapi Heechul oppa masih tertidur di sofa sejak tadi. Tampaknya oppa lelah sekali. Beruntung sekali hari ini aku libur ketika oppa sedang tidak ada kuliah juga. Kupandangi wajahnya yang sedang tertidur pulas. Wajahnya tampak seperti malaikat. Ya, dia memamng malaikat untukku dan eomma. Disaat pria lain yang seusia dengannya sedang bersenang-senang menjalani masa mudanya, dia malah senantiasa menjaga kami berdua dan mengabaikan kesenangannya sendiri. Tapi aku tau, menjaga kami juga merupakan kesenangan baginya. Aku berjanji, kelak tidak akan menyusahkanmu oppa. ah, aku hampir mengeluarkan air mata. Aku betulkan posisi bantalnya agar oppa dapat tidur dengan nyenyak. Sore ini aku juga menggantikannya membereskan rumah agar ketika dia bangun nanti dia tidak perlu melakukan apa-apa lagi.

Haripun hampir menjelang malam dan eomma juga baru saja pulang.
“eomma pulang...“
“ssssttt.. eomma, jangan keras-keras. Nanti oppa bangun.“ bisikku pelan karena takut membangunkan oppa.
“eomma, aku sudah buatkan makan malam, semoga kalian tidak apa-apa setelah makan makanan buatanku. Aku keatas dulu. Nanti eomma makanlah bersama oppa. aku sudah makan duluan tadi. Mianhae.. habis aku lapar. Daa eomma ..“


Next day – Di Sekolah

Huah ramai sekali... ternyata peserta dari sekolah lain sudah datang. Kelas-kelas di sekolah kami juga sudah dirubah menjadi ruang-ruang tempat lomba di laksanakan.
“annyeong Hye rin..“ Sungmin oppa menyapaku.
“annyeong oppa..“ jawabku sumringah.
“cerah sekali kau hari ini.“
“mmm.. kau tau tidak? Seharian kemarin aku menghabiskan waktu dengan Heechul oppa seharian“
“ohh.. baguslah“
“oppa, ruangan untuk lomba melukis dimana?“ tanyaku.
“disana, di dekat ruang kepala sekolah. Kalau untuk ruangan dance disana, didekat UKS. Kau melihatnya?“ oppa menawarkanku untuk melihat Hyukjae oppa lomba.
“ah aniyo.. aku ingin melihatmu saja. Ayo oppa kajja!“ aku langsung merangkul tangan Sungmin oppa.
Lomba pun serentak dimulai. Murid-murid pun berpencar untuk melihat perlombaan yang ingin mereka lihat. Haripun menjelang siang dan sudah ada beberapa lomba sudah selesai diperlombakan. Sungmin oppa pun berhasil menyelesaikan lukisannya. Tapi sayang aku tidak bisa melihat apa yang dia lukis karena tadi ia melukisnya menghadap kearahku.
“oppa, apa yang kau lukis?“ tanyakku ketika ia menghampiriku sambil mengelap tangannya.
“nanti kalau aku menang, kau juga akan mengetahuinya.“
“ah oppa, kau menyebalkan sekali.“

Akhirnya pengumuman pemenang lomba melukis segera diumumkan. Salah satu dari beberapa juri yang ada, segera memanggil nama pemenang dan menjelaskan alasan mengapa dia yang menjadi pemenang.
“dan pemenang untuk lomba lukis di ajang pekan seni 2010 ini di menangkan oleh Incheon High School atas nama Lee Sungmin.“ Murid-murid seisi ruangan ini memberikan standing applause untuk Sungmin oppa. dan Sungmin oppa pun segera menaiki podium untuk menerima hadiah.
“mengapa kami memilih lukisan ini sebagai yang terbaik? Karena menurut para juri lukisan ini unik. Bagaimana tidak, si pelukis melukis seseorang wanita yang sedang melukis di indahnya tepi Sungai Han. Yang menarik lagi yang dilukis oleh sang wanita adalah bukan indahnya Sunghai Han itu sendiri, melainkan seraut wajah pria. Jadi yang melihat lukisan ini akan terkesima dengan keindahan Sungai Han yang terlukis di lukisan ini dan juga di buat penasaran dengan wajah siapa yang wanita ini lukis. Jadi itulah alasan kami memilih lukisan ini. dan satu lagi, hya Lee Sungmin, apakah pria yang dilukis oleh wanita itu adalah kamu??“ sang juri memberi candaan dan mengundang gelak tawa seisi ruangan.

^^^^^^^^^^^^^^^^
“oppa, Chukkae...“
“ne.. terima kasih Hye rin-a“
“oppa! yang kau lukis itu aku?“
“mmm... bagaimana menurutmu?“
“ lukisannya indah sekali oppa, dan kau berhasil memenangkannya.“
“kau mau lukisan itu? Ambil saja untukmu.“
“ah tidak, kau simpan saja. Ini kan prestasimu. Tapi kau harus membayar royalti karena didalam lukisan itu ada aku.“
“oke. Ayo kita pergi!“
“pergi? Kemana?“
“ke pulau Jeju, kau sendiri kan yang minta royalti. Itulah royalti yang aku berikan untukmu.“
“apa harus sekarang oppa?“
“di tiket itu tertera kalau liburan itu dimulai dari hari ini. mungkin sore ini kita berangkat.“
“tapi oppa, aku harus izin pada eomma dan oppaku dulu.“
“mm .. aku tau. Kalau begitu, ayo kita berangkat. Tapi kita ke rumahku dulu ya, aku mau packing barang-barangku.“
“maksudmu? Ah yakin sekali oppa kalau aku bakal diizinkan.“

^^^^^^^^^^^^^^
Hyukjae pov

“oppaaaa Chukae... kita menang.“ Sung young datang menghampiri Donghae dan langsung memeluknya.
“ne.. aku juga senang sekali“
“hya.. Donghae, selamat. Kita berhasil memenangkannya.“ Lalu aku juga memeluk sahabatku ini.
“Hyo ri, kau kenapa? Kau tidak senang kita menang.?“
“ah tidak, aku senang sekali malah.“
“lalu kau kenapa pucat? Kau sakit?“
“tidak, kau priksa saja aku. Mungkin aku terlalu gugup.“
“ oh iya.. bagaimana dengan Hye rin dan Sungmin oppa ya.. apa perlombaannya sudah selesai? Lalu siapa pemenangnya?“ tanya Sung young bertubi-tubi.
“kita hampiri saja mereka, sekalian kita merayakan kemenangan ini.“ ajakku.
Tapi ketika sampai di ruang lomba tari, ruangan ini terlihat sepi sekali. Mungkin perlombaannya sudah selesai. Lalu tiba-tiba Donghae memanggil seorang yeoja yang baru saja keluar dari ruangan itu.
“hey permisi..“ sapa Donghae.
“iya, ada apa?“
“lomba lukisnya sudah selesai ya? Siapa pemenangnya?”
“iya, sudah sekitar 1 jam yang lalu selesai, Sungmin yang memenangkan lombanya.”
“lalu bagaimana dengan Hye rin?”
“ Hye rin? Dia tidak ikut lomba, malah dia tadi duduk di sampingku untuk menyaksikan lomba itu.”
“oh.. terima kasih”
“mmm…” yeoja itu meninggalkan kami.
“apa maksudnya ini?” guman Sung young.
“dia tidak jujur pada kita, dia harus menjelaskan semua ini. kita kerumahnya!” ajakku.

^^^^^^^^^^^^^
Sungmin pov

“Hye rin-a, kau mau ikut aku masuk kedalam atau tunggu aku dimobil?“
“aku dimobil saja oppa.“
“baiklah, tunggulah sebentar.“
-45 menit kemudian-
“mian Hye rin-a, kau sudah menunggu lama.“
“tidak apa-apa oppa. oppa!“
“ne ada apa?sepertinya aku mau ke toilet.“
“kenapa tadi kau tidak masuk saja?”
“aku pikir tadi aku bisa tahan, tapi ternyata tidak.mianhae.. oppa.”
“ayo aku antar. Aishh kenapa kau tidak bilang dari tadi, tidak baikkan kalau di tahan-tahan seperti itu.”
Selagi Hye rin di toilet, aku teringat lukisan yang dia buat untuk Hyukjae. Lebih baik aku membawanya untuk kuberikan kepada Heechul oppa. lalu diam-diam ku masukan lukisan itu kedalam mobil.

^^^^^^^^^^^^^^^
@Home - Hye rin pov

“ oppa kau duduklah dulu, aku panggilkan eomma dan Heechul oppa.“
Tidak lama eomma dan Heechul oppa pun datang.
“annyeong ajhuma, Hyung.“ Heechul oppa dan Sungmin oppa berpelukan. Mereka memang sudah akrab.
“ada apa Sungmin-a? Kau mau melamar adikku?.“ Apa sih Heechul oppa, bercanda seperti itu.
“ah tidak. Ada-ada saja kau hyung.“
“oh bukan. Lalu ada apa?“ lanjut Heechul oppa sambil tertawa kecil.
“begini, hari ini aku memenangkan lomba lukis di Pekan Seni, dan hadiahnya itu perjalan untuk 2 orang berlibur ke Pulau Jeju. Aku berencana akan mengajak Hye rin kesana. Maka dari itu aku meminta izin kepada ajhuma dan hyung. Bagaimana?“
“bagaimana eomma?“ tanya Heechul oppa kepada eomma.
“eomma sih terserah kau saja.”
“bagaimana ya… ya sudah, lagi pula aku tega melihat wajah adikku itu. Lihat wajahnya, tampak memohon sekali kan.“
“arrghh oppa, kau menyebalkan sekali.“ Kataku kesal.
“itu artinya hyung?“
“mm... bawalah dia. Lagi pula aku percaya kau tidak akan macam-macam.“
“ah.. gomawo Hyung.“
“oppaa.. gomawo.“aku langsung memeluk Heechul oppa sebagai tanda terima kasih.
“eomma.. ayo bantu aku packing“
“ne…”
“oppa.. aku tinggal dulu ya” aku bersama eomma langsung kekamarku untuk packing. Tidak lupa juga aku untuk mandi kilat.


^^^^^^^^^^
Sungmin pov

“hyung! Tunggu sebentar, ada yang ingin aku serahkan.“
Berhubung Hye rin sedang packing, aku memutuskan untuk memberikan lukisan itu pada Heechul hyung.
“hyung! Ini..“
“ini kan?“
“mm... lukisan yang Hye rin yang dibuat untuk Hyukjae. Tadinya Hye rin menyerahkannya padaku, tapi untuk apa juga aku menyimpannya. Jadi kuputuskan untuk memberikannya padamu. Mungkin saja suatu hari ini dibutuhkan.“
“oh.. baiklah“
“cepat hyung amankan. Nanti Hye rin melihatnya.“
“baiklah, aku taruh kamar dulu.“

“oppa... aku sudah selesai. Ayo kita berangkat!“ aku senang wajah Hye rin terlihat riang sekali.
“mm.. ajhuma, hyung, kami berangkat dulu.“
“eomma aku berangkat ya.“ Hye rin memeluk eommanya.
“oppa aku berangkat.“ Hye rin juga memeluk Heechul hyung.
“ne.. kau baik-baiklah disana. Jangan merepotkan sungmin.“
“ne oppa.. oh ia, aku belum sempat memberitahu yang lain kalau aku akan pergi hari ini. kalau mereka mencariku, titipkan salamku pada mereka ya oppa.“
“ia aku tau.. sudah sana cepat pergi, nanti hari keburu gelap.“ Heechul hyung mengacak-acak rambut Hye rin. Heechul hyung sayang sekali kepada Hye rin.

^^^^^^^^^

Hyukjae pov

Akhirnya kita sampai di rumah Hye rin. Kulihat Heechul hyung baru saja mau masuk ke dalam rumah.
“Hyung !!“ teriakku. Lalu kami menghampiri Heechul hyung.
“ah.. kalian. Mari masuk.“
“tunggu hyung.“ Aku menghentikan langkah Heechul hyung yang baru saja membalikan badannya.
“waeyo?“
“Hye rin, Hye rin ada?“ tanyaku berusah ingin tau.
“oh, dia baru saja pergi. Bersama Sungmin. Dia menitipkan salam kepada kalian, maaf dia tidak sempat memberi tau kalian kalau dia akan pergi.“
“mwo? Pergi kemana?” Tanya Sung young.
“ke Pulau Jeju, untuk 5 hari.“
“ke Pulau Jeju? Tapi untuk apa?” Sung young terus mencari tau.
“untuk liburan, Sungmin mendapat tiket liburan untuk 2 orang kesana, lalu dia mengajak Hye rin.” Cerita Heechul hyung.
“lalu kau mengizinkannya hyung.?” Tanyaku agak kaget.
“mm.. tidak ada alasan bagiku untuk tidak mengizinkannya kan?. Lagi pula Aku percaya Sungmin tidak akan macam-macam.”
“ah Hyung tapi..”
“sudahlah Hyukjae, Lagi pula aku rasa Hye rin memang butuh liburan seprti itu.” Donghae tiba-tiba memutus kalimatku.
“Hyung, apa kau tau Hye rin tidak ikut lomba itu?” aku bertubi-tubi memberikan pertanyaan kepada Heechul hyung.
“iya, aku tau. Dia sudah bilang padaku beberapa hari yang lalu”
“apa? Beberapa hari yang lalu? Berarti dia sudah berencana untuk tidak ikut lomba itu hyung? Tapi kenapa?”
“hya Hyukjae, kau begitu banyak bertanya. Kau tanyakan saja sendiri padanya.”
“aiishh... mengapa semuanya begitu tiba-tiba.” Gerutuku sambil menendang kerikil-kerikil kecil.
“tapi keadaan Hye rin baik-baik saja kan oppa?“
“ya.. keadaanya begitu baik hari ini. wajahnya ceria dan begitu cerah. Mungkin karna...“
“ah sudah hyung,cukup. Jangan diteruskan.“ Aku memutus kalimat Heechul hyung, aku tak tahan dengan ucapannya. Sepertinya aku tau apa yang mau Heechul hyung katakan.
“HYA!! Hyukjae!! Kau ini kenapa?“ bentak Donghae.
“kau tidak seharusnya bersikap begitu pada Heechul hyung.“ Jelas Donghae.
“ah, mianhae Hyung. Aku hanya tidak habis pikir mengapa dia begitu.“
“ne, gwaenchana. Tapi yang aku tau adikku berbuat seperti itu pasti ada alasannya.“
“sudahlah, sebaiknya kita pamit. Sepetinya Hyukjae harus menjernihkan pikirannya.“ Hyo ri buka suara.
“mm.. Hyung kita pamit dulu, salam untuk ahjuma.“ Sambung Donghae.
“ne.. hati-hati kalian.“
Kami meninggalkan rumah Hye rin masih dengan perasaanku yang kacau. Entah kenapa aku ini. yang jelas aku tidak suka mendengar kalau Hye rin pergi beberapa hari bersama Sungmin. Bayangkan, 5 hari bersama dan di tempat yang sama.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Hye rin pov

Akhirnya kita sampai di atas kapal laut yang mewah ini. ya, perjalanan ini memang tidak menggunakan jalur udara. Kurang lebih 1,5 jam kita akan sampai di Pulau Jeju. Saat ini aku berada di tepi kapal bersama Sungmin oppa. sudah kuputuskan, di bawah langit Senja dan di hadapan hamparan laut yang luas ini, aku akan mengatakannya pada Sungmin oppa.
“Hye rin-a, kau senang?“
“sangat oppa..“ kataku sambil tersenyum dan mengirup segarnya angin laut.
“oh,syukurlah.“
“oppa!“ panggilku pelan.“
“mm.. ada apa?“
“biarkan aku mencobanya.“
“apa maksudmu?aku tidak mengerti.“ Sungmin oppa menoleh keheranan.
“dulu kau pernah mengutarakan perasaanmu padaku. Maka dari itu izinkanlah aku mencobanya sekarang.“
“maksudmu kau ingin jadi pacarku?“ tanya Sungmin oppa terkejut.
“ne oppa, apa kesempatan itu masih ada?“
“lihatlah laut ini Hye ri-a. Tidak ada ujungnya dan tidak ada batasnya. Begitu juga
dengan kesempatan itu. Tidak akan ada batasnya untukku.”
“jadi maksud oppa, oppa menerimaku?“
“mm.. tidak.“ Oppa menggeleng sambil menatapku serius.
“lalu?“
“bukan aku yang menerima kamu tapi setelah sekian lama, akhirnya kau memerimaku juga. Gomawo Hye rin-a.“
“oppa kau mengapa berkata seperti itu? Kau membuatku merasa bersalah.“ Kataku sambil sedikit mengeluarkan air mata.
“ah .. sudahlah. Ini bukan waktunya untuk bersedih.“
Oppa menghapus air mataku dan memakaikan jaketnya padaku. ya, semakin gelap angin laut bertiup makin kencang. Lalu kami menikmati indahnya saat-saat matahari terbenam dari atas kapal yang mewah ini. ooh.. begitu sempurna.

^^^^^^^^^^^^

Next day – Jeju Island

Huuahh.... setelah perjalanan semalam, rasanya segar sekali bangun tidur sudah menghirup udara pantai. Penginapan kami memang dekat sekali dengan pantai. Tok, tok, tok. Tiba-tiba terdengar ada yang mengetuk pintu kamarku. Lalu aku buru-buru membukanya.
“oh oppa, wae?“ tanyaku dengan nyawa yang belum kumpul sepenuhnya.
“Hye rin-a kau baru bangun.? Tanya Sungmin oppa sambil senyum-senyum.
“ne.. oppa. Hya oppa!! Kenapa kau menertawaiku?
“ah.. tidak, wajahmu lucu sekali setelah bangun tidur. Ini pertam kali aku melihatnya.“
“apa?lucu? aish pasti wajahku terlihat kacau sekali kan?“ kataku cemberut.
“ah.. tidak. Kau lucu dan cantik.“ Sungmin oppa memuji.
“ah, pasti kau berbicara seperti itu karena aku ini pacarmu kan?”
“oh, kita sudah pacaran ya? Astaga, aku lupa.”
“HYA!! Oppa !!” teriakku.
“ah, maaf-maaf, aku bercanda. Sudah cepat kau mandi, hari ini kita jalan-jalan di sekitar pantai saja. Aku menunggumu di bawah.“
“ne oppa.“
Hari ini kegiatanku dan Sungmin oppa hanya berjalan-jalan saja disekitar pantai. Sungguh menyenangkan.

^^^^^^^^^^^^^^^^

Hyukjae pov

Ah suntuk sekali hari ini rasanya. Tiba Hyo ri sms aku untuk bertemu di WG Café.
Akupun langsung pergi menemuinya.

@WG Café.

“Hyo ri, tumben sekali kau minta kita bertemu disini. Ada apa?“
“aku harap kau tidak marah dengan apa yang mau aku katakan Hyukjae.“
“sudahlah katakan saja, aku akan mendengarkannya.“ Kataku sambil mengambil segelas jus yang tadi sudah di pesan.
“Kyuhyun, dia sudah kembali.“ Gelasku tertahan untu sampai di mulutku.
“maksudmu?“
“ya, dia menepati janjinya. Dia sudah kembali dari Macau.“
“sejak kapan kau tahu?“ tanyaku.
“2 hari sebelum lomba itu. Dia sms aku.“
“pantas setelah kulihat kau membaca sms itu, wajahmu berubah. Ternyata dari Kyuhyun.“
“ne.. Hyukjae, mianhae..“
“maaf? Untuk apa? Dia memintamu kembali padanya?“
“mm.. “ dia hanya mengangguk.
“lalu kau menyetujuinya? Apa dia tidak tau kalau kita...“
“ya, dia sudah tau. Aku sudah menceritakkan semuanya.”
“lalu kau ingin meninggalkan aku?”
“mianhae Hyukjae, kau tidak menyukaiku. Yang kau sukai adalah Hye rin.”
“apa maksudmu?“
“dari mulai Hye rin sakit, lalu kejadian dimana kau membentaknya dan terakhir kau begitu marah setelah tau Hye rin pergi bersama Sungmin, aku tau yang kau sukai adalah Hye rin, bukan aku.“
“apa?“ kataku tidak percaya.
“ya Hyukjae.. kejarlah cintamu. Biarkan aku mendaptkan kebahagiaanku sendiri. Kita akhiri hubungan kita sampai disini. Jagalah dirimu baik-baik Hyujae. Aku pergi.“
Hyo ri meninggalkan ku sendiri. Dimataku hanyalah ada Tatapan kosong. Apakah benar yang Hyo ri katakan. Ah aku sungguh bersalah padanya.
“Hyo ri!!“ teriakku dan Hyo ri berhenti di depan pintu.
“Mianhae...“ Hyo ri hanya mengangguk dan tersenyum.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^

2 Hari kemudian

Donghae pov - @Donghae home

“kau sudah mencoba menghubunginya oppa.?“ tanya Sung young padaku.
“mm.. sudah. Tapi telponnya tidak aktif.”
Aissh.. sebenarnya apa yang terjadi pada Hyukjae. Sudah 2 hari tidak ada kabar. Teleponnya pun dimatikan. Tidak biasanya dia begini.
“apa kau sudah mencoba menghubungi Hyo ri eonnie, oppa?“
“sudah, tapi sama saja dengan Hyukjae, sama-sama tidak bisa dihubungi.“
“dua-duanya tidak bisa dihubungi, apa mereka sedang bersama ya.?“
“ah, aku tidak tau.“
Tok, tok, tok. Ah.. sepertinya ada tamu di luar. Ketika aku membuka pintu, ternyata Hyukjae.
“Hya Hyukjae! Kemana saja kau?” Hyukjae hanya melewatiku saja lalu berbaring di sofa sambil menutupi wajahnya dengan satu tangannya. Lesu sekali dia dan wajahnya terlihat sedih.
“hey Hyukjae! Kau kenapa?“ tanyaku pelan.
“oppa! kau tidak apa-apa?“ Sung young juga bertanya.
“Hyo ri meninggalkanku.“ jawabnya pelan.
“mwo?” kataku kaget.
“kekasihnya yang dari Macau itu telah kembali. Dan meminta dia kembali lagi padanya.”
“lalu kau mengikhlaskannya?”
“mm..” jawabnya hampir tidak terdengar.
“lalu kenapa kau begini?” tanyaku lagi.
“Hyo ri bilang, selama ini yang aku sukai itu Hye rin bukan dia. Selama beberapa hari ini aku telah memikirkannya. Ternyata yang Hyo ri bilang itu benar, aku menyukai Hye rin Donghae-a.“
“ah bagus!“
 “Bagus apanya?“
Sung young-a, ceritalah pada Hyukjae.“ pintaku.
“oppa, sebenarnya Hye rin juga menyukaimu. Semenjak kau dekat dengan Hyo ri eonnie, Hye rin jadi merasa cemburu. Sebenarnya waktu hari ulang tahunmu, ia mau mengutarakkannya padamu, tapi semuanya terlambat karna kau datang bersama Hyo ri eonnie. Kalau kau mau tau, lihat saja lukisan yang akan dia berikan untukmu sebagai hadiah ulang tahunmu.“
“Hadiah? Lukisan? Hye rin bilang ia tidak ada hadiah untukku.“
“yah mana mungkin dia memberikannya, karna di lukisan itu ada tulisannya yang menyatakkan rasa sukanya padamu. Sedangkan pada saat itu posisimu sudah milik orang lain.“
“benarkah? Ah.. ingin sekali aku melihat lukisan itu.“
“bagaimana kalu kita ke rumah Hye rin sekarang, kita tanyakan pada Heechul hyung.“
Usulku.
“baiklah, ayo kita pergi!“
“Hya Hyukjae!. Kau bersihkan dulu badanmu. Mandilah dulu dan pakai saja bajuku.“
“ah ne.. gomawo“

^^^^^^^^^^^^^^^^^
Hyukjae pov

“Siang Hyung..“ sapaku.
“oh ..kalian silahkan masuk.“
“langsung saja, hyung apa kau menyimpan lukisan yang ingin di berikan Hye rin untukku?“ tanyaku langsung.
“ah.. iya, wae?“
“aku ingin melihatnya hyung, bolehkah?“ aku sedikit memohon.
Kulihat Heechul hyung melirik Donghae, dan Donghae pun mengangguk. Aku tidak mengerti apa maksudnya.
“ah.. iya baiklah.“ Heechul hyung lekas mengambil lukisan itu.
“ini..“ hyung menyodorkannya padaku.
“biarkan aku membukanya ya hyung.“
“mm...“
Aku bergegas membukanya dan ternyata yang ia lukis adalah wajahku. Lalu aku membalik lukisan itu.

*********

saat dia sedang sedih, aku lantas menjadi sedih.
saat dia terluka, aku juga merasakan sakitnya.
saat dia tersenyum, akupun bahagia melihat senyumnya.
dan bahkan jika langit malam ini tertutup awan hitam,
aku yakin di kejauhan sana masih ada dia,
dia bintang yang senantiasa tetap bersinar terang.
ya, itu bintangku, Lee Hyukjae.
Terima kasih telah mengijinkanku untuk menyukaimu.
Oppa Saranghae...

**********

“Hyung! Beritahu aku dimana mereka menginap.“
“mwo?“
“ne hyung aku ingin menjemputnya.“
“Hya! Hyukjae! Kau sudah gila?“ bentak Donghae.
“ya, aku tambah menjadi gila jika aku terlambat mengatakannya.“
Akhirnya aku tau dimana mereka menginap, siang ini juga aku harus berangkat. Semoga saja aku tidak terlambat untuk menagatakannya.

^^^^^^^^^^^^^^

Hye rin pov

“oppa aku pegal, apa sudah selesai melukisnya?“
“ne, sebentar lagi. Sabar ya…”
Oppa sedang melukis wajahku di pasir pantai ini. Sungmin oppa memamng selalu tau cara membuatku senang. Beberapa hari ini bersamanya telah membuatku melupakan apa yang terjadi akhir-akhir ini.
“ya sudah selesai..”
“benarkah?”
“mm.. maaf jika tidak terlalu mirip.”
“ah.. andai ini bisa dilihat dari ketinggian, pasti akan begitu jelas.“
“sudahlah, lain kali kalau aku sempat akan ku lukis wajahmu di kanvas.“
“ah gomawo oppa..“
“oppa, sampai kapan kita disini.?“
“mungkin besok lusa, siang hari kita chek out. Waeyo? Kau sudah tidak betah disini?“
“ah.. aniyo. Malah rasanya aku ingin lebih lama lagi menginap disini.“
“ya.. disini tentram sekali, udaranya juga segar sekali.“
“oppa, mari kita kesana.“ Ajakku sambil menunjuk ke arah dermaga.

Ketika kami sedang berjalan di pantai menuju dermaga, tiba-tiba aku melihat wajah yang tak asing bagiku. Langkahku terhenti.
“itu, Hyukjae oppa. ada apa dia kemari.“
Sungmin oppa pun menoleh ke arah yang aku sedang lihat.

Hyukjae pov

Itu dia Hye rin. Dia sedang bersama Sungmin. Tapi mengapa dia berhenti? Apa dia melihatku. Ah aku harus menghampirinya.
“Hye rin-a!.“ Panggilku.
“oppa, sedang apa kau disini?“ tanyanya heran.
“aku mencarimu.“
“aku?tapi kenapa?“

“ikutlah denganku sebentar.“ Pintaku sambil memegang tangannya.
“oppa..“ Hye rin memanggil Sungmin oppa, seperti meminta izin. Ah apa maksudnya.
“mm..” Sungmin hanya senyum dan mengangguk. Apapun maksud mereka, yang penting Hye rin sudah bersamaku sekarang. Kubawa Hye rin ke dermaga. Dan langsung saja kukatakan.

“Aku sudah membuka hadiahmu untukku. Terlihat mirip sekali denganku.“
“mwo? Berarti kau sudah..“
“ne.. aku sudah membacanya. Mengapa kau tidak memberitahuku sejak awal Hye rin-a? andai kau memberitahuku sejak awal, pasti tidak akan terjadi banyak hal seperti ini.”
“tapi semuanya sudah terjadi oppa. Jagalah Hyo ri eonnie dengan baik.”
“ani.. dia sudah meninggalkanku.“
“maksudmu?“ dia terlihat tidak percaya. Sementara dari kejauhan kulihat Sungmin sedang menunggu Hye rin.
“ya, Kyuhyun kekasihnya yang lama telah kembali. Dan dia memutuskan untuk kembali pada Kyuhyun. Bukan itu saja, Hyo ri juga memintaku untuk mengejarmu. Karena selama ini dia tau, yang aku sukai bukanlah dia, melainkan kau Hye rin. Dan setelah kuyakini dalam-dalam perasaanku, ternyata aku sadar kalau aku menyukaimu Hye rin. Aku cemburu melihatmu bersama Sungmin. Maka dari itu aku kesini untuk mengatakannya padamu Hye rin. Terimalah aku menjadi pacarmu. Aku belum terlambatkan?“ aku memohon padanya sambil menggenggam kedua tangannya.
“mianhae oppa, aku tidak bisa.“
“wae Hye rin-a? Apa kau marah padaku? Aku janji tidak akan membuatmu menangis lagi.“ Hye rin melepaskan tangannya dari genggamanku.
“aku tidak marah padamu, hanya saja aku sudah bersama Sungmin oppa sekarang.“
“maksudmu, kalian sudah pacaran?“
“mm..“ dia hanya mengangguk.
“tidak adakah kesempatan untukku?pulanglah bersamaku Hye rin-a”
Tapi dia hanya menggeleng.
“aku masih ada beberapa hari lagi disini. Kau pulanglah, Sungmin oppa sedang menungguku.“ Hye rin meninggalkanku perlahan-lahan. Aku hanya bisa memandangi punggungnya.
“Hye rin-a!!“ teriakku. Tapi dia tidak menoleh sedikitpun.

^^^^^^^^^^^^^^^
Hye rin pov

“mianhae oppa, aku tidak bisa.“
“wae Hye rin-a? Apa kau marah padaku?“ aku melepaskan tanganku dari genggamannya.
“aku tidak marah padamu, hanya saja aku sudah bersama Sungmin oppa sekarang.“
“maksudmu, kalian sudah pacaran?“
“mm..“ aku hanya mengangguk.
“tidak adakah kesempatan untukku?“
“biarkan aku mencoba melupakanmu oppa.“ kataku dengan berat.
“pulanglah bersamaku Hye rin-a”  Aku hanya menggeleng.
“aku masih ada beberapa hari lagi disini. Kau pulanglah, Sungmin oppa sedang menungguku.“ Aku meninggalkan Hyukjae oppa perlahan-lahan. “Hye rin-a!!“ Hyukjae oppa teriak memanggilku. Tapi aku berusaha tidak menoleh. Mianhae oppa, bohong kalau aku bisa melupakkanmu begitu saja. Tapi aku harus mencobanya. Karna Sungmin oppa telah bersamaku sekarang. aku baru saja memberinya harapan, tidak mungkin aku menghancurkan dengan sekejap harapan itu. Mianhae oppa...

“kau sudah selesai Hye rin?“
“ne oppa, mari kita kembali ke penginapan. Hari sudah mau gelap.”
Setelah sampai dipenginapan, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Ah apa Hyukjae oppa sudah naik kapal? Apa dia kehujanan. Tiba-tiba aku merasa khawatir padanya.
“apa kau mau menyusulnya?” Tanya Sungmin oppa. Sepertinya dia tau aku sedang resah.
“ah.. aniyo oppa. Kau ini bicara apa.”

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Next day

Di telepon

Aku : “mwo?? Apa kau bilang?”

Sung young : “iya Hye rin-a, keadaanya begitu buruk. Dia demam tinggi sekarang. sepertinya dia kehujanan. Bahkan dia sudah kehilangan kesadarannya.”

Aku : “kalau begitu sekarang kalian ada dimana?“

Sung young : “dirumahmu. Tadi pagi ketika aku dan Donghae oppa sedang dirumahmu, dia datang sudah dengan keaadaan yang buruk. Sepertinya dia sangat membutuhkanmu saat ini“

Aku : “baiklah aku kesana sekarang. tolong hubungi aku terus.“

“ada apa Hye rin-a, mengapa kau panik?“ tanya Sungmin oppa.
“Hyukjae oppa.“ suaraku bergetar.
“kenapa dia?“
“dia kehilangan kesadarannya, sekarang dia berada dirumahku.“
“baiklah kita pulang sekarang.“
“apa tidak apa-apa oppa?“ tanyaku.
“bicara apa kau ini, tentu saja tidak.”

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Setelah turun dari kapal, Sungmin oppa langsung mengendarai mobilnya dengan cepat.
“oppa eottokeh? Apa dia akan baik-baik saja?“ tanganku gemetar dan aku hampir menangis sekarang.
“tenanglah, dia akan baik-baik saja. Kau tidak usah khawatir. Hyukjae tidak selemah itu.“ Sungmin oppa menggenggam tanganku yang gemetar dan berusaha menenangkanku.

@Home

“Dimana dia?“ tanyaku pada Donghae oppa.
“di kamar Heechul hyung.” Jawab Donghae oppa.
“oppa..“ panggilku pada Sungmin oppa.
“mm... pergilah“ Sungmin oppa membiarkan aku menemui Hyukjae oppa.
Aku masuk kamar Heechul oppa. Sementara Sungmin dan Donghae oppa mengikutiku dari belakang. Dan kulihat di dalam kamar sudah ada Sung young dan Heechul oppa. tapi mengapa Heechul oppa tiba-tiba keluar kamar. Ah tapi aku menghiraukannya. Aku langsung duduk disamping Hyukjae oppa yang sedang terbaring lemas ditempat tidur.
hya! Oppa, kenapa kau seperti ini? apa kau membalsku dengan berhujan-hujanan seprtiku kemarin. Kau bodoh oppa, bahkan keadaanmu sekarang lebih parah dariku kemarin. Oppa, irona..!“ aku mengguncang-guncangkan tubuhnya dengan sekuat tenaga.
“oppa, irona! Bukankah kau berjanji tidak akan membuatku menangis lagi?kemarin aku berkata ingin mencoba melupakanmu oppa, tapi apa kau tau?itu sulit bagiku“
Aku menangis sejadi-jadinya di atas dada Hyukjae oppa yang bidang.

“Hya Hye rin-a, apa aku harus melakukan ide gila ini dulu agar kau mau mengakui bahwa kau masih menyukaiku?“
Aku terkejut, dan aku bangun perlahan-lahan.
“oppa, kau tidak apa-apa?“ tanyaku sambil tersedu-sedu.
“mm.. seperti yang kau lihat.“ Aku baik-baik saja kan.“

^^^^^^^^^^
Flashback – Hyukjae pov

Aku : “ Donghae kau dimana?“

Donghae : “ dirumah Hye rin bersama Sung Young.“

Aku : “ Oke, tunggu aku disana.“

“Hyung, Donghae dan kau Sung young. Bantulah aku untuk melakukan sandiwara ini.“
“hya kau gila Hyukjae! Kau mau mebohongi adikku?“
“tolong hyung, sekali ini saja.“
“idemu ini sungguh gila Hyukjae.“ Donghae mengamini Heechul hyung.
“iya oppa, bagaimana kalau Hye rin marah pada kita?“
“aku akan menanggungnya. Aku mohon bantulah.“
“terserah kalian. Aku meminjamkan kamarku bukan berarti aku mendukungmu Hyukjae, kalian saja. Aku tidak sanggup melihat adikku menangis.“
“ah.. gomawo Hyung.“

Flashback End

Hyukjae pov

“Hya Hye rin-a, apa aku harus melakukan ide gila ini dulu agar kau mau mengakui bahwa kau masih menyukaiku?“
Hye rin terkejut, dan dia bangun perlahan-lahan.
“oppa, kau tidak apa-apa?“ tanyanya sambil tersedu-sedu.
“mm.. seperti yang kau lihat.“ Aku baik-baik saja kan.“
Lalu Hye rin tiba-tiba berdiri dan menatapku tajam.
“oppa, tega sekali kau melakukan ini padaku. Kau senang melihatku menangisi kebohongan ini? ini yang kedua kalinya kau mempermalukanku di depan banyak orang.“ Hye rin berbicara dengan suaranya yang bergetar. Lalu ia menunjuk Donghae dan Sung young.
“dan kalian, kalian juga membantunya membohingku? Ah bodohnya aku.., seharusnya aku sadar setelah Heechul oppa keluar tadi. Pasti ada sesuatu yang akan terjadi. Kalian   tega sekali berbuat seperti ini padaku.“
Hye rin pergi meninggalkan kami. Aku hanya terdiam. Sekali lagi aku telah membuat kesalahan.
“Hye rin!!“
“Hye rin tunggu !!“ teriak kami berbarengan. Ketika aku ingin berlari mengejarnya, Sungmin menahanku dan BUUGGGG !!!. Satu pukulan keras mendarat diwajahku.
Aku terjatuh dan tak terasa darah segar mengalir dari sudut bibirku.

“Sungmin kau..“ aku berhenti melanjutkan kalimatku karna sungmin tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri.
“kejarlah, pasti dia di Sungai Han. Kuserahkan dia padamu. Tapi sekali lagi kau menyakitinya, aku tidak akan memaafkanmu.“
“Sungmin-a jeongmal kamsahamnida..“ aku memeluknya dengan erat.
“mm.. pergilah...“

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Hari sudah gelap, Aku berusaha mencarinya,dan akhirnya aku melihat sosoknya sedang duduk dibawah pohon itu. Pandangannya lurus menatap Sungai Han.
“Hye rin-a“ panggilku pelan. Dan dia menoleh tanpa berbicara 1 patah kata pun.
“Hye rin-a, mianhae... jeongmal mianhae..... aku membuatmu menangis lagi. Tapi ini kulakukan hanya untuk mengetahui bahwa aku masih ada di hatimu atau tidak. Maaf kalau caraku ini salah. Dan kumohon jangan salahkan Donghae dan Sung young, ini salahku, aku yang meminta mereka melakukan ini. aku tau, kau pasti marah sekali saat ini. tapi Hye rin-a, aku memang tidak sebaik Sungmin, tapi berilah aku kesempatan seperti kau ....“ Hye rin memotong pembicaraanku.
“kau tau oppa, melihatmu terbaring seperti tadi, yang ada di otakku hanya ada pertanyaan itu, pertanyaan Bagaiman kalau Lee Hyukaje mati?  bahkan aku belum pernah mengatakan aku menyukainya langsung dari bibirku. Bagaimana kalau Lee Hyukjae mati? Apakah hari-hariku akan dipenuhi dengan penyesalan?. Bagaimana kalau Lee Hyukjae mati? di Saat-saat terakhirnyapun aku telah melukai hatinya. Bagaimana kalau...“
Aku langsung memeluknya dengan erat. Dan ia menangis dipelukanku.
“sudah Hye rin, cukup. Kau lihatkan aku baik-baik saja sekarang. mianhae... aku tidak akan pernah mengulanginya lagi. Aku janji. Sekarang kita sudah bisa bersamakan ?“
Hye rin tiba-tiba melepas pelukkanku.
“tapi bagaimana dengan Sungmin oppa, aku tidak bisa menyakitinya?”
“dia sudah menyerahkanmu padaku, dengan catatan aku tidak akan menyakitimu lagi.”
“jeongmalyo??lihatkan betapa baiknya dia”
“ah sudah, kau menjadi miliku sekarang” aku memeluknya lagi dengan erat.
“Hye rin-a.. “
“mm..“ jawabnya.
“Mianhae.... Saranghae....“ kataku dengan lembut.
“nado Saranghae oppa....“ dia membalas pelukkanku.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^
“oppa antarkan aku pulang, mereka pasti cemas.”
“ne.. baiklah.” Aku menggandengnya menyusurui tepi Sungai Han.
“ah, oppa.. bibirmu kenapa?”
“oh.. ini, Sungmin menghadiahkannya padaku.”
“sakit tidak?”
“lebih sakit jika ditolak olehmu.”
“ah..kau ini. Pokoknya nanti kau harus minta maaf pada Heechul oppa. Aku tau betapa sakit hatinya melihat aku dikerjai oleh kalian seperti tadi.”
“ne… chagiaya…”

-END-

YEEE jingkrak2.. udah lunas ya utang2 partnya. semoga puas dengan endingnya.. Udah siap sama Judul baru belum ni ?? hehehe... jangan lupa KOMENNYA ya.... Jeongmal mianhae kalo endingnya ga sesuai sama harapan kalian..

_ SARANGHAE_

mianhae, saranghae . . . Part 5

Aku pun langsung menuju kamar Hye rin yang berada di lantai 2. jantungku berdebar kencang tapi aku berusaha tenang. Huh kenapa aku ini? Seperti baru masuk kamar hye rin saja, padahal dulu aku sering main dikamarnya. Dulu, ya dulu, kedengarannya sudah lama sekali, tapi memang benar adanya. Tanpa menegtuk pintu dulu seperti yang biasa kulakukan jika ingin masuk kekamarnya, aku langsung membuka pintu kamarnya. Kulihat Hye rin yang sedang memandangi jendela kamarnya, kaget dan langsung memalingkan wajahnya ke arahku. Cahaya matahari sore yang masuk melalui jendela kamarnya yang menyilaukan wajah hye rin membuatku dapat melihat ada bekas sungai kecil dipipinya. Lalu ia langsung menghapusnya dan membetulkan posisi duduknya.

Hye rin Pov

“oppa kau?ada apa kemari?” aku terkejut malihat Hyukjae oppa yang tiba-tiba masuk ke kamarku.
“memangnya kenapa aku kesini? Apa sekarang hanya sungmin saja yang boleh masuk ke kamarmu?”
“ah oppa, aku sedang tidak ingin bercanda. Lagi pula kenapa kau masuk tidak ketuk pintu dulu? Membuatku kaget tau!.” Tanganku seraya dengan tenang menghapus bekas air mata, agar Hyukjae oppa tidak tau bahwa aku menangis.
“ya! Apa kau lupa? Mana pernah sih aku masuk kekamarmu dengan cara sopan seperti itu?” hyukjae oppa menjitak ringan kepalaku.
“ya oppa aku lupa,tapi apa kau tau? kaulah yang membuatku lupa akan hal itu.” Aku kaget dengan apa yang aku ucapkan barusan, aku hanya diam dan Hyukjae oppa pun ikut diam mendengar ucapanku barusan.
“mianhae hye rin-a, maaf selama ini aku bersikap seperti ini terhadapmu, aku baru sadar setelah Donghae bilang kalau….”
“ah sudah oppa, kenapa kau harus minta maaf padaku? Itu hakmu” aku memotong kalimatnya, aku takut aku menangis kalau mendengar ia melanjutkan kalimatnya.
“baiklah, kalau begitu aku minta maaf karna semalam kau menungguku, sekarang kau jadi begini”
“ya! Oppa! GR sekali kau! Kau kira aku begini karnamu ?” aku berusaha ceria didepannya.
“ah baiklah, dari tadi kata2ku tidak ada yang benar, lalu kenapa kau tadi menangis? Kau harus jawab yang ini. Apa karna Sungmin?.”
Ternyata oppa sadar kalau aku tadi menangis. Bagaimana ini?aku harus mencari alasan.
“oh aku hanya sedih karna aku sakit, aku telah merepotkan dan menghawatirkan banyak orang seperti Heechul oppa,kau lihatkan betapa lelahnya dia hari ini, Lalu Sungmin oppa, dia sudah bolak-balik dari semalam, Sung young, Donghae oppa dan kau mungkin?lagi pula Sungmin oppa tidak mungkin melakukan hal yg dapat membuatku menangis. Dia begitu baik padaku.”
“hei! apa maksudmu dengan mungkin? Tentu aku khawatir padamu,bahkan sejak semalam saat kau terlihat ingin jatuh. kalau aku ada didekatmu tentu aku juga akan menolongmu.” Hyukjae oppa berbicara dengan wajah serius.
“maaf oppa, aku hanya bercanda” ah setidaknya aku tau dia menghawatirkanku.
“dasar kau sedang sakit seperti ini masih sempat-sempatnya bercanda” lalu hyukjae oppa tiba-tiba memelukku.
“hye rin-a mianhae, jangan kau Tanya untuk apa. Aku hanya ingin meminta maaf padamu atas apa yang kulakukan selama ini. Aku salah mengabaikanmu. Yang aku tau sekarang aku rindu saat-saat bercanda denganmu, aku rindu saat-saat menjahilimu, aku rindu saat-saat bersikap tidak sopan dirumahmu. Dan aku khawatir mendengar dirimu yang selama ini hampir tidak pernah sakit lalu tiba-tiba sakit seperti ini. Jadi aku harap jangan pernah lagi kau anggap aku tidak khawatir padamu. Arraso ?”

Aku terhanyut mendengar kata-katanya. Ingin sekali aku mengatakan “saranghaeyo oppa “ saat ini juga. Tapi aku harus sadar kalau dia sudah milik orang lain saat ini. Aku ingin menangis rasanya, tapi aku tidak boleh. Tidak didepannya. Lalu aku buru-buru melepas pelukkannya dan berusaha tegar.
“ya oppa! Kau membuatku sesak tau!apa kau mau membuatku tambah sakit?” aku menanggapinya dengan candaan.
“Hye rin-a! aku tadi bicara serius”
“ne oppa, aku tau. Mianhae…”
“ya sudah sekarang kau istirahatlah. Aku dan yang lain pulang dulu” oppa merebahkanku dan menyelimuti tubuhku.
“oppa tunggu!” aku menghentikan langkahnya yg ingin beranjak pergi.
“ya Hye rin-a kenapa?”
“sekali lagi aku ingin mengucapkan saengil chukkae untukmu.”
“ne.. terimakasih” oppa lalu menghampiriku lagi dan duduk di tempat tidurku.
“mana hadiah untukku?tidak adakah?” pintanya.
“mmm “ aku hanya menggeleng2.
“ah gwaenchana.. cepat sembuhlah Hye rin-a, itu sudah merupakan hadiah untukku. Arraseo?” oppa mengusap2 kepalaku lalu pergi.
“ne oppa arraseo.. gomawo”

Next Day

“oppa ayo berangkat!” kataku sambil menarik tangan Heechul oppa.
“kau benar2 yakin sudah mau masuk hari ini?” Tanya oppa khawatir.
“iya oppa, aku sudah tidak apa-apa. Eomma ! kami berangkat” teriakku.
“ne.. hati-hati” teriak eomma dari dalam.
“asishh ternyata benar kau sudah normal.” Oppa mencelaku karna aku dapat berteriak seperti biasanya. Tapi aku senang, aku rindu juga oppa mencelaku.

^^^^^^^^^
“dah Hye rin-a… kalau kau tidak enak badan izinlah pulang, telpon aku saja”
“ne oppa” lalu mobil oppa melaju dengan cepatnya.
Kulihat sekolahku masih belum ramai. Ya memang hari ini aku berangkat lebih pagi dari biasanya. Ketika aku sedang berjalan, tiba2 sungmin oppa yang baru datang mendekat menghampiriku.
“pagi oppa!” aku menyapanya sambil melemparkan senyum.
“pagi Hye rin… kau sudah tidak apa-apa?”
“ne oppa… aku sudah baikan. Lagi pula aku tidak mau bermanja-manjaan. Masa hanya karna demam saja aku harus sampai izin beberapa hari. Nanti banyak yang rindu lagi sama aku.. hehe”
“ahh kau sudah bisa bercanda rupanya” sungmin oppa terlihat senang.
“oppa .. kita ketaman belakang dulu ya, ada yang ingin aku bicarakan padamu. Lagi pula masuknya juga masih lama.”
“baiklah.. kajja!” lalu aku merangkul tangan sungmin oppa dan membawanya ke taman belakang sekolah. Setelah sampai, kami mencari tempat untuk ngobrol dan tertujulah kami pada kursi yang berada dibawah pohon itu.
“baiklah.. apa yang ingin kau katakan Hye rin-a?”
“begini oppa, tapi aku minta maaf sebelumnya.. sepertinya aku tidak akan mengikuti lomba lukis itu. Mianhae oppa.”
“benarkah?wae? Sungmin oppa terlihat terkejut.
“aku hanya tidak berminat lagi saja mengikuti lomba itu.”
“tapi bukankah kau sangat ingin memenangkan lomba itu, untuk mengetahui sejauh mana kemampuan melukismu ?”
“iya oppa, tapi apa boleh buat. Aku tidak bisa. Jeongmal mianhae..”
“lalu bagaimana dengan aku?”
“kau harus ikut lomba itu. Kau harus memenangkan lomba itu oppa..”
“baiklah, aku akan memenangkan lomba itu untukmu”
“gomawo oppa… tapi aku mohon jangan beritahu yang lain kalau aku tidak jadi ikut lomba ini. Aku hanya tidak ingin mereka kecewa”
“baiklah, tapi apa semua ini karna Hyukjae?”
Aku hanya diam. Memang benar yg dikatakan Sungmin oppa, itu semua karna Hyukjae oppa. Aku tidak semangat lagi mengikuti lomba itu. Tapi sebenarnya itu bukan salah Hyukjae oppa, salah itu sebenarnya ada  padaku. Salahku yg tidak bisa mengatasi perasaanku.
“ah sudahlah Hye rin-a.. abaikan saja kata-kataku barusan. Maaf ..”
“oppa! Sudah ku bilang, jangan lagi ka uterus-terusan meminta maaf padaku. Kau selau baik padaku, malah aku yang selalu merepotkanmu oppa. Tinggalkan saja aku jika kau sudah lelah denganku oppa. Aku hanya tidak bisa begini terus terhadapmu.”
“hey kau bicara apa! Tidak pernah sedikitpun terfikir bahwa aku akan meninggalkanmu Hye rin-a. coba rasakan ini” tiba-tiba Sungmin oppa menggenggam tanganku dan meletakkan tanganku didadanya.
“apakah kau merasakannya? Dari dulu hingga saat ini, beginilah irama detak jantungku jika berhadapan denganmu. Tidak pernah berubah. Kalau sudah begitu apa lagi alasanku untuk tidak meninggalkanmu?.” Aku merasakan detak jantungnya begitu cepat ah tidak, sangat cepat… tapi aku tidak tau apa yang harus kulakukan. Dan tiba-tiba bel berbunyi.
“ah sudahlah, ayo! aku antar kau masuk kekelasmu” tanpa melepaskan genggamannya, Sungmin oppa membawaku kelasku. Aku hanya dapat menatapnya dari belakang dan hanya berfikir betapa jahatnya aku kepadanya.
“itu sung young sudah menunggumu didalam, masuklah!“
“ne oppa, gomawo..“
“tunggu Hye rin-a!.“ Sungmin oppa menghentikan langkahku.
“ne oppa, waeyo?.“
“lupakan saja kata-kataku tadi. Maaf, aku janji tidak akan mengungkit hal itu lagi padamu. Daah..“ Sungmin oppa berlalu seketika tanpa sempat membiarkan aku membalas salamnya. Aish.. apa dia marah padaku?.

^^^^^^^^^^^
Ring ding dong (bel istirahat)

“anak-anak, setelah ini kalian semua berkumpul dilapangan. Kepala sekolah akan menyampaikan sesuatu pada kalian.“ Seonsaengnim memerintahkan kami untuk berkumpul di lapangan. Ah sepertinya anak kelas lain juga.
“ayo Hye rin kita keluar!“ Sung Young menarik tanganku.
Wah.. ternyata sudah ramai sekali di lapangan. Penuh dengan murid-murid, guru beserta staf.
“oppa!” Sung young berteriak memanggil Donghae oppa yang sedang bersama Hyukjae oppa serta Hyo ri eonni sambil menarikku menghampiri mereka.
“oppa! Sebenarnya ada apa ya kepala sekolah mengumpulkan kita disini?” Tanya Sung young pada Donghae oppa.
“entahlah. Kita lihat saja.”
“mmm” sung young hanya mengangguk.
“kau sudah sehat Hye rin?.” tanya donghae oppa kepadaku.
“ne oppa, aku sudah tidak apa-apa“
Ku lihat Hykjae oppa hanya diam. Walaupun aku sudah sehat, setidaknya ia kan bisa basa-basi tanya keadaanku. Huh!

Kepala sekolah memulai pidato singkatnya

“Anak-anakku murid Incheon High School yang bapak cintai dan bapak banggakan. Salam sejahtera untuk kita semua. Tanpa panjang lebar, Bapak akan langsung menuju kepada topic kita hari ini. Seperti yang kita ketahui pekan seni 2010 diadakan dalam waktu 3 hari lagi. Berhubung sekolah tercinta kita ini menjadi tuan rumah, bapak harap kalian yang mengikuti perlombaan dapat mengikutinya dengan baik, sportif, dan lancar. Bapak yakin dengan bekal yang kalian dapat dalam beberapa hari belakangan dapat menjadi modal untuk kalian. Demikian yang bapak ingin sampaikan, selamat berjuang dan semangat!!
(mentang2 pidato singkat, jadi singkat beneran.. maaf ya.. ga biasa pidato).

Pidato End

“wahh.. Hye rin, bagaimana? Kau sudah siapkan ?“ tanya Sung young padaku yang diikuti oleh tatapan Hyo ri eonni, hyukjae dan donghae oppa padaku. Aku gugup dan suasana menjadi hening seketika. Mereka menunggu jawabanku.
“hai semua.. !“ sungmin oppa tiba2 datang memecah keheningan. Oh! Aku selamat.
“hi Sungmin-a“ donghae oppa membalas.
“aku ada perlu dengan Hye rin, bisa kupinjam Hye rin.nya??” tanya sungmin oppa.
“ah ia silakan, waktunya tinggal 3 hari lagi. Aku tau kita semua pasti sibuk” Sung young mempersilakan kami pergi.
“baiklah kami pergi dulu ya..” aku berpamitan. Sementara Sungmin oppa membawaku ke ruang seni lukis.
“ah.. oppa gomawo. Kau menyelamatkanku“
“mmm.., aku tau. Makanya tadi aku datang“
Demi apa Orang ini begitu baik. Yang membuatku lega ternyata Sungmin oppa tidak marah padaku atas kejadian tadi.

“oppa! Di lomba nanti, apa yang akan kau lukis ?“ tanyaku.
“kau mau tau??“
“mmm, mau“ aku antusias menjawabnya.
“ya.. tunggu saja 3 hari lagi.“ Oppa mengacak-acak rambutku.
“ah oppa membuatku penasaran saja.“ jawabku sambil cemberut.
“Hye rin-a apa kau tau hadiah untuk juara pertama dari lomba melukis itu ?”
“tidak oppa, aku kan sudah tidak mengikuti lomba itu, jadi aku tidak berusaha untuk cari tau. Memangnya hadiahnya apa oppa?” tanyaku lagi.
“tiket perjalan untuk 2 orang  berlibur ke Pulau Jeju selama 5 hari. Kebetulan sekali kan setelah lomba nanti sekolah kita libur selama seminngu.”
“ah.. jongmalyo oppa?? Asik sekali itu.” Kataku berseri-seri.
“apa sekarang kau menyesal tidak mengikuti lomba itu Hye rin-a?.“
“ah.. tidak oppa, itu kan sudah menjadi keputusanku.” Padahal di hati berkata lain.
“tenang saja.. nanti kita akan pergi kesan berdua.“
“maksud oppa ?“ aku terkejut.
“apa kau ingat, aku pernah berjanji padamu akan memenangkan lomba ini untukmu. Makanya kita akan pergi berduakan?”
“ah oppa yakin sakin sekali akan menang di lomba itu. Tapi aku memang yakin kalau oppa akan memenangkan lomba itu si..”
“hah itu tandanya kau memang ingin pergi denganku kan?“ oppa meledekku.
“seandainya kau mengajakkupun, belum tentu aku di izinkan eomma dan heechul oppa“
“jincha??“
“mmm..“ aku hanya menganngguk.


^^^^^^^^^^^^^^^^
Ring ding dong ( bel pulang )

“Hye rin kau pulang dengan siapa?“ belum sempat aku menjawab Sung young , tiba-tiba handphone ku bergetar tanda ada sms.
“entahlah, sepertinya aku pulang sendiri. Baru saja Heechul oppa sms, katanya ada hal penting yang harus ia lakukan. (perasaan Author ga enak nih *abaikan*).
“bagaimana bisa kau pulang sendiri, kau kan baru sembuh.“
“hei lihat aku! Apa aku seperti orang sakit?“
“tapi kan tetap sa..“ kata-kata Sung young ku potong.
“ah sudah, ayo kita keluar!”
“baiklah..” kami pun berjalan di koridor.
“kau sendiri langsung pulang Sung young?”
“ah tidak, aku mau menemani Donghae oppa latihan dulu. lombanya kan sebentar lagi, jadi aku harus memberinya semangat“
“oh“
“Hye rin, Sung young!“ tiba-tiba Sungmin oppa datang.
“ah.. kebetulan sekali oppa”
“memang ada apa Sung young?” tanya Sungmin oppa.
“ini oppa, Hye rin tidak dijemput Heechul oppa. Bisakah kau mengantarny?”
“ah .. tidak usah oppa” aku menolak.
“hya! Hye rin-a, kalau kau menolak aku akam marah”
“baiklah oppa..“

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Sungmin Pov

Ah dia tertidur.. pasti dia lelah, baru sembuh tapi bersikeras untuk masuk sekolah hari ini. belum lagi tadi siang sudah berjemur-jemur ria untuk menyaksikan pidato Kepala Sekolah. Aku biarkan saja dia tidur disi dulu. Aku tidak tega membangunkannya.

-20 menit kemudian-

“oppa aku tertidur? Mengapa kau tidak membangunkan aku?sejak kapan kita sampai?“
Ternyata Hye rin sudah terbangun dari tidurnya.
“baru saja aku mau membangunkanmu Hye rin, kita baru saja sampai kok. Tadi macet, makanya kita lama sampainya.“
“jongmalyo??“
“mmm...“ aku berbohong.
“kau mau masuk dulu oppa? Biar aku buatkan minum.“
“tidak usah Hye rin, kau istirahatlah. Salam saja untuk eomma dan oppamu.“
“ne.. oppa. Hati-hati ya.. gomawo..“
Aku langsung bergegas meninggalkan rumah Hye rin..

^^^^^^^^^


Hye rin Pov

“eomma aku pulaangg“ teriakku..
“wah kenapa kau pulang sore..?“
“tadi ada pidato dari Kepala Sekolah, setelah itu aku ada urusan sebentar“
“yasudah, kau makanlah dulu“
“ani eomma, aku langsung kekamarku saja, aku lelah. Oh ya oppa sepertinya akan pulang agak telat. Dah eomma…”

Aku langsung mandi dan mengganti bajuku. Lelah sekali rasanya hari ini.. setelah selesai aku langsung merebahkan tubuhku di tempat tidur dan tak terasa hari sudah pagi. Ah lama sekali aku tertidur.

“pagi eomma, oppa!“ sapaku pada mereka.
“pagi dongsaengku yang hobbi tidur“ cela Heechul oppa.
“oh oppa, kau pulang jam berapa kemarin?”
“yang jelas, ketika aku pulang kau sudah tertidur. Sudah, makan yang banyak. Eomma bilang kau belum makan semenjak pulang sekolah kemarin.“
“ne,, oppa tanpa kau suruhpun aku akan makan yang banyak. Aku lapar sekali...“
“ya sudah cepat habiskan makananmu, habis itu kita berangkat.“

^^^^^^^^^^^^
“eomma... kami berangkat“ teriakku sambil melirik Hyukaje oppa yang baru saja melaju dengan motornya meninggalkan rumah. Ah .. apa dia tidak melihatku?
“ne... suruh oppamu hati-hati“
“ne eomma”
“ayo oppa, kajja!”
Didalam mobilpu aku ngobrol-ngobrol dengan Heechul oppa.
“oppa sebenarnya kemarin kau kemana ?” tanyaku penasaran.
“kau mau tau?“
“mmm.. aku mau tau. Tapi kalau oppa tidak mau cerita juga tidak apa-apa kok.“
“aku menemui Yeon rin“
“ah iya.. yeojachingu oppa ya.. kapan kau akan membawanya kerumah? Sekalipun kau belum pernah mengajaknya“
“sepertinya aku tidak akan pernah mengajaknya“
“maksud oppa?“ tanyaku kaget.
“ya, aku sudah memutuskannya.”
“wae oppa?kenapa tiba-tiba?”
“aku sudah memikirkan ini dengan matang. Semenjak kau sakit kemarin aku sadar, mengurus 2 wanita saja aku belum becus. Mana bisa aku mengurus 3 wanita sekaligus. Aku belum bisa membagi perhatianku kepada orang lain. Sekarang yang ada dipikiranku hanya kau dan eomma.” (ahh saya sedih.. yang tau maksudnya pasti paham ni..)
“jadi karena aku? Mianhae oppa” aku tertunduk lesu.
“ah .. tidak Hye rin-a, ini bukan salahmu. Aku hanya ingin memberikan perhatian lebih untukmu dan eomma. Lagi pula Yeon rin bisa menerimanya, karena dia tau aku ini orang baik.. haha“
“hya! Oppa, kau masih bisa-bisanya bercanda“
“ah sudah, tidak usah dipikirkan lagi. Arreseo!“
“ne oppa.. “ ah tapi tetap saja aku merasa tidak enak. Oppa mengabaikan kebahagiaannya sendiri demi aku dan eomma.
“Hye rin.. untuk lomba besok lusa, apa kau sudah siap?“
Ah! Oppa menanyakannya. Apa yang harus kulakukan? Tapi sepertinya aku harus jujur pada oppa. Aku tidak mau membohonginya.
“oppa, mianhae..”
“mianhae? Wae?” Tanya oppa.
“sebenarnya aku batal mengikuti lomba itu.”
Oppa tiba-tiba menginjak rem mendadak. Sepertinya ia kaget.
“apa kau bilang?” belum sempat aku menjawab, oppa lalu berbicara lagi.
“ah, aku tahu! Hyukjae kan..“ kata oppa sambil menjalankan mobil kembali.
“oppa, kau marah?“ tanyaku lesu.
“tidak, oppa kan pernah bilang, apapun yang menjadi keputusanmu oppa akan dukung. Asalkan jangan berlarut-larut. Mengerti!“
“ne oppa.. gomawoeyo..“

^^^^^^^^^^^^

“dah oppa....“
“dah Hye rin-a... Hye rin-a hwaiting !!“
“ne oppa..” kata ku sambil mengepalkan tangan.
Huah tumben sekolahku pagi-pagi begini sudah ramai. Ya, karena sisa hari sebelum lomba memang di khususkan untuk pemantapan. Cerah sekali raut wajah murid-murid yang lain. Mungkin mereka tidak sabar untuk harinya nanti. Kalau saja aku tidak batal mengikuti lomba itu, mungkin wajahku juga secerah mereka. Arrgghh mikir apa aku ini, ini kan sudah menjadi keputusanku.

“Hye rin-a !“ Sung young yang dibelakangku berteriak memanggilku. Ketika aku menoleh, kulihat Hyukjae dan Donghae oppa serta Hyo ri eonnie ada bersamanya.
 “ah.. kalian. Kalian datang bersama ?“ tanyaku pada Sung young.
“mm... bagaimana denganmu ?“
“seperti biasa, aku diantar Heechul oppa, dia baru saja pergi.“
“pagi semua...!“ Sungmin oppa datang menyapa kami.
“pagi...“ jawab kami serempak.
“wah senang rasanya pagi-pagi begini kita sudah berkumpul berasama. Apa kalian sudah sarapan? Bagaimana kalau kita sarapan bersama dikantin ?“ ajak Donghae oppa.
“ah ide bagus. Aku lapar sekali sekarang.“ Sahut Sung young.
“tapi aku sudah sarapan lumayan banyak tadi dirumah.“ Jawabku. Aku memang sudah kenyang sekali setelah kemarin tidak makan, akhirnya tadi pagi kulampiaskan.
“setidaknya kau ikutlah bergabung bersama kami Hye rin-a“ tiba-tiba Hyukja oppa membuka suara. Aku terkejut sekali dan langsung menatapnya tak percaya.
“iya Hye rin-a, anggap saja ini sebagai perayaan kita untuk mengikuti lomba besok lusa.“ Sambung Hyo ri eonnie.
“ya Hye rin-a, temani aku.“ Pinta Sungmin oppa.
“ah baiklah, aku ikut.“

^^^^^^^^^^
Di kantin

Ah senang sekali melihat mereka semua makan dengan lahapnya. Ya.. Hyukjae dan Donghae oppa serta Hyo ri eonni memang harus menambah energi mereka untuk latihan nanti. Aku yang hanya minum saja melihat mereka makan rasanya jadi tambah kenyang.
“hya! Sung young-a! Makanlah yang banyak, kau juga perlu banyak energi untuk menyemangati Donghae oppa.“ Kataku meledek Sung young.
“ah ada-ada saja kamu Hye rin.“
“kamu benar tidak mau maknan Hye rin-a?“ tanya Sungmin oppa.
“ne oppa, kemarin pulang sekolah aku langsung istirahat dan akhirnya aku tertidur. Bangun-bangun ternyata sudah pagi, jadi tadi pagi aku balas dendam dengan makan yang banyak. Aku baru sadar, pantas saja Heechul oppa suka meledekku kalau tidur seperti kerbau. Hahaha..“ ceritaku sambil tertawa kecil.
“mwo? Bagaimana bisa kau tidak makan? Kau baru saja sembuh Hye rin-a. Apa kau tidak ingat dengan apa yang kukatakan waktu itu. Urusan makan saja mengapa kau lalai begitu.“ Hyukjae oppa berbicara dengan nada sedikit membentak.
“hya oppa! Kenapa kau membentakku seperti itu? Kemarin itu aku lelah sekali.“
Yang lain hanya terdiam melihat kami.
“hya! Bukannya apa-apa, tetap saja kau itu baru sembuh. Kau senang melihat kami panik seperti kermarin ?“ Hyukjae oppa meninggikan suaranya.
“hya oppa, kau ini kenapa? Eomma dan Heechul oppa saja tidak mempermasalahkannya. Kau kenapa membentakku.“ Aku langsung berdiri dengan sedikit menghentakkan gelasku ke meja, dan aku berlari  meninggalkan mereka. Aku sedikit mengeluarkan air mata. Ah tega sekali Hyukjae oppa membentakku di depan mereka.
“aish .. hya Hyerin-a kau mau kemana?“ Hyukjae oppa berteriak dan langsung berdiri. Tapi Sungmin oppa menahan tangan Hyukjae oppa.

Hyukjae pov

“aish .. hya Hyerin-a, mau kemana kau?aku belum selesai berbicara.“ aku berteriak dan bersiap menyusulnya.
“Hya! Lee Hyukjae!“ Sungmin tiba-tiba berteriak dan langsung menahan tanganku.

-TBC-

Mian ni agak lama publish part 5nya. tadinya ini mau dijadiin jadi part terakhir, tp kayaknya bakal kebanyakan.
tapi di usahakn part 6nya (akhir) ga bakal lama kok di publishnya. seperti biasa ya.. komen2 :D.. cz lama atau nggaknya part 6, tergantnung komen anda.. hehe *ngancem*. saya juga menerima kritik n saran kok..
KOMEN^^KOMEN ;D

mianhae, saranghae . . . Part 4

Sung young pov @ Café

“ hey kenapa kalian baru datang, hampir sejam lebih tau aku menunggu kalian” bentak hyukjae oppa.
“kau tau sendiri tadi hujan” jelas donghae oppa.
“eh iya aku lupa, mian”
“oppa, hye rin mana?” tanya ku pada hyukjae oppa.
“aku tidak bersamanya, aku bersama hyo ri” ia menunjuk hyo ri yang di sebelahnya.
“kalian tau? Kami baru jadian hari ini” hyukjae oppa memberi tahu dengan sumringah.
“benarkah hyo ri? Tanya donghae oppa.
“ne..” hyo ri eonnie mengangguk.
“ah.. chukkae”aku hanya diam.
Degg . . . aku sepertinya ingin menangis memikirkan perasaan hye rin.
“oppa bukankah hye rin bilang akan menemuimu di sungai han pukul 7 tadi?” aku membuka mulut.
“astaga… aku lupa, eottokeh?” hyukjae oppa menepuk kepalanya.
“pergilah hyukjae” pinta donghae oppa.
“apa dia masih disana? Sekarang sudah hampir lewat 2 jam”
“makanya pergilah untuk memastikan”donghae oppa terus menyuruhnya.
“tapi bagaimana dengan kalian, kalaian kan baru sampai”
“oppa tidak usah pikirkan kami, pikirkanlah hye rin, palli.. pergilah”

Hyukjae oppa dan hyo ri eonnie meninggalkan kami.

“sung young-a ada apa?” donghae oppa mengguncang tubuhku yang sejak tadi mematung.
“hye rin oppa… hye rin pasti hancur mendengarnya”
“apa maksudmu?”oppa bertanya padaku, tapi tiba-tiba air mataku jatuh.
“jagiya.. kenapa kau menangis?” oppa memegangi kedua pipiku.
“oppa kau tau tidak .. sebenarnya hari ini hye rin akan mengungkapkan perasaanya pada hyukjae oppa di sungai han,tapi yang terjadi malah seperti ini”
“ jinja…?”
“ne… oppa.. otteokeh ?” aku tidak tahu harus berbuat apa..
“kau kenapa baru cerita padaku sekarang?”
“hye rin tidak membiarkan aku untuk cerita pada oppa..”
“seandainya kau cerita padaku sejak awal, setidaknya aku juga bisa Bantu kalian..”
“mianhae oppa…” aku tertunduk lesu memikirkan hye rin.
“sudahlah, ini bukan salahmu jagiya…” oppa menaruh kepalaku dipundaknya.
“kita lihat saja apa yang akan terjadi nanti, kita hanya berharap yang terbaik untuk hye rin”

Hye rin Pov

Aku tersenyum melihatnya, akhirnya dia datang untukku…tapi aku melihat hyo ri eonnie muncul dari belakangnya.

“hye rin-a” teriaknya.
“oppa…kau” kalimatku terhenti melihat hyukjae oppa yang tiba didepanku dengan menggenggam erat tangan hyo ri eonnie. Air mataku ingin jatuh rasanya, dan kepalaku tiba-tiba terasa pusing.
“ternyata ada kau disini sungmin-a. mianhae hye rin-a, aku lupa kalau…”kata-katanya terputus.
“hye rin-a, mengapa tubuhmu basah seperti ini?” tanyanya yang seraya tangannya tidak ingin lepas dari eonnie.
“oppa, kau dan eonnie?” aku tidak menjawabnya dan malah balik bertanya.
“ia .. hari ini aku baru jadian dengannya” ucapnya sambil mengangkat genggamannya seraya menunjukan kepadaku.
aku tiba-tiba lemas, seperti ingin jatuh rasanya, tapi ku tahan dan tak terasa air mataku jatuh. tapi air mataku tersamar dengan sisa air hujan yang masih membasahi wajahku.
“oppa” bisikku pada sungmin oppa.
“waeyo?” sungmin oppa mendekatkan telinganya kewajahku.
“bawa aku pergi dari sini oppa, jebal” suaraku menahan tangis dan sungmin oppa langsung menangkap apa yang aku katakan.
“hyukjae mian, aku harus mengantar hye rin pulang. tubuhnya basah, jika tidak segera ganti baju ia bisa sakit ” sungmin oppa membalikan badanku untuk segera meninggalkan tempat ini.
“tapi hye rin-a..kau ingin pulang dengannya?biar aku antar saja ya”hyukjae oppa memegang bahuku.
“kau antar saja hyo ri pulang” sungmin oppa melepaskan tangan hyukjae oppa dari bahuku. Sementara aku hanya diam dan kami meninggalkan mereka berdua. Kulihat sungmin oppa membantuku membawa lukisan yang kubawa tadi.
Baru beberapa langkah aku berjalan, tiba-tiba kepalaku pusing sekali dan aku hampir terjatuh, tapi sungmin oppa buru-buru menangkapku.
“kau tidak apa-apa hye rin-a?”
“ne..oppa”
“hye rin-a… kau tidak apa-apa?”suara hyukjae oppa berteriak.
Tapi hanya sungmin oppa yang menoleh dan tersenyum mengisyaratkan aku baik-baik saja. Akhirnya aku tiba didepan mobil sungmin oppa dan ia membukakan pintu untukku.
“sudahlah, jangan ditahan lagi air matamu, keluarkan saja”sungmin oppa sepertinya tau dari tadi aku menahan tangis. Aku hanya menunduk dan akhirnya tangisku tumpah juga. “Menangislah sepuasmu setelah itu kita pulang.”

Flashback hyukjae pov

“hye rin-a… kau tidak apa-apa?” teriakku ketika aku lihat dia mau terjatuh.
Tapi kenapa dia tidak menjawabku.
“sebenarnya ada apa dengan dia ya, sikapnya aneh terhadapku”
“hyukjae-a..” hyo ri memanggilku.
“waeyo?”
“sepertinya hye rin menyukaimu” aku kaget dia berkata seperti itu.
“mwo? Tidak mungkin hyo ri-a”
“kau lihatkan sikapnya berubah setelah kau bilang kita sudah jadian”
“tapi itu tidak mungkin hyo ri-a, aku rasa dia hanya menganggapku sebagai oppanya saja” kataku masih tidak percaya.
“itukan perasaanmu, kita tidak tau apa yang ia rasakan”
“sudahlah jangan bicarakan ini dulu, sekarang ku antar kau pulang”

^^^^^^^^^
Hyo rin Pov

Heechul oppa membukakan pintu untukku…
“oppa….” Aku memeluk heechul oppa di depan pintu.
“hye rin-a.. tubuhmu dingin sekali, ada apa?”
“aku…”
“sudahlah nanti saja ceritanya, sekarang kau mandi dan  ganti baju. Lalu istirahatlah. Aku panggil eomma dulu biar eomma membantumu”
“eomma” panggil heechul oppa, lalu eomma muncul.
“hye rin-a, kau kenapa seperti ini?”Tanya eomma cemas.
“aku kehujanan eomma” aku hanya bisa jawab seperti itu.
Lalu kami kekamar dan meninggalkan heechul oppa dan sungmin oppa berdua.

Heechul pov

“sungmin-a mari masuk, biar kubuatkan minuman hangat untukmu”
Aku sudah kenal dengan sungmin, akhir-akhir ini dia sering sekali antar dongsaengku pulangdan sepertinya dia anak yang baik.
“ini minumlah” ku suguhkan secangkir teh hangat untuknya.
“gomawo hyung” lalu sungmin meminumnya.
“sepertinya aku tau yang terjadi pada hye rin”ucapku pada sungmin.
“hasilnya tidak sesuai harapannya bukan?” tanyaku.
“ne hyung, ia datang dengan yeojachingunya”
“mwo?”
“sebenarnya hye rin belum sempat memberi lukisan itu, karna hyukjae tiba-tiba datang dengan yeojachingunya.”
“paham sekali aku dengan perasaan dongsaengku sekarang, tapi aku juga tidak bisa menyalahkan hyukjae.”
“ne..” sungmin mengiyakan.
“hyung sepertinya aku harus pulang, sudah malam”
“ne.. gomawo kau sudah menjaga adiku sungmin-a”
“aku melakukannya dengan senag hati hyung”
“baiklah hati-hati”
“ne hyung, salam untuk hye rin dan ahjumma”
“ne”
Aku masuk kekamar hye rin, ternyata ia sudah tertidur. Kuperhatikan ada air mata dipipinya, lalu aku menghapusnya. Kubelai  rambut hye rin sambil menatap wajahnya yang terlihat sedih dan lelah sekali. Hye rin-a aku tau perasaanmu sekarang pasti hancur sekali. Tapi oppa mohon jangan biarkan ini berlarut-larut. Ingatlah pesan oppa waktu itu, kau harus siap menerima kenyataan yang terjadi. Aku berbicara dalam hati, dan air mataku tiba-tiba jatuh melihat dongsaengku seperti ini. Lalu aku mencium keningnya dan masuk kekamarku.

Hyukjae pov

Buuuggg… aku menghempaskan tubuhku ke kasur. Sejak dimotor tadi yang aku pikirkan hanya hye rin. Yah semenjak hyo ri berkata bahwa hye rin menyukaiku, aku jadi kepikiran dan terus bertanya-tanya apakah benar hye rin menyukaiku?. Dadaku berdebar kencang memikirkannya. Aiisshh… apa yang kulakukan? Hari ini aku baru saja jadian dengan hyo ri, tapi kenapa aku malah memikirkan hye rin. Memang ku akui akhir2 ini aku jarang sekali menghabiskan waktu bersama hye rin seperti yang kami lakukan dulu. Aahh….mianhae hye rin-a.

Sungmin pov

Akhirnya aku sampai di rumah juga. Sejak tadi meninggalkan rumah hye rin, yang ku pikirkan hanya dia. Bagaimana keadaannya saat ini? Apa besok ia akan baik-baik saja?
Aku terhenti ketika ingin keluar mobil, kulihat di jok belakang mobilku ada lukisan hye rin tertinggal. Aiissh … tadikan aku sempat membahas lukisan itu dengn heechul hyung, kenapa aku tidak memberikannya ya?arrgh babo aku lupa. Mungkin lain kali aku akan mengembalikannya pada hye rin.

^^^^^^^

Tanpa masuk ke kelasku aku langsung ke kelas hye rin, ingin melihat keadaannya.
“sung young-a!”aku memanggil sung young.
“ne oppa, waeyo?”
“hye rin mana? Apa dia belum datang?”
“hye rin tidak masuk oppa. tadi heechul oppa telepon, katanya hye rin demam”
“aaish… pasti gara-gara semalam”
“mwo? Oppa semalam bersamanya?”
“ne, aku menemaninya menunggu hyukjae sampai jam 9, dia kehujanan”
“kehujanan?”
“ne, dia membiarkan tubuhnya ke hujanan demi memayungi lukisannya yang sampai sekarang lukisan itu belum sampai ke tangan hyukjae. Sepertinya ia tidak tau harus berbuat apa setelah melihat hyukjae datang bersama hyo ri, dan mengatakan kalau mereka sudah…”
“cukup oppa! jangan di teruskan, aku sudah tau. Aku menyesal tidak ada bersamanya ketika ia membutuhkan dukunganku. Ini salahku yang telah membiarka hyukjae oppa menemui hye rin semalam, padahal akukan bisa menahannya. Tapi ketika itu aku juga shock tidak bisa berbuat apa-apa” sung young terlihat menyesal sekali.
“sudah jangan menyalahkan dirimu sendiri. Ini semua diluar dugaan kita. Bagaimana nanti pulang sekolah kau ikut aku jenguk hye rin ?”
“ne oppa, aku mau. Nanti aku bicara dulu sama donghae oppa.”
“baiklah, nanti aku tunggu di parkiran ya” sung young mengangguk.

^^^^^^^
Ring ding dong....... (bel tanda pulang)
“oppa… aku mau ke rumah hye rin”
“memang ada apa? Hye rin mana?”
“hye rin sakit, dia tidak masuk hari ini. Sepertinya karna semalam, makanya aku mau kerumahnya.”
“hye rin sakit? Kenapa kau tidak beri tahu aku?”
“tadi waktu istirahat aku mau menemuimu, tapi sepertinya kau sedang sibuk mengurusi persiapan lomba dance nanti”
“ia.. mian tadi aku juga tidak sempat menemuimu dulu.”
“gwaenchana oppa”
“sung young-a untuk kedua kalinya mianhae, sepertinya aku tidak bisa mengantarmu, masih ada yang harus aku selesaikan di ruang dance, tapi nanti kau ku jemput di rumah hye rin. Tunggulah aku dan titip salamku untuk hye rin”
“gwaenchana oppa, aku juga mau bilang kalau aku ke rumah hye rin bersama sungmin oppa”
“ne gwaenchana, aku percaya padanya, dia orang baik.”
“baiklah, aku pergi dulu oppa”
“ne.. hati-hati”
Sung young segera menghampiri sungmin .
“sungmin oppa mian, sudah menunggu lama”
“gwaencahan sung young-a, aku mengerti”
“oppa kajja!”

^^^^^^^

 Hyukjae pov

Donghae berlari ke arahku dan berbicara sambil tersengal-sengal saat aku dan hyo ri di tempat yang terpisah sedang melakukan gerakkan-gerakkan dance yang selama ini kami pelajari.
“hyukjae-a!”
“ne, waeyo?”
“kau tahu?” bicaranya teputus-putus.
“apa? Bicaramu jangan setengah2”
“hye rin sakit, dia tidak masuk hari ini” gerakanku terhenti.
“sakit? Sakit apa?”tanyaku khawatir.
“aku tidak tahu, sung young bilang karna semalam”
Semalam? Semalam saat aku menemuinya tubuhnya basah, wajahnya murung dan saat itu ia hampi terjatuh. Apa yang terjadi padanya? Aku hanya bergumam dalam hati.
“pantas sejak tadi aku tidak melihatnya, ketika aku berangkat aku juga tidak bertemu”
“kalau hye rin tidak sakitpun, berangkat sekolah kau juga tidak akan bertemu dengannya, bukankah belakangan ini kau memang berangkat terlalu pagi? Hye rin cerita pada sung young, dan sung young cerita padaku. Kau mengabaikannya belakangan ini”
“benarkah?” aku tersentak mendengar kata2 donghae, aku bodoh selama ini tidak menyadarinya. Apa hye rin begini karna aku? Apa benar yang dikatakan hyo ri padaku? Mianhe hye rin-a, aku mengabaikanmu demi kepentinganku sendiri. konsentrasiku buyar, gerakkanku banyak yang salah sejak tadi. Pikiranku hanya tertuju pada hye rin.
“hyukjae-a sudahlah, istirahatlah dulu” hyo ri menghampiriku.
“ne.. baiklah”
“kau kenapa? Kuperhatikan kau tidak konsentrasi sejak tadi.”
“hye rin sakit”
“sakit?”
“donghae yang memberi tahuku” aku berbicara dengan hyo ri dengan tatapan kosong.
“ya sudah, habis ini kita ke rumahnya bersama donghae”
Aku hanya mengangguk.

^^^^^^^^

Hye rin Pov

“sebentar hye rin-a, oppa buka pintu dulu, sepertinya eomma sedang sibuk”
“ne .. oppa” demi menjagaku, oppa sampai tidak kuliah hari ini. Padahal sudah ada eomma yang menjagaku, tapi oppa bersi keras menemaniku juga. Gomawo oppa…
“hye rin-a, ada sungmin dan sung young di luar, kau mau keluar atau mereka yang ku suruh kesini?”
“biar aku yang menemuinya oppa, aku juga bosan di kamar terus, lagi pula aku sudah sedikit baikkan kok.” Lalu aku keluar kamar untuk menghampiri meraka. Masa bodo dengan penampilanku yang sekarang terlihat kacau.
“hye rin-a, apa yang terjadi?” sung young langsung menghampiriku dan memapahku. Kulihat juga sungmin oppa yang terbangun dari duduknya.
“aku tidak apa2 sung young-a, kau jangan berlebihan”
“bagaimana aku tidak khawatir setelah mendengar cerita sungmin oppa tentangmu”
“tapi aku benar-benar sudah tidak apa2 sekarang, tapi terima kasih kau sudah mengkhawatirkan aku.”lalu kami duduk sambil menunggu heechul oppa yang sedang membuatkan minuman untuk kami.
“sungmin oppa, semalam kau sudah mengantarku pulang, sekarang kau juga menjengukku, jongmal mianhae aku sudah merepotkanmu”
“gwaenchana hye rin-a, kau tidak usah minta maaf, aku senang melakukan ini”
“maaf juga semalam aku tidak bisa menemui lagi, karna aku lelah sekali dan akhirnya aku tertidur”
“ne, aku mengerti. sudahlah hye rin-a jangan meminta maaf terus”
“sung young-a, donghae tidak kemari” oppa yang baru datang sambil membawa minuman, tiba-tiba bertanya pada sung young.
“dia ada latihan dance oppa, tapi setelah selesai dia akan kesini menjemputku dan sekalian menjenguk hye rin”
“aiisshh . .  sudah lama sekali sepertinya aku tidak bertemu dia, dulu kau sering sekali ke sini bersamanya”
“mian oppa, dia sedang sibuk latihan untuk lomba nanti. Tapi setelah semuanya selesai kami akan sering-sering main dech”
“aah ani.. ani… sebenarnya aku jengah juga melihat kemesraan kalian kalau main disini” oppaku meledek sung young.
“aiishh… oppa, makanya bawa dong yeojachingumu kesini, kenalkan pada kami”
Oppa hanya tersenyum.
“hya… kalian, kenapa kami diabaikan? memang disini Cuma ada kalian berdua saja ?”
“hya… hye rin-a, baru sedikit baikkan saja kau sudah teriak2” oppa memarahiku.
“habis kalian asik berdua saja” kataku cemberut.
“sungmin-a, tehnya di minum, jangan dilihatin saja” oppa mempersilakan sungmin oppa minum.
“ne hyung.. gomawo”
“oh yah ye rin-a, aku Cuma mau bilang kalau lu….”kalimat sungmin oppa terputus ketika kami mendengar suara motor didepan rumah kami. Lalu heechul oppa pergi kedepan untuk melihat dan masuk lagi setelah ia mengetahui siapa yang datang.
“sung young-a, itu namjachingumu datang bersama hyukjae juga, tapi sepertinya hyukjae bersama seorang yeoja”
“kenapa oppa latihannya cepat sekali yaa” gumam sung young.

Ketika heechul oppa bilang hyukjae oppa bersama seorang yeoja, aku langsung tau pasti itu hyo ri eonnie. Jatungku berdebar kencang, tatapanku kosong, tiba-tiba tubuhku lemas. Kenapa dia kesini bersamanya? Sungmin oppa yang sepertinya tau keaadaanku, menatapku khawatir dan menghampiriku.
“annyeong haseyo yeorobun” sapa donghae oppa yang diikuti hyukjae oppa dan hyo ri eonnie dengan menundukkan kepala.
“hya … donghae-a, sudah lama aku tidak bertemu kau” heechul oppa memeluk sambil memukul kepala donghae oppa.
“hya .. hyung, kenapa kau memukulku, bukannya disambut setelah lama tidak bertemu”
Gerutu donghae oppa.
“hey .. donghae-a, bahasamu terlalu tinggi tau” eehhmmm, hyukjae oppa berdehem.
“hey hyukjae, aku juga jarang melihatmu akhir2 ini, padahal rumah kita hadap2an”
“ne hyung, mianhae…. Aku agak sibuk belakangan ini. Hyung, kenalkan ini hyo ri”
“heechul imnida” oppa memperkenalkan diri.
“hyo ri imnida” balas hyo ri. Heechul oppa langsung spontan menatapku, sepertinya ia baru paham siapa hyo ri eonnie.
“mari silahkan duduk” lalu oppa kembali ke dapur untuk membuatkan minuman. Maklum eomma sedang ada urusan diluar, sedangkan dirumah kami tidak memiliki pembantu rumah tangga. Walaupun keluarga kami cukup berada, tapi kami mengurus rumah kami sendiri. heechul oppa juga sangat rajin dalam hal mengurus rumah.

“oppa, kenapa latihannya cepat sekali?”Tanya sung young pada donghae oppa.
“tadi pas latihan, gerakan hyukjae hancur, banyak melakukan kesalahan. Jadi kami izin saja untuk menjenguk hye-rin, bukan begitu hyukjae”
“ehmm.” hyukjae oppa hanya menggangguk. Tapi kenapa hyukjae oppa menatapku seperti itu?apa ada yang mau kau katakan padaku oppa? Berhenti menatapku seperti oppa, aku tidak tahan melihat tatapanmu itu, tatapan yang membuatku semakin berharap padamu. Aku hanya mampu mengataknnya dalam hati saja.

“bagaimana keadaanmu hye rin-a?” hyukjae oppa bertanya padaku.
“aku baik2 saja oppa, gwaenchana” kataku dengan nada berat. Entah kenapa saat ini aku tidak ingin bicara dengannya.
Heechul oppa datang membawa minumannya dan menyuguhkannya kepada mereka.
“gomawo hyung” sambut donghae oppa. Kuperhatikan kali ini hyukjae oppa lebih banyak diam.
“ahh” tiba2 hyo ri eonnie berteriak sambil memegangi tangannya yang baru saja menyentuh gelas yang diberikan heechul oppa.
“ada apa jagiya ?” Tanya hyukjae oppa panic sambil ikut memegangi tangan hyo ri oppa. Jagiya? Aku benci mendengarnya.
“aisshh mianhae, mungkin aku terlalu panas membuat tehnya, kau tidak apa2 hyo ri?” Tanya heechul oppa.
“gwaenchana oppa” hyo ri eonnie menggeleng, sedankan hyukjae oppa sibuk meniupi tangan yeojachingunya itu. Arrgh kenapa kalian melakukan ini didepanku. Aku tak tahan melihatnya.
“kau haus?”Tanya hyukjae oppa. Hyo ri eonnie hanya mengangguk sedangkan hyukjae oppa mengambil gelas itu dan meniupi tehnya yang akan di minum oleh yeojhanya itu.
“hye rin-a kau kenapa?”Tanya sung young, tapi aku hanya diam karna shock dengan apa yang kulihat didepanku.
“hye rin-a kau pucat, kau tidak apa2?” Tanya sungmin oppa. Aku tidak tahu bagaimana raut wajahku saat ini, yang kurasakan hanyalah air mataku yang tiba2 ingin jatuh.
“oppa aku pusing, aku mau kekamar” aku memutuskan untuk masuk kekamar sebelum air mataku jatuh didepan semua orang.
“biar aku antar”heechul oppa menawarkan.
“aku saja hyung, kau sudah terlalu lelah hari ini” sungmin oppa bangun dari duduknya dan memapah bahuku.
“oppa biar aku saja yang antar” pinta sung young pada dungmin oppa.
“kau temani donghae saja, dia kan baru datang” sung young tidak jadi bangun.

Ketika aku ingin membalikkan badan, aku melihat hyukjae oppa menghentikan aktivitasnya dan menatapku dengan tatapan itu lagi. Mengapa kau menatapku seperti itu oppa?. Tapi aku buru2 pergi sebelum ia melihat air mataku.
Sungmin oppa tiba2 memelukku ketika kami sudah berada dalam kamarku.
“mianhae hye rin-a, tapi dengan begini suara isak tangismu tidak akan terdengar keluar.” Awalnya aku kaget, tapi benar kata oppa, dengan begini suara tangisanku tidak akan terdengar. Jadilah aku menangis sejadi-jadinya dalam pelukkan sungmin oppa. Tak terasa sudah hampir 20 menit aku menangis dalam pelukkannya dan akupun melepaskannya. *20 menit?liat2 tuh sungmin oppa jangan2 si hye rin ketiduran. Hehehe*

“gomawo oppa, ini membuatku sedikit lebih tenang”
“kau benar2 sudah tidak apa2?”
“ne oppa, gwaenchana”
“ya sudah kau istirahatlah, sepertinya aku harus pulang kalau aku lama2 disini bisa2 kau bosan melihatku” sungmin oppa seraya bercanda.
“ne oppa, gomawo” candaan sungmin oppa membuatku sedikit tersenyum.
“cepatlah sembuh hye rin-a, dan jangan pernah sakit lagi. Aku sakit melihatmu begini” oppa membelai  rambutku.
“ne , sekali lagi gomawo oppa”
“dah hye rin-a” oppa mengelus pipiku sambil memperlihatkan senyumnya yang maut itu.

“oppa !” panggilku sebelum ia keluar kamar.
”ne.. waeyo? Kau sakit lagi?” aku menggeleng.
“aku ingat tadi kau mau bicara sesuatu padaku, katakanlah”
“aku tak tau apakah ini saat yang tepat buat mengatakannya padamu”
“katakan saja oppa”
“itu… lukisanmu ada dirumahku, waktu itu tertinggal di mobil. Kalau kau mau besok aku bawakan”
“andwe oppa, aku tidak memerlukannya lagi. Terserah oppa mau di apakan lukisan itu”
Yah.. ku pikir memang tidak ada gunanya lagi aku menyimpannya.
“ne.. arraso.. dah hye rin-a” sambut oppa.
“ne.. oppa gomawo” terima kasih, hanya kata itulah yang dapat kukatakan pada sungmin oppa. Jongmal Mianhae oppa.. aku belum bisa membalas perasaanmu.

^^^^^^

Hyukjae Pov

aaiiishh… kenapa sungmin lama sekali di dalam kamar hye rin. Apa yang ia lakukan? Hanya mengantar saja tapi selama ini .Entah kenapa aku tidak suka dengan kedekatan mereka.
“bagaimana hye rin?” Tanya sung young cemas kepada sungmin yang baru menuruni tangga.
“gwaenchana.. dia sudah tidak apa-apa”

Huhh.. aku lega sekali mendengarnya. aku khawatir sekali dengan hye rin, sebenarnya aku tadi sedikit panik melihat hye rin yang tiba-tiba pucat.
“yeorobun ... aku harus pulang, tadi aku juga sudah pamit pada hye rin” sungmin izin pamit pulang pada kami semua.
“kau tidak ingin disini sebentar lagi saja ?” heechul hyung sedikit menahannya. Aisshh .. kenapa mereka sudah seakrab ini? Gerutuku.
“aniyo hyung.. sepertinya hye rin masih butuh istirahat. Tapi kalau ada apa-apa tolong cepat hubungi aku ya hyung”
“ne…” heechul hyung mengantar sungmin. Sebenarnya apa hubungan sungmin dan hye rin? Sepertinya ada yang tidak kuketahui. Heechul hyung juga sudah sangat dekat dengan sungmin, mungkin juga karena sungmin sering datang kemari untuk mengantar pulang hye rin jadi mereka sudah sangat dekat. Lagi-lagi aku menyesal  mengabaikan hye rin.

“hyukjae-a! apa sebaiknya kita pulang juga?benar yang dikatakan sungmin kalau hye rin butuh istirahat” hyo ri berbisik padaku.
“mmm baiklah, aku akan mengantarmu  pulang”
Sementara kulihat sung young dan donghae juga akan berpamitan pulang.
“hyung aku dan sung young juga harus pamit” ujar donghae pada heechul hyung.
“iya oppa, aku titip salam ya buat hye rin”
“baik nanti aku sampaikan… huh kenapa cepat sekali kalian pulang?tapi terima kasih kalian sudang menjenguk dogsaengku” heechul hyung menebar senyum hangatnya.

“hyung! Aku izin kekamar hye rin ya?” tiba2 aku berucap seperti itu.
“eh ?mm baiklah, silakan.” Heechul hyung terlihat terkejut.
“hyo ri! Aku melihat hye rin sebentar ya. Dan kau donghae! Kau mau pulang duluan atau menungguku?”
“kita menunggu hyukja oppa saja” sung young langsung menjawabnya.

Aku pun langsung menuju kamar hye rin yang berada di lantai 2. jantungku berdebar kencang tapi aku berusaha tenang. Huh kenapa aku ini? Seperti baru masuk kamar hye rin saja, padahal dulu aku sering main dikamarnya. Dulu, ya dulu, kedengarannya sudah lama sekali, tapi memang benar adanya. Tanpa menegtuk pintu dulu seperti yang biasa kulakukan jika ingin masuk kekamarnya, aku langsung membuka pintu kamarnya. Kulihat hye rin yang sedang memandangi jendela kamarnya, kaget dan langsung memalingkan wajahnya ke arahku. Cahaya matahari sore yang masuk melalui jendela kamarnya yang menyilaukan wajah hye rin membuatku dapat melihat ada bekas sungai kecil dipipinya. Lalu ia langsung menghapusnya dan membetulkan posisi duduknya.

-TBC-

Akhirnya...... keluar juga ni part 4 :) hampir putus asa nerusin ni FF T_T.
seperti biasa, jangan lupa komen.. saran & kritiknya juga ditunggu. klo boleh cerita juga dong di komennya, dari part 1 - part 4 kalian paling suka pas adegan yang mana ????? please... pengen tau ni... OK..OK !!

mianhae, saranghae . . . Part 3

Sudah 2 jam aku duduk di tempat tidurku, tapi aku masih tidak tahu apa yang akan tulis. Tulisan yang akan menjadi sejarah dalam hidupku. Ku akui memang aku tak pandai merangkai kata-kata yang romantis, tapi untuk hyukjae oppa apapun kulakukan.

-----------

“huh… Akhirnya selesai juga” sekarang tinggal aku bungkus lukisan ini, tapi….
“hey kenapa aku terlihat kebingungan?” heechul oppa tiba-tiba masuk ke kamarku dan mencoba cari tahu apa yang sedang kulakukan.
“ini oppa, aku tidak tahu bagaimana mebungkusnya, lukisan ini cukup besar”
“aishh, kau kan perempuan masa begini saja kau tidak bisa ! sini biar aku saja”
“gomawo oppa” kataku sambil memeluknya. Oppaku memang pandai melakukan segala hal.
“hyukjae?”
“ne oppa, besok dia ulang tahun jadi aku mau memberikan ini padanya”
“hya kau ! kau melukis wajah hyukjae sedangkan wajah oppamu sendiri tidak pernah kau lukis” oppa sepertinya ngambek.
“andwe oppa… jangan dibalik lukisannya” aku buru-buru menahannya.
“waeyo?” sepertinya tadi aku lihat ada tulisan”
“ne..”
“kau suka padanya?” heechul oppa sepertinya sudah menangkap apa yang kurasakan pada hyukjae oppa.
“ne oppa, aku mau mengungkapkan perasaanku lewat lukisan ini”
“wah dongsaengku sudah besar rupanya” oppa mengelus-alus kepalaku.
“aissh.. oppa baru sadar?”
“apa kamu sudah siap mendengar jawabannya nanti?
“ne .. apa dia menyukaiku juga oppa?
“aku hanya pesan supaya kau harus siap dengan apapun yang sugah menjadi keputusan hyukjae nanti, semenyakitkan apapun itu. Tapi yang kau harus tau, oppa selalu mendukungmu”
“ne…oppa”
Beruntung sekali aku mempunyai oppa setampan dan sebaik heechul oppa. Kalau kau bukan oppaku, sudah kupacari kau…hehehe. Bisikku dalam hati.
“ini sudah selesai, sekarang cepatlah kau tidur”
“ ne.. oppa, gomawo… saranghae “ oppa meninggalkan kamarku.

^^^^^
“aku sudah memberi hyukjae selamat tadi di parkiran, kau?” Tanya sung young.
“belum sempat, sebenarnya bisa saja aku mengucapkannya lewat telpon atau sms, tapi aku maunya langsung mengucapkan padanya.”
“hye rin-a kapan kau akan memberikan lukisan itu?”
“sepertinya nanti malam, di pinggir Sungai Han”
“kau sudah bilang padanya?”
“belum, nanti sepulang sekolah akan kuberi tahu dia”
“fighting! Hye rin-a “
“ne… gomawo”
Di waktu istirahat ini aku ingin menemui sungmin oppa, aku ingin berterima kasih padanya karena berkat dia malam ini akhirnya aku berani mengungkapkan perasaanku pada hyukjae oppa.
“oppa!” panggilku. Sungmin oppa sedang berada di halaman belakang sekolah.
“hye rin-a, mari duduk sini”
“oppa gomawo”

“untuk apa?”
”karena oppa yang membuat aku berani melakukan hal besar malam ini”
“malam ini kau akan memberikannya?
“ne oppa, di Sungai Han, tempat aku melukis wajahnya waktu itu”
“kau sudah memberi tahunya?”
“belum, nanti sepulang sekolah akan kuberi tahu dia, jam 7 aku akan menunggunya”
“fighting hye rin-a”
“ne oppa gomawo”

Ring ding dong…. Ring ding dong….(bel tanda pulang)
Aku kekelas hyukjae oppa untuk memberinya selamat dan mengajaknya bertemu nanti malam.
“oppa ..” oppa yang sedang berlari berhenti seketika. Sepertinya dia sedang terburu-buru.
“ saengil chukkae oppa” aku memeluknya sekejap.
“kamsahamnida hye rin-a” tapi tatapan oppa tidak fokus padaku, seperti ia sedang mencari seseorang.
“hye rin-a, sepertinya aku harus buru-buru, mian ya aku harus pergi sekarang”oppa berjalan meninggalkanku.
“oppa!” teriakku memanggilnya.
Oppa menoleh”temui aku di sungai han nanti malam jam 7 ya” pintaku.
Oppa hanya menganguk dan pergi. Semoga saja oppa dengar dan tidak lupa dengan apa yang ku bilang tadi.



Hyukjae – hyo ri pov

“hyo ri!” panggil hyukjae.
“ada apa hyukjae?”
“maukah kau temani aku seharian di hari spesialku ini ?”
“kemana?”
“taman hiburan, mau ya… jebal!” hyukjae memohon pada hyo ri.
“baiklah”
“gomawo hyo ri-a”
“ayo naiklah” pinta hyukjae dan hyo ri pun mendekap erat punggung hyukjae.
Aku harus mengatakannya hari ini, semoga jawabanya menjadi hadiah terindah dihari ulang tahunku kali ini.

Waktu sudah menunjukan pukul 5 sore. Setelah puas bermain dan menikmati keramaian, hyukjae mengajak hyo ri ke suatu tempat yang tidak begitu ramai dan mereka mulai duduk dibangku yang di teduhi sebuah pohon rindang.
“hyo ri-a”panggil hyukjae sambil memegang tangan hyo ri.
Hyo ri hanya menoleh kaget.
“kau tau kan akhir-akhir ini kita begitu dekat” hyo ri hanya mengangguk.
“sejak kau pertama masuk kelasku aku sudah menyukaimu hyo ri, dan sudah kuputuskan aku akan mengatakannya hari ini juga di hari ulang tahunku, semoga hari ini menjadi hari yang special untukku.”
“joahaeyo hyo ri, maukah kau menjadi yeojachinguku?”tatapan hyukjae penuh harap.
“aku bukannya tidak menyukaimu hyukjae, tapi kau taukan aku sedang menunggu seseorang?”
Memang hyo ri pernah cerita kepadaku kalau sebelum ia pindah kesekolahku, ia telah memiliki namjachingu tapi mereka putus dengan alasan mereka tidak akan bisa berhubungan jarak jauh. Namjachingunya harus pindah ke macau ikut orang tuanya yang sibuk mengurusi bisnis keluarga. Tapi namjachingunya berjanji akan kembali padanya suatu saat nanti, entah itu kapan. Hyo ri pun pindah sekolah untuk mengindari kenangan-kenangan indah bersama namjachingunya di sekolahnya dulu.
“tapi sekarang kau lihat, apa ia kembali untukmu?” ia menggeleng.
“hyo ri-a, aku akan membantumu melupakannya, terimalah aku, aku akan membahagiakanmu” tangan hyukjae mengguncang tubuh hyo ri.
“baiklah hyukjae, aku akan mencobanya bersamamu”
“itu artinya kau menerimaku?”Tanya hyukjae memastikan.
“ne..”hyo ri mengangguk.
“gomawo hyo ri-a”hyukjae langsung memeluk hyo rid an hyo ri membalas pelukannya.
“ah tunggu sebentar” hyukjae langsung melepas pelukannya dan mengambil ponsel di sakunya.
“mau apa kau?”
“menghubungi donghae, aku ingin menyuruhnya kesini untuk merayakan ini”.

^^^^^^
Aku sengaja berdandan tipis hari ini, aku ingin terlihat cantik didepan hyukjae oppa. Walaupun sebenarnya heechul oppa sudah bilang aku cantik sih, tapi aku ingin terlihat berbeda hari ini.
“hye rin-a kau sudah mau berangkat?”
“ne oppa”
“tapi ini baru jam 6”
“biaralah oppa, aku tidak mau dia menungguku, biar aku saja yang menunggu dia”
“aku antar ya?” oppa menawarkan.
“tidak usah oppa, aku naik bus saja”
“ah arraso…kau mau pulang bersamanya kan ?”
“ne” aku meg-iyakan.
“ini bawalah, sepertinya nanti akan turun hujan.”oppa memberikan sebuah payung padaku.
“ne oppa, gomawo. Aku pergi dulu salam ya buat eomma” tidak lupa aku membawa lukisan itu.
“hye rin-a, fighting!” teriak oppa dari dalam.

^^^^^^^^^^
Sungmin pov

Sudah jam 06.30, sebentar lagi hye rin akan mengungkapaknan perasaannya. Tapi kenapa perasaanku tidak enak ya? Aku ingin sekali menyusulnya ke sungai han. Tapi apa yang akan kulakukan disana, baiklah aku akan mengamatinya dari jauh saja.
Aku langsung mengambil kunci mobilku. Wah sepertinya akan turun hujan, apa hye rin membawa payung ya? Yang menghiasi pikiranku hanya hye rin sejak tadi.

Cepat sekali aku sampai, dalam waktu 20 menit aku sudah tiba di tepi sungai han. Aku menangkap sosok hye rin sedang duduk di salah satu bangku di tepi sungai han. Ternyata hyukjae belum datang. Tega sekali dia membiarkan hye rin menunggu.

Sung young – donghae pov

“oppa kenapa tadi tiba-tiba menelponku dan menyuruhku siap-siap” tanyaku ketika dongahe oppa baru turun dari motornya didepen rumahku.
“tadi hyukjae menelponku, dan aku diminta mengajakmu datang ke café dekat taman hiburan jam 7”
“taman hiburan?” tanyaku heran.
“ne..” apa hye rin mengubah tempat ya, dari sungai han ke taman hiburan.tanyaku dalam hati. Aku ingin menghubunginya, tapi aku takut menggangunya, siapa tau sekarang dia sedang bersama hyukjae oppa.
“apa hyukjae oppa bersama hye rin?”
“aku tidak tahu, tadi dia hanya mengatakan itu”
“ya sudah ayo kita berangkat”
Tapi tiba-tiba hujan turun..
“oppa otteokeh?”
“ya sudah kita tunggu sampai hujannya reda”

Sungmin pov

“wah hujan” aku langsung buru-buru mencari payung dimobilku.
Tapi ketika aku mau membuka pintu mobil, kuurungkan niatku untuk memberi payung pada hye rink arena ku lihata dia sudah memakai payungnya.
“aiish … kenapa hyukjae belum datang juga, tega sekali dia” aku tak tega melihat hye rin seperti itu.
Sudah hampir jam 8 dan hujan semakin lebat, tapi hyukjae belum datang juga. Ku lihat hye rin pindah ke bangku yang berada dibawah pohon.
“mwo?apa yang dia lakukan?” ku lihat ia menaruh payungnya di bangku itu, ia hanya jongkok memeluk lututnya dan membiarkan tubuhnya terguyur hujan. Walaupun berada dibawah pohon tapi tetap saja tubuhnya basah juga. Aku putuskan untuk menghampirinya.
“hye rin-a”panggilku.
“hyukjae oppa, akhirnya kau..” kalimatnya tehenti ketika yang ia lihat adalah aku bukan hyukjae. aku lalu memayunginya. Untung payungku cukup besar, jadi cukup untuk meneduhkan kami berdua.
“sungmin oppa, kenapa kau disini?”
“dari tadi perasaanku tidak enak, ternyata benar, terjadi sesuatu padamu” hye rin hanya menunduk. Lalu aku memegang bahunya dan membangunkannya.
“ayo kita ke mobilku” ajakku.
“tidak oppa, biarkan saja aku disini, oppa kembalilah”ia menolak.
“kalau begitu aku juga temani kamu disini” kataku.
“ini pakailah jacketku” aku memakaikannya jacketku, kulihat ia begitu kedinginan.
“gomawo oppa” ia merapatkan tubuhnya ke tubuhku, aku tau pasti ia kedinginan sekali dan aku merangkul pundaknya.
“hey kenapa payungmu kau letakkan begitu saja” dia menahan tanganku ketika aku mau mengambil payungnya.
“jangan oppa nanti basah” setelah ku intip ternyata yang ada dibawah payung itu adalah lukisan. Ia rela tubuhnya basah demi lukisan itu yang didalamnya tersimpan perasaannya itu.

Sung young pov @ Café

“ hey kenapa kalian baru datang, hampir sejam lebih tau aku menunggu kalian” bentak hyukjae oppa.
“kau tau sendiri tadi hujan” jelas donghae oppa.
“eh iya aku lupa, mian”
“oppa, hye rin mana?” tanya ku pada hyukjae oppa.
“aku tidak bersamanya, aku bersama hyo ri” ia menunjuk hyo ri yang di sebelahnya.
“kalian tau? Kami baru jadian hari ini” hyukjae oppa memberi tahu dengan sumringah.
“benarkah hyo ri? Tanya donghae oppa.
“ne..” hyo ri eonnie mengangguk.
“ah.. chukkae”aku hanya diam.
Degg . . . aku sepertinya ingin menangis memikirkan perasaan hye rin.
“oppa bukankah hye rin bilang akan menemuimu di sungai han pukul 7 tadi?” aku membuka mulut.
“astaga… aku lupa, eottokeh?” hyukjae oppa menepuk kepalanya.
“pergilah hyukjae” pinta donghae oppa.
“apa dia masih disana? Sekarang sudah hampir lewat 2 jam”
“makanya pergilah untuk memastikan”donghae oppa terus menyuruhnya.
“tapi bagaimana dengan kalian, kalaian kan baru sampai”
“oppa tidak usah pikirkan kami, pikirkanlah hye rin, palli.. pergilah”

Hyukjae oppa dan hyo ri eonnie meninggalkan kami.

“sung young-a ada apa?” donghae oppa mengguncang tubuhku yang sejak tadi mematung.
“hye rin oppa… hye rin pasti hancur mendengarnya”
“apa maksudmu?”oppa bertanya padaku, tapi tiba-tiba air mataku jatuh.
“jagiya.. kenapa kau menangis?” oppa memegangi kedua pipiku.
“oppa kau tau tidak .. sebenarnya hari ini hye rin akan mengungkapkan perasaanya pada hyukjae oppa di sungai han,tapi yang terjadi malah seperti ini”
“ jinja…?”
“ne… oppa.. otteokeh ?” aku tidak tahu harus berbuat apa..
“kau kenapa baru cerita padaku sekarang?”
“hye rin tidak membiarkan aku untuk cerita pada oppa..”
“seandainya kau cerita padaku sejak awal, setidaknya aku juga bisa Bantu kalian..”
“mianhae oppa…” aku tertunduk lesu memikirkan hye rin.
“sudahlah, ini bukan salahmu jagiya…” oppa menaruh kepalaku dipundaknya.
“kita lihat saja apa yang akan terjadi nanti, kita hanya berharap yang terbaik untuk hye rin”

^^^^^^^^
 Hye rin Pov

Aku tersenyum melihatnya, akhirnya dia datang untukku…tapi aku melihat hyo ri eonnie muncul dari belakangnya.

-TBC-

mian baru di publish.... cz aq sakit gigi (ga ada yg nanya) :(
mian jg klo di part ini & part sebelumnya banyak kesalahan pengetikkan.. :)
jangan lupa komennya ya chingudeul . . .